Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Penembakkan

Megan Lovelady (4): Nabila

in Mualaf

Nabila berkata, “Jika engkau memiliki kesalahpahaman tentang Islam, jangan membenci kami. Datang dan bicaralah dengan kami dan engkau akan melihat mengapa (Islam) itu membuat kami merasa lebih baik.” Megan bekerja di sebuah kafe di Merivale, sebuah wilayah di bagian utara pinggir kota Christchurch. Meskipun dia sudah masuk Islam, Megan mengatakan, bahwa baik bos maupun koleganya…

Teruskan Membaca

Megan Lovelady (3): Diusir dari Rumah

in Mualaf

Ibunda Megan yang Kristen, mengusirnya dari rumah ketika tahu Megan masuk Islam. Dr Mustafa Farouk, Presiden Federasi Asosiasi Islam Selandia Baru, kembali menjelaskan, setelah masuk Islam, para mualaf itu akan diajak untuk membaur dengan Muslim lainnya. Mereka akan diajak untuk mengunjungi masjid secara teratur, membaca, dan mempelajari agama Islam dalam bentuk yang paling murni, ketimbang…

Teruskan Membaca

Megan Lovelady (2): Syahadat

in Mualaf

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Megan menginjakkan kaki ke dalam masjid. Sensasi pertama yang dia rasakan adalah, “Engkau telah di rumahmu.” Setelah diberitahu oleh Pak Polisi untuk langsung masuk saja ke dalam gedung, Megan segera masuk ke dalamnya. “Begitu aku masuk ke tempat itu, aku dipanggil sister (saudara perempuan), dan itu (rasanya) begitu indah,” kata…

Teruskan Membaca

Megan Lovelady (1): Gelombang Hijab di Selandia Baru

in Mualaf

Seminggu setelah serangan Masjid Al Noor, bersama ribuan wanita lainnya, Megan menghadiri acara salat jumat di sana sebagai aksi solidaritas. Dari halaman, dia mendengar imam membacakan Alquran. Hatinya bergetar. Masih ingatkah kita dengan peristiwa terorisme penembakkan massal di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru? Peristiwa tersebut terjadi pada 15 Maret 2019. Sampai saat ini, diketahui…

Teruskan Membaca