Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Mualaf - page 4

Peter Sanders: Mualaf yang Menjadi Fotografer Terkemuka Dunia (3)

in Mualaf

Selanjutnya, Sanders bertekad untuk menangkap semangat (peradaban) Islam (the spirit of Islam) dan menyajikannya ke dalam karya fotografi. Dia melihat peradaban Islam itu seperti sebuah struktur bangunan yang compact. Dan inti atau pusat dari struktur bangunan tersebut adalah tasawuf. Inilah yang menjadi target bidikannya. Sejak keberhasilannya mengambil gambar terbaik di Kota Makkah, Peter Sanders menemukan…

Teruskan Membaca

Peter Sanders: Mualaf yang Menjadi Fotografer Terkemuka Dunia (2)

in Mualaf

Setelah puluhah tahun berlalu, Sanders membuka rahasia mengapa dia pada akhirnya memutuskan memilih Islam. Menurutnya, bukan dia yang memilih Islam, tapi “Tuhanlah yang memilihkan (Islam) untuk saya.” Peter Sanders menghabiskan beberapa bulan di India. Menurut pengakuannya dalam salah satu wawancara dengan media, ketika dia ke India dan melakukan eksplorasi terhadap beberapa agama dan kepercayaan di…

Teruskan Membaca

Peter Sanders: Mualaf yang Menjadi Fotografer Terkemuka Dunia (1)

in Mualaf

Karir profesionalnya dalam fotografi dimulai pada pertengahan tahun 60-an. Ketika itu dia menjadi fotografer artis ternama dalam bisnis musik termasuk Bob Dylan, Jimi Hendrix, The Doors, The Who, the Rolling Stones, dan lain-lain. Hingga pada satu titik dia merasakan kegersangan spiritual yang mencekam. Dia memutuskan berhenti, dan memulai perjalanan spiritualnya. Bukan hal mudah bagi siapapun…

Teruskan Membaca

Nur Arisa Maryam (3): Studi ke Inggris

in Mualaf

Arisa melanjutkan studi ke Inggris, mengambil jurusan Bahasa Arab dan Studi Islam, dia bermimpi suatu hari nanti dapat menjadi ulama wanita. Arisa melanjutkan studinya ke Inggris, di sana dia mengambil kelas Bahasa Arab dan Studi Islam di salah satu institut di London. Bukan hanya itu, di Inggris dia bahkan bertemu dengan calon suaminya, seorang pria…

Teruskan Membaca

Nur Arisa Maryam (2): Bersyahadat

in Mualaf

Setelah memberitahu ibunya bahwa Arisa telah masuk Islam, ibunya menolak mengakuinya lagi sebagai anak, dan untuk beberapa waktu dia tidak mau berbicara sama sekali kepada Arisa. Kepada dua wanita Muslim Jepang itu, Arisa bertanya tentang kisah mereka, bagaimana mereka bisa masuk Islam. Salah satu dari wanita itu menceritakan kisahnya kepada Arisa. “Saya begitu tersentuh dengan…

Teruskan Membaca

Nur Arisa Maryam (1): Kisah Wanita Jepang yang Masuk Islam

in Mualaf

Islam adalah agama nun jauh di padang pasir sana, yang diperuntukkan untuk orang-orang asing, bukan untuk dirinya. Meski demikian, tidak seperti orang-orang pada umumnya, Arisa tidak memiliki prasangka buruk terhadap Islam. Ketika membayangkan tentang Jepang, sering kali kita membayangkan tentang “Negeri Matahari Terbit”, masakan dan budaya Jepang yang kaya, alamnya, teknologi tinggi, Shinto, dan mungkin…

Teruskan Membaca

Megan Lovelady (4): Nabila

in Mualaf

Nabila berkata, “Jika engkau memiliki kesalahpahaman tentang Islam, jangan membenci kami. Datang dan bicaralah dengan kami dan engkau akan melihat mengapa (Islam) itu membuat kami merasa lebih baik.” Megan bekerja di sebuah kafe di Merivale, sebuah wilayah di bagian utara pinggir kota Christchurch. Meskipun dia sudah masuk Islam, Megan mengatakan, bahwa baik bos maupun koleganya…

Teruskan Membaca

Megan Lovelady (3): Diusir dari Rumah

in Mualaf

Ibunda Megan yang Kristen, mengusirnya dari rumah ketika tahu Megan masuk Islam. Dr Mustafa Farouk, Presiden Federasi Asosiasi Islam Selandia Baru, kembali menjelaskan, setelah masuk Islam, para mualaf itu akan diajak untuk membaur dengan Muslim lainnya. Mereka akan diajak untuk mengunjungi masjid secara teratur, membaca, dan mempelajari agama Islam dalam bentuk yang paling murni, ketimbang…

Teruskan Membaca

Megan Lovelady (2): Syahadat

in Mualaf

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Megan menginjakkan kaki ke dalam masjid. Sensasi pertama yang dia rasakan adalah, “Engkau telah di rumahmu.” Setelah diberitahu oleh Pak Polisi untuk langsung masuk saja ke dalam gedung, Megan segera masuk ke dalamnya. “Begitu aku masuk ke tempat itu, aku dipanggil sister (saudara perempuan), dan itu (rasanya) begitu indah,” kata…

Teruskan Membaca

Megan Lovelady (1): Gelombang Hijab di Selandia Baru

in Mualaf

Seminggu setelah serangan Masjid Al Noor, bersama ribuan wanita lainnya, Megan menghadiri acara salat jumat di sana sebagai aksi solidaritas. Dari halaman, dia mendengar imam membacakan Alquran. Hatinya bergetar. Masih ingatkah kita dengan peristiwa terorisme penembakkan massal di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru? Peristiwa tersebut terjadi pada 15 Maret 2019. Sampai saat ini, diketahui…

Teruskan Membaca