Mozaik Peradaban Islam

Perjalanan Rosie Gabrielle Memeluk Islam (6): Oman (3): Jabal Shams

in Mualaf

Last updated on July 4th, 2020 02:01 pm

Jabal Shams memiliki ketinggian 3.009 m, gunung tertinggi di Oman. Rosie menuturkan, bahwa pada suatu masa, dari puncak Jabal Shams sampai ke lembah di bawahnya yang sedalam 3.000 m, dulunya penuh terisi air.

Rosie ketika tiba di puncak Jabal Shams. Foto: Rosie Gabrielle/Instagram

Rosie melanjutkan perjalanannya. Setelah berangkat dari Muscat, melalui Rustaq, Bilad Sayt, Wadi Bani Awf, dan al-Hamra, akhirnya dia tiba di Jabal Shams, yang artinya adalah Gunung Matahari. Total perjalanan yang ditempuh Rosie dari Muscat ke puncak Jabal Shams selama dua hari adalah sepanjang 268 km.[1]

Jabal Shams memiliki ketinggian 3.009 m, gunung tertinggi di Oman. Gunung ini sebenarnya terkenal bukan karena puncaknya, namun karena pemandangan ke arah Wadi Ghul yang dalam dan spektakuler di sampingnya. Wadi Ghul sering disebut-sebut sebagai Grand Canyon-nya Arab.[2]

Proses munculnya lembah ini adalah karena pecahan tiba-tiba di antara lingkaran ngarai yang datar, sehingga menghasilkan berbagai tebing vertikal yang tingginya lebih dari 1.000 m.[3] Meski demikian, gunung ini masih terhitung landai jika dibandingkan dengan gunung-gunung di Indonesia.

Di Indonesia gunung-gunung dengan ketinggian 3.000-an m mustahil dapat dinaiki dengan cara mengendarai motor. Hal ini menandakan bahwa gunung-gunung di Indonesia lebih curam.

Meskipun perjalanannya berbatu, berpasir, berdebu, dan pada beberapa titik cukup curam, kali ini Rosie sudah tidak jatuh lagi dari motornya. Belajar dari pengalamannya, Rosie mengatakan yang membuat dia terjatuh adalah karena keragu-raguan dalam mengendarai motor. Maka tinggalkanlah keraguan.[4]

Di tengah jalan Rosie banyak bertemu dengan orang-orang dari manca negara. Rupa-rupanya jalur ini adalah jalur wisata petualangan yang cukup populer di dunia karena keindahannya. Dan juga karena keterbukaan pemerintah dan masyarakat Oman.

Oman berbatasan langsung dengan bagian timur Yaman, sebuah negara yang sudah beberapa tahun belakangan ini terlibat perang dengan Arab Saudi dan negara sekutunya, yakni Mesir, Maroko, Yordania, Sudan, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Bahrain, Djibouti, Eritrea, dan Somalia.[5]

Meski demikian, Oman menganut gaya diplomasi bersahabat dengan siapapun. Negara ini bersahabat dengan negara mana pun yang sedang bertikai, sehingga tidak ada gejolak apa pun di Oman.[6] Barangkali hal inilah yang membuat turis-turis manca negara masih berdatangan ke sana karena merasa aman, termasuk Rosie.

Menarik untuk dicermati, meskipun pada waktu itu Rosie belum masuk Islam, ketika dia mendapatkan bantuan dari orang-orang lokal kadang dia mengucapkan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan jazakallah khair (semoga Allah membalas kebaikanmu), padahal kata-kata ini jika diresapi dengan benar sangat erat kaitannya dengan konsep ketauhidan di dalam Islam. Namun kita tidak tahu apakah dia mengucapkannya berdasarkan kesadaran spiritual ataukah hanya sebatas mengikuti kebiasaan penduduk lokal.[7]

Kembali ke Jabal Shams, di sana juga dapat ditemukan trek-trek jalan setapak menurun ke arah lembah yang hanya bisa dilalui dengan cara hiking (jalan kaki). Di ujung trek tersebut masih dapat ditemukan sebuah desa kosong bekas penduduk tradisional Oman. Menurut Rosie, kurang dari 20 tahun yang lalu masih ada penduduk yang tinggal di sana. Desa ini terbuat dari batu lumpur dan dibangun langsung ke sisi tebing.

Menyempatkan Yoga sejenak di lembah Jabal Shams. Foto: Rosie Gabrielle/Instagram

Rosie menuturkan, bahwa pada suatu masa, dari puncak Jabal Shams sampai ke lembah di bawahnya yang sedalam 3.000 m, dulunya penuh terisi air, dan di dinding bebagai bebatuan keras di sana, ditemukan banyak fosil. “Alam ini luar biasa. Begitu menakjubkan. Menarik, maksud saya dunia ini tidak menciptakan dirinya sendiri,” ujar Rosie. [8]

Suasana matahari terbenam di puncak Jabal Shams. Foto: Rosie Gabrielle/Instagram

Setelah hiking dan membeli cendera mata produk kerajinan tangan penduduk lokal, Rosie menghabiskan malam ini dengan berkemah di Jabal Shams. (PH)

Bersambung ke:

Sebelumnya:

Catatan Kaki:


[1] YouTube Rosie Gabrielle, “The secret to how I survived Oman’s toughest offroad on an oversized KLR- Episode 5”, dari laman https://www.youtube.com/watch?v=z30mDktkqW4, diakses 2 Juli 2020.

[2] Lonely Planet, “Jebel Shams”, dari laman https://www.lonelyplanet.com/oman/jebel-shams, diakses 2 Juli 2020.

[3] Ibid.

[4] YouTube Rosie Gabrielle, “I can’t pick up my KLR ! OH NO !! – Episode 3”, dari laman https://www.youtube.com/watch?v=fbxIEtfbV14, diakses 30 Juni 2020.

[5] Ruth Sherlock, “How Oman Has Become A Key Diplomatic Player In The Middle East”, dari laman https://www.npr.org/2019/07/09/739851463/how-oman-has-become-a-key-diplomatic-player-in-the-middle-east, diakses 2 Juli 2020.

[6] Ibid.

[7] YouTube Rosie Gabrielle, “I dropped the bike… AGAIN ! this time caught on Camera when doing self portraits”, dari laman https://www.youtube.com/watch?v=8F6vcUMCsLI, diakses 2 Juli 2020.

[8] YouTube Rosie Gabrielle, “Living life on the edge- Riding next to a 200 meter drop !”, dari laman https://www.youtube.com/watch?v=P6OLfj02OSQ, diakses 2 Juli 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*