Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Budaya Islam - page 16

Orientalis

John Esposito (2): Tanya Jawab bersama Esposito

“Kemudian revolusi Iran pecah dan itu adalah perubahan besar. Ini menempatkan Islam, Timur Tengah, hubungan Muslim-Barat pada perhatian terdepan, dan sebelumnya itu kurang diperhatikan, bahkan sama sekali tidak diperhatikan.” –O– John L. Esposito tadinya berencana untuk menjadi seorang pendeta Katolik, namun dia malah menjadi seorang ilmuwan yang ahli dalam Studi Islam, dia telah diakui oleh… Teruskan Membaca

Orientalis

John Esposito (1): Professor Amerika Serikat Pembela Islam

“Sumber pertumbuhan radikalisme dan ekstremisme dalam masyarakat Muslim di luar negeri adalah perilaku Amerika sendiri yang gemar mengeksploitasi negara-negara Islam.” –O– The Wall Street Journal pernah mendeskripsikan John Esposito sebagai “otoritas dan penafsir utama Islam di Amerika” (America’s foremost authority and interpreter of Islam). Dia juga pernah menjadi Presiden Asosiasi Studi Timur Tengah (Middle East… Teruskan Membaca

Budaya Islam

Ziarah Makam Wali (3): Sunan Giri di Gresik

  Oleh: Khairul Imam   Kematian adalah kewajaran insani. Setiap manusia akan mati. Tapi tidak semuanya mampu mencatat kematiannya dengan tinta ruhani yang tinggi. Sunan Giri telah menuliskan perjalanannya menjadi legenda dakwah yang tak pernah mati. Ia bersemayam dalam sanubari umat Islam. Mendatangi, mengajari, mendoakan, menirakati, memberikan teladan tanpa henti. Kini, giliran yang hidup melanjutkan… Teruskan Membaca

Budaya Islam

Ziarah Makam Wali (2): Maulana Malik Ibrahim

  Oleh: Khairul Imam Kita berhamburan menuju pemakaman para wali, seakan ingin mencuri dengar percakapan antara mereka dengan Tuhan. Kita semua berziarah mendoakan mereka yang memiliki kontak imajiner karena telah mengorbankan hidup sampai matinya untuk umat. Mengajarkan dan mencurahkan kasih sayang, berlaku sebagai penyambung lidah Rasulullah saw. yang mengasihi umatnya dari ketersesatan. Para wali adalah… Teruskan Membaca

Budaya Islam

Ziarah Makam Wali (1): Sunan Ampel

  Oleh: Khairul Imam Segala yang mengada di alam semesta mengandung makna perwujudannya. Waktu, tempat, barang-barang berharga, jejak-jejak sejarah, dan lain sebagainya. Selain wujud material, di dalamnya juga mengandung magnet spiritual. Kekuatan itu secara alamiah dihadirkan oleh Sang Mahakuasa. Segala yang ada, tampak maupun tak tampak. Pada tempat, benda, dan waktu. Sesuatu itu menjadi sakral… Teruskan Membaca

Budaya Islam

Sejumlah Sumbangan Dunia Islam Bagi Peradaban Modern (10); Notasi Musik

“Musik dalam tradisi di dunia Islam, bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga menjadi metode terapi dan pengobatan. Al Kindi misalnya, sudah menggunakan musik sebagai metode terapi untuk menyembuhkan penderita quadriplegic atau kelumpuhan total.” —Ο—   Musik, siapa yang belum pernah mendengarnya? Secara umum, musik bisa diartikan sebagai harmoni suara. Desir angin, air yang jatuh, debur ombak,… Teruskan Membaca

Monumental

Al-Ghazali (4): Karya-karya dan Akhir Hayatnya

“Jangan percaya bahwa jenazah yang engkau lihat ini adalah aku. Aku adalah ruh dan ini tidak lain hanyalah tubuh kasar. Itu adalah tempat tinggal dan pakaianku untuk sementara waktu…. Aku adalah mutiara yang telah meninggalkan cangkangnya yang terlantar, itu adalah penjaraku, di mana aku menghabiskan waktuku dalam kesedihan. Aku adalah burung dan inilah kandangku, darinya… Teruskan Membaca

Monumental

Al-Ghazali (3): Kritik Keras Terhadap Filsafat

“Al-Ghazali mengkritik filsafat Islam secara keras dengan cara yang sebelumnya tidak pernah ada. Namun, di satu sisi mengkritik, paradoksnya, dia juga justru membuat filsafat menjadi lebih dikenal di dalam Islam.” –O– Selain dikenal sebagai sosok yang lebih bersimpati terhadap bentuk mistis Islam yang ditemukan  di dalam Tasawuf, al-Ghazali juga menghabiskan lebih banyak waktunya untuk menulis.… Teruskan Membaca

Monumental

Al-Ghazali (2): Pengembaraan

“Al-Ghazali mengalami krisis kepercayaan diri, beberapa orang menganggap al-Ghazali mendapat gangguan mental. Dia berhenti dari pekerjaannya dan menghabiskan dasawarsa berikutnya untuk mengembara di dunia Muslim.” –O– Ketika al-Ghazali tiba di Baghdad pada tahun 1091 M, selain menjadi Guru Besar di Nizamiyyah, dia juga mesti memperhatikan aspek politik dari jabatan barunya, yang mana sama pentingnya dengan… Teruskan Membaca

Monumental

Al-Ghazali (1): Remaja Jenius

“Sewaktu remaja, al-Ghazali mengalami perampokan. Buku dan catatan pelajarannya termasuk yang diambil. Sejak itu, dia bertekad untuk menghapal seluruh pelajaran dan catatannya di dalam kepala saja.” –O– Salah satu hal yang menarik dari agama Islam adalah, dalam konteks perkembangan keilmuan, dia tidak berhenti pada saat Nabi Muhammad SAW meninggal. Berabad-abad setelahnya, Islam banyak melahirkan ulama-ulama… Teruskan Membaca