Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Sejarah - page 11

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (81): Abu Ishaq Al-Muktasim (12)

Babak Khurmi dihukum dengan cara dimutilasi terlebih dahulu. Legenda mengisahkan, bahwa ketika tangannya terputus, Babak membasuh wajahnya dengan darah yang mengalir dari lengannya. Ini dilakukannya untuk menunjukkan sikap pembangkangan sampai akhir kepada penguasa Abbasiyah Setelah berhasil tertangkap di wilayah Armenia, Babak Khurmi kemudian dibawa terlebih dahulu ke hadapan Al-Afshin. Setelah itu, Al-Afshin melaporkan pada Al-Muktasim, bahwa… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (80): Abu Ishaq Al-Muktasim (11)

Pada tahun 222 H, Babak Khurmi berhasil ditangkap dan digelandang ke Samarra. Dengan demikian, total waktu yang dibutuhkan Al-Afshin untuk penaklukkan ini sekitar 1,5 tahun; menghabiskan 10.000 dirham perhari untuk pasukannya; dan 5000 dirham khusus untuk dirinya sendiri. Bahkan ketika masa serangan umum ke Bentang Al-Badhdh, Al-Muktasim menambah lagi anggaran perangnya hingga mencapai 30 juta… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (79): Abu Ishaq Al-Muktasim (10)

Di bawah kepemimpinan Al-Afshin, metode perang tentara Abbasiyah menjadi sangat berbeda. Pasukan Abbasiyah dari divisi lainnya bisa menyaksikan langsung satu teknik pertempuran baru. Dimana taktik, intrik, dan permainan telik sandi justru menjadi motor utama kemenangan mereka. Pada tahun 220 H, Al-Afshin bergerak bersama seluruh pasukannya menuju Azarbaijan. Pasukan ini tidak hanya terdiri dari divisi budak… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (78): Abu Ishaq Al-Muktasim (9)

Pada tahun 220 H, Al-Muktasim memecat Fadl bin Marwan dari posisinya sebagai wazir (perdana menteri), karena tuduhan korupsi. Di tahun ini juga, Al-Muktasim mengangkat Al-Afshin, seorang jenderal asal Turki, untuk menjadi panglima perang Abbasiyah. Pada tahun 220 H, atau ketika Al-Afshin ditugaskan berangkat menghadapi Babak Khurmi, Al-Muktasim memecat Fadl bin Marwan dari posisinya sebagai wazir… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (77): Abu Ishaq Al-Muktasim (8)

Pada tahun 220 H, Al-Muktasim mulai menggunakan jasa pasukan dari Turki secara formal. Misi pertama mereka adalah menaklukkan kekuatan Babak Khurmi, sebuah agama baru di Azarbaijan. Kelompok ini, nyaris tak terkalahkan sejak masa Al-Makmun. Meski tidak sedikit pihak yang meragukan keputusan Al-Muktasim untuk menggunakan jasa pasukan budak dari Turki sebagai kekuatan utama Dinasti Abbasiyah. Tapi… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (76): Abu Ishaq Al-Muktasim (7)

Keputusan Al-Muktasim memindahkan ibu kota Dinasti Abbasiyah dari Baghdad ke Samarra memberi dampak yang fundamental pada struktur sosial-politik dalam tubuh dinasti ini. Pada masa selanjutnya, berdampak luas terhadap sejarah peradaban Islam. Kota Samarra Sebagaimana sudah dikisahkan pada edisi terdahulu, disebabkan protes dari pendudukan Baghdad, Al-Muktasim akhirnya memindahkan korp budak-budak Turki, dari Baghdad ke Samarra. Kota… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (75): Abu Ishaq Al-Muktasim (6)

Di samping karena pertimbangan internal, pembangunan postur militer yang dilakukan Al-Muktasim juga didorong oleh adanya persepsi ancaman dari luar. Sejak awal pemerintahannya, Al-Muktasim sudah dihadapkan pada sejumlah upaya pemberontakan di sejumlah wilayah. Sebagaimana sudah dikisahkan sebelumnya. Di masa Al-Muktasim, terjadi pembangunan postur militer yang besar-besaran. Sebagian pihak banyak yang mengkritik kebijakan ini. Tapi bagaimanapun, kebijakan… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (74): Abu Ishaq Al-Muktasim (5)

Pada tahun 220 H, terjadi dua peristiwa penting, yaitu dihukumnya Ahmad bin Hanbal di depan publik. Dan keluarnya keputusan Al-Muktasim untuk memindahkan ibu kota Dinasti Abbasiyah dari Baghdad ke Samarra. Pada dasarnya, Al-Muktasim adalah profil seorang prajurit. Dia sangat berbeda dengan Al-Makmun dan Harun Al-Rasyid yang mencintai ilmu dan juga negarawan. Al-Muktasim tumbuh dalam asuhan… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (73): Abu Ishaq Al-Muktasim (4)

Al-Muktasim memilih komandan korps pasukan budak dari Turki dari kalangan mereka sendiri, diantaranya: Ashinas, Bugha, dan Al-Afshin. Ketiga budak tersebut tidak pernah menyangka, bahwa sebentar lagi, nama-nama mereka akan tercatat di panggung sejarah Islam. Mungkin pada awalnya, sejumlah keputusan politik yang dipilih Al-Muktasim didorong oleh kebutuhan strategis untuk merebut dan mempertahankan kekuasaannya. Tapi siapa sangka,… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (72): Abu Ishaq Al-Muktasim (3)

Karena terbatasannya, Al-Muktasim membangun sumber daya politiknya dari unsur yang tidak populer. Setelah mengangkat perdana menteri dari agama Kristen, dia pun membentuk satuan ketentaranya dari kalangan budak (Mamluk). Abu Ishaq Al-Muktasim bukanlah satu di antara tiga putra mahkota yang diinginkan ayahnya, Harun Al-Rasyid. Akibatnya, dia tidak memiliki sumber daya memadai untuk memegang kekuasaannya. Ini berbeda… Teruskan Membaca