Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Tokoh - page 8

Tokoh

Hamzah bin Abdul Muthalib (2): Saat Nabi Berdakwah Secara Terbuka

Mendengar perkataan Quraisy tentang keponakannya, Hamzah hanya tertawa dan menuduh mereka terlalu berlebihan. Abu Jahal lalu mengingatkan agar jangan menganggap enteng Muhammad, sesungguhnya apa yang diajarkannya adalah bahaya nyata. Hamzah bin Abdul Muthalib tumbuh menjadi pria dewasa yang gagah perkasa. Dia dikenal sebagai orang yang aktif, bertubuh kuat, dan ahli memanah. Hamzah memiliki kegemaran berburu.… Teruskan Membaca

Tokoh

Hamzah bin Abdul Muthalib (1): Pemimpin para Syuhada

Rasulullah saw bersabda, “Hamzah adalah sayyid (pemimpin) para syuhada di hari Kiamat.” Abdul Muthalib bin Hasyim, salah seorang tokoh besar di Makkah, pada suatu masa merasa bahwa putra kesayangannya, Abdullah, sudah waktunya untuk memasuki usia pernikahan. Banyak riwayat yang menceritakan bahwa banyak gadis di kota Makkah yang sangat ingin dipersunting oleh Abdullah. Namun Abdullah bukanlah… Teruskan Membaca

Tokoh

Syair Cinta Rumi untuk Ali bin Abi Thalib (10): Ketika Pedang Belas Kasih Lebih Tajam dari Pedang Besi

Mengapa Ali menjatuhkan pedang besinya? Karena pedang belas kasihnya telah memilih untuk menebus begitu banyak jiwa dalam tubuh yang terbuat dari tanah liat. Amirul Mukminin Ali berkata kepada musuhnya sendiri, “Ketika engkau meludahi wajahku, jiwa jasmaniahku bangkit dan aku kehilangan kekuatan untuk bertindak dengan tulus, hanya karena Allah – itulah yang telah mencegahku untuk membunuhmu.”… Teruskan Membaca

Tokoh

Syair Cinta Rumi untuk Ali bin Abi Thalib (9): Makna Fathu Makkah

Rumi berkata, “Jika engkau berpikir Nabi mengejar kekuasaan, engkau pasti hilang akal, membandingkan beliau dengan keserakahan bodohmu sendiri!” Dalam penjelasan tentang bagaimana upaya Nabi untuk menaklukkan Makkah dan kota-kota lainnya. Hal itu bukanlah karena beliau cinta akan kekuasaan, karena beliau telah bersabda: “Dunia adalah bangkai.”[1] Semua itu melainkan atas perintah Allah semata. Nabi berjuang untuk… Teruskan Membaca

Tokoh

Syair Cinta Rumi untuk Ali bin Abi Thalib (8): Kebaikan Ali kepada Pembunuhnya

Ali berkata, “Janganlah bersedih hati! Aku akan menjadi pemberi syafaatmu, aku bukanlah hamba tubuh, aku adalah penguasa ruh: tubuh tidak berharga bagiku.” Kelanjutan kisah tentang Ali dan kemurahan hatinya terhadap pembunuhnya sendiri Renungkanlah tentang Ali dan pembunuhnya yang keji, kebaikan yang dia tunjukkan kepada bawahannya[1]: Dia berkata, “Aku melihat musuhku siang dan malam tapi aku… Teruskan Membaca

Tokoh

Syair Cinta Rumi untuk Ali bin Abi Thalib (7): Ketika Adam Menjadi Sombong Melihat Nasib Setan yang Dikutuk

Suatu ketika Adam memandang rendah Setan, menertawakan penderitaannya yang menyedihkan. Adam terkejut terhadap Setan terkutuk yang tersesat dan menunjukkan kesombongan Suatu ketika Adam memandang rendah Setan dengan dipenuhi rasa jijik dan cibiran, ketika dia merasa lebih unggul; Dengan kesadaran, dia pikir dia benar dan menertawakan penderitaan Setan yang menyedihkan. Sifat Tuhan Yang Maha Memiliki menyeru,… Teruskan Membaca

Tokoh

Syair Cinta Rumi untuk Ali bin Abi Thalib (6): Nubuat Nabi tentang Pembunuhan Ali (2)

Rumi berkata, “Jika Dia memenggal seseorang, kasih karunia-Nya akan segera membawa seribu kepala menggantikannya.” Mengenai pembunuhan kepada Ali, Rumi berkata: Perang Nabi membawa perdamaian yang diinginkan semua orang, kedamaian kita hari-hari ini berasal dari perang yang beliau lakukan; Padahal beliau membunuh ribuan orang yang menunjukkan permusuhan. Ini dilakukan agar orang-orang bisa mendapatkan keamanan: Tukang kebun… Teruskan Membaca

Tokoh

Syair Cinta Rumi untuk Ali bin Abi Thalib (5): Nubuat Nabi tentang Pembunuhan Ali (1)

Ali berkata kepada pembunuhnya, “Tidak ada kebencian dalam jiwaku kepadamu karena ini bukanlah tindakan yang engkau pilih untuk lakukan; Engkau adalah alat Allah yang dengannya Dia akan menulis.” Nabi berkata di telinga pemegang sanggurdi Amirul Mukminin Ali: “Ali akan dibunuh oleh tanganmu, aku bersumpah kepadamu!” Ali berkata kepada pelayan yang akan membunuhnya kelak, “Madu dari… Teruskan Membaca

Tokoh

Syair Cinta Rumi untuk Ali bin Abi Thalib (4): Jawaban Ali (2)

Ali berkata, “Aku memberikan hadiah seperti itu kepada mereka yang menyiksaku dan menundukkan kepalaku dalam kerendahan hati, bayangkan apa yang kuberikan kepada orang-orang yang setia.” Kesaksian seorang budak tidak ada artinya menurut hukum yang ditegakkan di pengadilan.[1] Meskipun ribuan budak menjadi saksimu, pengadilan tetap tidak akan memberimu kelonggaran; Para budak nafsu jauh lebih buruk dalam… Teruskan Membaca

Tokoh

Syair Cinta Rumi untuk Ali bin Abi Thalib (3): Jawaban Ali (1)

Perbuatanku untuk Allah bukan didasarkan pada pendapat atau aturan belaka, melainkan melalui penglihatan, penalaran, dan perhitungan-Nya. Aku pergi untuk mengikat lengan bajuku ke ujung jubah Allah sebagai gantinya. Amirul Mukminin Menjawab, Menjelaskan Apa Alasan Dia Menjatuhkan Pedangnya dalam Situasi Seperti itu Dia berkata, “Aku menggunakan pedangku sesuai dengan rencana Allah, bukan dengan tubuhku tetapi melalui… Teruskan Membaca