Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Monumental - page 3

Masjid as-Sahaba: Masjid Tertua Ketiga di Muka Bumi

in Monumental

Konon, masjid ini dibangun oleh para sahabat yang hijrah ke Habasyah, wilayah kekaisaran Abyssinia pada tahun 614 M. Artinya beberapa tahun sebelum dibangunnya Masjid Quba dan Masjid Nabawi pada 622 M. Sejak awal kemunculannya pada sekitar awal abad ke tujuh Masehi, Islam sudah memberi warna yang dominan dalam sejarah umat manusia. Demikian banyak jejak paradaban…

Teruskan Membaca

Masjid Cheraman Juma: Situs Arkeologi Islam Tertua di India (3)

in Monumental

Setelah pembangunan pertama yang dilakukan oleh Malik bin Dinar, Masjid Cheraman Juma mengalami beberapa kali renovasi, diantara: sekitar abad 11 M, abad 17 M, dan terakhir tahun 1974. Saat ini, Masjid Cheraman Juma dianggap sebagai situs sejarah yang menjadi milik semua masyarakat di negara bagian Kerala, India. Sebagaimana sudah diulas pada edisi sebelumnya. Kerala, yang…

Teruskan Membaca

Masjid Cheraman Juma: Situs Arkeologi Islam Tertua di India (2)

in Monumental

Cukup sulit bagi sejarawan merekonstruksi lebih jauh tentang legenda Raja Chera yang masuk Islam di hadapan Rasulullas Saw. Salah satunya, karena istilah yang merujuk pada raja tersebut hanya disebut sebagai “Cheraman Perumal”. Istilah ini bukan nama spesifik seseorang, melainkan sebuah gelar para Raja Chera, yang artinya “Yang Agung”. Legenda tentang Raja Chera (Kerala), Cheraman Perumal,…

Teruskan Membaca

Masjid Cheraman Juma: Situs Arkeologi Islam Tertua di India (1)

in Monumental

Konon, seorang Raja Kerala, India, datang ke Makkah untuk bertemu dengan Rasulullah Saw. Setelah mengucapkan syahadat, dia kembali ke India bersama seorang Sahabat Nabi bernama Malik bin Dinar. Sang raja wafat di perjalanan, dan Malik terus ke India. Dia kemudian membangun sebuah masjid, yang sekarang dikenal sebagai Masjid Cheraman Juma. Sejumlah fakta sejarah menunjukkan, bahwa…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (23): Skema Besar Eropa

in Monumental

Abdul Qadir memang telah memberi warna dalam sejarah Islam dan Timur Tengah. Namun di mata Prancis dia hanya salah satu bagian kecil sandungan yang mesti dilewati untuk melaksanakan agenda terbesar mereka, yakni penaklukan dunia. Setelah Aljazair sepenuhnya dikuasai oleh para kolon (orang-orang Eropa yang menetap di Aljazair), masyarakat Muslim benar-benar terjerumus ke dalam keterbelakangan, bahkan…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (22): Kolonialisme Total

in Monumental

Para koloni Aljazair merancang strategi khusus untuk membuat Muslim di sana benar-benar menjadi masyarakat rendahan secara total dan permanen. Identitas Keislaman dan harga diri mereka dihancurkan, dan “Muslim” menjadi istilah baru yang berarti “masyarakat rendahan”. Setelah kerusuhan di Damaskus berakhir, Abdul Qadir tetap menepati janjinya dan tidak pernah kembali ke Aljazair. Abdul Qadir menghabiskan sisa…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (21): Abdul Qadir (18)

in Monumental

Semua agama dalam kitab (Islam, Kristen, dan Yahudi) bertumpu pada dua prinsip — untuk memuji Tuhan dan memiliki kasih sayang terhadap makhluk-makhluk-Nya…. Hukum Muhammad menempatkan kepentingan terbesar pada kasih sayang dan pengampunan. Bagaimana menjelaskan pecahnya kekerasan sektarian yang begitu ganas di Damaskus pada tahun 1860? Penulis buku The Compassionate Warrior: Abdul Qadir of Algeria, Elsa…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (20): Abdul Qadir (17)

in Monumental

Abdul Qadir telah menyelamatkan 11.000-12.000 orang Kristen dalam kerusuhan Damaskus. Sementara itu, Gubernur Ottoman, Ahmad Pasha dihukum tembak mati karena dianggap membiarkan kerusuhan. Dengan berpindahnya orang-orang Kristen ke benteng, kini sebagian besar rumah Abdul Qadir yang luas menjadi kosong. Dari benteng, Abdul Qadir segera kembali ke rumahnya untuk menyelamatkan lebih banyak orang Kristen. Kali ini…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (19): Abdul Qadir (16)

in Monumental

“Orang-orang Kristen ini adalah tamuku. Cobalah untuk mengambil salah satu dari mereka, dan kalian akan tahu seberapa baik prajuritku bertarung. Kami akan berjuang untuk sebuah keadilan, seperti yang telah kami lakukan sebelumnya!” seru Abdul Qadir kepada para perusuh. Pengepungan di Rumah Abdul Qadir Ketika kerusuhan di Damaskus pecah, kota ini bagaikan wilayah liar, kekuatan dan…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (18): Abdul Qadir (15)

in Monumental

Beberapa anak Muslim menggambar salib, lalu meludahi dan menghamburkan sampah di atasnya. Orang-orang Kristen marah, mereka dipukuli. Hal inilah yang memicu kerusuhan besar di Damaskus pada tahun 1860. Kerusuhan di Damaskus Pada hari Minggu, 8 Juli 1860, di salah satu sudut kota Damaskus, beberapa anak lelaki Muslim menggambar salib di atas trotoar di daerah pemukiman…

Teruskan Membaca