Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Budaya Islam - page 6

Monumental

Invasi Prancis ke Aljazair (8): Abdul Qadir (5)

Oleh Prancis, Abdul Qadir ditawari kehidupan mewah, maka jawabnya, “Jika engkau memasukan ke dalam jubahku semua berlian dan harta dunia, aku akan melemparkannya tanpa ragu ke laut di depan kami.” Di Prancis Beberapa sumber sejarah mengatakan bahwa setelah menyerah, Prancis tidak memenuhi janji terhadap Abdul Qadir, dan dia malah dipenjarakan di Prancis selama lima tahun.… Teruskan Membaca

Monumental

Invasi Prancis ke Aljazair (7): Abdul Qadir (4)

Berkata pengikutnya, ‘Engkaulah pemimpin kami. Kami akan mengikutimu ke mana pun.’ Abdul Qadir menjawab, ‘Aku telah memenuhi kewajibanku terhadap Allah. Sekarang aku telah menemukan diriku tidak berdaya…. Aku ingin istirahat dari lelahnya peperangan.’ Menyerah Setelah perang panjang yang dimulai pada tahun 1939, pada Desember 1843 Abdul Qadir dan pasukannnya terdesak, sehingga mereka memutuskan untuk melarikan… Teruskan Membaca

Monumental

Invasi Prancis ke Aljazair (6): Abdul Qadir (3)

Surat Abdul Qadir untuk raja Prancis: ‘Orang-orang Arab…. tidak lagi memiliki keyakinan, atau keinginan, untuk bernegosiasi dengan Anda. Kami tidak memiliki kebencian terhadap perdamaian….’. Perang dan Damai Pada Februari 1834, Prancis yang diwakili oleh Jenderal Desmichels, akhirnya mengakui kedaulatan negara yang didirikan oleh Abdul Qadir. Kedua belah pihak sepakat untuk menandatangi perjanjian yang isinya tentang… Teruskan Membaca

Monumental

Invasi Prancis ke Aljazair (5): Abdul Qadir (2)

Pemimpin muda ini awalnya diremehkan, tapi dengan keteguhannya dia menerapkan kebijakan non-rasial, merangkul semua suku dan ulama, menghapus pajak, dan menerapkan sistem pemerintahan dengan corak Marabout, ajaran sufistik khas Afrika Utara. Segera setelah pengangkatannya menjadi Amirul Mukminin, Abdul Qadir menjadi buah bibir banyak orang. Meski sebelumnya pun dia sudah merupakan orang yang populer karena berwajah… Teruskan Membaca

Monumental

Invasi Prancis ke Aljazair (4): Abdul Qadir

“Abdul Qadir adalah keturunan Nabi Muhammad SAW dari garis Hasan. Pada usia 24 tahun, berdasarkan mimpi dari Abdul Qadir Jailani (pendiri Tarekat Qadiriyah), dia mulai memimpin pemberontakan terhadap Prancis.” –O– Situasi politik yang membingungkan, penuh ketidakpastian, brutal, dan dengan logikanya sendiri yang berubah-ubah dan sulit dipahami yang menjadi warna Aljazair setelah invasi Prancis tahun 1830… Teruskan Membaca

Monumental

Invasi Prancis ke Aljazair (3): Kekacauan Besar

“Penduduk Aljazair, baik laki-laki, perempuan, dan anak-anak semuanya dibakar hidup-hidup oleh pasukan Prancis. Menurut perkiraan, antara tahun 1830 sampai 1870, 850.000 orang Aljazair telah tewas akibat invasi Perancis.” –O– Satu bulan setelah kemenangan Prancis atas Ustmaniyah (Ottoman) di Aljazair, di dalam negeri Prancis sendiri, terjadi pergolakan politik. Pada Juli 1830, rakyat Prancis melakukan pemberontakan untuk… Teruskan Membaca

Monumental

Invasi Prancis ke Aljazair (2): Tragedi Kipas

“Hussein Dey, Gubernur Ustmaniyah Aljazair, terlibat perdebatan panas dengan konsul Prancis tentang piutang negara. Emosi, dia memukulkan kipasnya kepada sang konsul. Raja Prancis Charles X merasa terhina dan mendeklarasikan perang.” –O– Sebelum diinvasi Prancis, Aljazair adalah wilayah yang sangat kaya akan agrikultur. Tradisi kekayaan agrikultur ini sudah ada dari sejak masa Kekaisaran Romawi berkuasa di… Teruskan Membaca

Monumental

Invasi Prancis ke Aljazair (1): Sebuah Permulaan

“Invasi Prancis ke Aljazair adalah awal dari seluruh rangkaian proses kolonialisasi Eropa di Afrika dan sekaligus awal dari usaha meruntuhkan Kesultanan Ustmaniyah untuk selamanya.” –O– Artikel ini akan membahas invasi Prancis ke Aljazair pada tahun 1830, yang merupakan sebuah langkah fundamental pertama yang menandai keseriusan negara-negara Eropa untuk menyerang Kesultanan Ustmaniyah (Ottoman), dengan tujuan untuk… Teruskan Membaca

Monumental

Ustmaniyah Menyerang Wina (5): Gagalnya Islamisasi Eropa

“Wina merupakan gerbang masuk menuju jantung Eropa. Gagalnya Kesultanan Ustmaniyah menaklukan wilayah ini dianggap sebagai penyebab kenapa Islam tidak sampai berkembang di Eropa.” –O– Setelah kemenangan pasukan gabungan Kristen Eropa terhadap Kesultanan Ustmaniyah (Ottoman) di Wina pada tahun 1683, saudara ipar Kaisar Leopold I, Charles V, Bangsawan Lorraine, terus bertempur melawan Ottoman, dia merebut kembali… Teruskan Membaca

Monumental

Ustmaniyah Menyerang Wina (4): Pertempuran Puncak

“Berdasarkan informasi intelijen, dikatakan bahwa pasukan Kristen akan menyerang pada 11 September. Oleh karena itu, Kara Mustafa Pasha memerintahkan pasukannya untuk berjaga sepanjang malam. Sebuah kesalahan fatal, sebab pasukan Kristen tidak kunjung datang.” –O– Pada awal bulan September 1683, sebanyak 75.000-80.000 pasukan bantuan dari Eropa telah tiba di Wina dan mereka siap berperang. Mereka dipimpin… Teruskan Membaca