Mozaik Peradaban Islam

Naser-e Khosraw (7): Di Istana Kekhalifahan Fatimiyah (1)

in Tokoh

Last updated on November 12th, 2019 07:14 am

Dilihat dari luar kota, istana Sultan terlihat seperti gunung karena semua bangunan bentuknya berbeda dan dengan ketinggian yang luar biasa. Namun, dari dalam kota, orang tidak dapat melihat apa-apa karena temboknya sangat tinggi.

Provinsi Sungai Nil

Kota Kairo terletak di antara Sungai Nil dan laut, Sungai Nil mengalir dari selatan ke utara menuju laut. Dari Kairo ke Aleksandria berjarak tiga puluh parasang[1] (sekitar 170 km-pen), dan Aleksandria ada di pantai Mediterania dan tepi Sungai Nil. Dari sana (Aleksandria) banyak buah-buahan yang dibawa ke Kairo dengan perahu.

Ada sebuah mercusuar yang aku lihat di Aleksandria, yang dulunya di atasnya merupakan cermin pembakar (Mercusuar Pharos Kuno).[2] Setiap kali sebuah kapal datang dari Istanbul dan mendekati seberang cermin, api akan jatuh dari cermin dan membakar kapal itu. Orang-orang Bizantium berusaha keras dan menggunakan segala macam cara, sampai akhirnya mereka mengirim seseorang yang dapat memecahkan cermin tersebut.

Lukisan Mercusuar Pharos Kuno karya Sergey Kamshylin. Sumber: Encyclopaedia Britannica

Pada masa al-Hakim, Sultan Mesir, seseorang datang, dia bersedia memperbaiki cermin itu agar kembali seperti semula, tetapi al-Hakim mengatakan itu tidak perlu, bahwa situasi sudah terkendali dengan baik, karena pada saat itu orang-orang Yunani mengirim emas dan barang-barang sebagai bentuk penghormatan, dan mereka sudah merasa cukup puas selama pasukan Mesir tidak mendekati mereka….

Bagi siapa pun yang ingin pergi ke Makkah dari Mesir, (mereka) harus berangkat ke arah timur. Dari Qolzom ada dua jalur, satu melalui darat dan satu lagi melalui laut. Rute darat dapat dilalui dalam lima belas hari, tetapi semuanya berupa gurun dan jaraknya tiga ratus parasang (sekitar 1.700 km-pen). Sebagian besar karavan dari Mesir mengambil jalur itu.

Melalui laut, dibutuhkan dua puluh hari untuk mencapai Jar, sebuah kota kecil di Hijaz di laut. Dari Jar ke Madinah dibutuhkan tiga hari. Dari Madinah ke Makkah berjarak seratus parasang (sekitar 560 km-pen). Mengikuti garis pantai dari Jar, engkau akan tiba di Yaman dan pantai Aden; melanjutkan ke arah itu, engkau akhirnya akan terbawa ke India dan China.

Melanjutkan ke selatan dari Aden dan sedikit ke barat, engkau akan tiba di Zanzibar dan Ethiopia, yang akan dijelaskan segera (oleh Naser-e Khosraw-pen).

Pergi ke arah selatan dari Mesir melalui Nubia, engkau akan tiba di provinsi Masmudi, yang mana merupakan tanah padang penggembalaan yang luas, banyak hewan; orang-orang kulit hitam yang bertubuh besar, bertangan kuat, dan kekar; ada banyak prajurit semacam ini di Mesir….

Di Kairo

Datang dari arah selatan dari Suriah, kota pertama yang ditemui adalah Kairo (Baru), Kairo Tua terletak lebih jauh ke selatan. Kairo disebut al-Qahera al-Mo’ezziyya, dan garnisun kotanya disebut al-Fustat …. Aku memperkirakan bahwa tidak kurang dari dua puluh ribu kios ada di Kairo, yang semuanya adalah milik Sultan.[3]

Banyak kios disewa dengan harga hingga sepuluh dinar sebulan, dan tidak ada yang (menyewanya) kurang dari dua (kios). Tidak ada akhir (maksudnya saking banyaknya-pen) dari karavanserai,[4] pemandian, dan bangunan umum lainnya — semua milik Sultan, karena tidak ada yang memiliki harta kecuali rumah dan apa yang dia sendiri bangun.

Artikel Terkait:

Aku mendengar bahwa di Kairo dan Kairo Tua ada delapan ribu bangunan milik Sultan yang disewakan, dengan sewa yang dibayarkan dalam setiap bulan. (Bangunan-bangunan) ini dikontrak dan disewakan kepada orang-orang dengan masa sewa sesuai permintaan, dan tidak ada paksaan apa pun yang diterapkan.

Bangunan peninggalan Dinasti Fatimiyah di Kairo. Foto: civitatis

Istana Sultan berada di tengah-tengah Kairo dan dikelilingi oleh ruang terbuka sehingga tidak ada bangunan yang berbatasan…. Karena di sekelilingnya adalah tempat terbuka, setiap malam terdapat ribuan petugas yang berjaga, lima ratus mengendarai (kuda) dan lima ratus berjalan, mereka akan meniup terompet dan memukul genderang pada saat waktu salat Maghrib tiba dan kemudian berpatroli sampai fajar.

Dilihat dari luar kota, istana Sultan terlihat seperti gunung karena semua bangunan bentuknya berbeda dan dengan ketinggian yang luar biasa. Namun, dari dalam kota, orang tidak dapat melihat apa-apa karena temboknya sangat tinggi.

Mereka mengatakan, bahwa ada dua belas ribu pelayan yang dipekerjakan di istana ini, selain para wanita dan budak perempuan, yang jumlahnya tidak diketahui. Dikatakan, setidaknya, bahwa ada tiga puluh ribu orang di dalam istana, yang terdiri dari dua belas bangunan. Pada lantai dasar, terdapat harem dengan sepuluh gerbang, masing-masing memiliki nama…. (PH)

Bersambung ke:

Sebelumnya:

Catatan Kaki:


[1] Satu parasang setara dengan 3,5 mil. (Michael Wolfe)

[2] Mercusuar Pharos Kuno, salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. (Michael Wolfe)

[3] Pada saat kedatangan Naser-e Khosraw ke Kairo, Sultan yang sedang berkuasa adalah Al-Mustansir Billah (berkuasa 1036 – 1094). (PH)

[4] Semacam penginapan untuk para musafir yang membawa karavan, biasanya disediakan juga lahan parkir untuk karavan dan hewan-hewan kendaraan milik mereka. Seperti hotel pada masa kini, karavanserai juga terdiri dari bermacam-macam kelas. (PH)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

*