Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Studi Islam - page 4

Studi Islam

Kontroversi Akal dan Kalbu dalam Pembentukan Pengetahuan Manusia: Sebuah Refleksi Kritis (4)

Dalam sebuah hadis, Nabi mengibaratkan akal sebagai sebuah kerajaan yang memiliki berbagai pasukan. Selain menunjukkan kebesaran dan signifikansi kedudukan akal, ungkapan “kerajaan akal” itu agaknya juga untuk menunjukkan besarnya ranah (domain) akal dalam kehidupan manusia. Yang juga dikaitkan dengan akal adalah sifat-sifat positif lain yang ada hubungannya dengan nama ilahi Cahaya, seperti kehidupan, pengetahuan, hasrat,… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kontroversi Akal dan Kalbu dalam Pembentukan Pengetahuan Manusia: Sebuah Refleksi Kritis (3)

Menurut sumber-sumber Islam, akal adalah wahana untuk mengungkap apa yang tersembunyi dan menguak apa yang tidak diketahui. Cahaya (nur), tidak dapat dipisahkan dari akal. Sebab, seperti halnya akal, cahaya adalah sesuatu yang menghapuskan kegelapan dan ketidakjelasan. Dinamika Akal dan Kalbu Sebagai salah satu rujukan filsafat Islam, Alquran menyediakan beragam keterangan mengenai akal yang mengikuti kaidah… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kontroversi Akal dan Kalbu dalam Pembentukan Pengetahuan Manusia: Sebuah Refleksi Kritis (2)

Kaidah yang disebut dengan basith al-haqiqah kullu asyya’ ini dipakai oleh para filosof Muslim, khususnya dalam mazhab filsafat Hikmah, untuk menegaskan kemanunggalan dan kesederhanaan eksistensi yang abstrak. Makin abstrak suatu hakikat makin sederhana dan makin utuh semua sifat kesempurnannya. Kaidah Pertama Untuk menjawab kontroversi akal dan kalbu, ada baiknya kita pahami kaidah filosofis yang dapat… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kontroversi Akal dan Kalbu dalam Pembentukan Pengetahuan Manusia: Sebuah Refleksi Kritis (1)

Keyakinan adalah derajat dan tingkat pengetahuan yang hanya dapat diperoleh melalui akal, keberakalan, keberpikiran, selain juga tindakan dan pelaksanaan. Untuk mencapai keyakinan itu, fitrah manusia akan mendesak akal untuk bertanya, meragukan, memikirkan, mempertimbangkan, mencari bukti, mengotak-atik semua objek yang hadir di dalam dirinya. Latarbelakang Salah satu masalah terbesar dalam epistemologi Islam adalah persoalan kedudukan akal… Teruskan Membaca

Studi Islam

Abdullah bin Saba dan Kejadongan Sebagian Ulama Islam (2): Mitos ‘Penciptaan’ Syiah

Riwayat tentang Abdullah bin Saba tidak dapat diterima secara ilmiah sebagai riwayat yang benar dan akurat untuk memahami munculnya mazhab dan akidah Syiah. Oleh Profesor Syed Farid Alatas | Pengajar di  National University of Singapore Abdullah bin Saba konon adalah seorang Yahudi yang masuk Islam pada masa pemerintahan Sayyidina Ali dan dengan sengaja menciptakan mazhab… Teruskan Membaca

Studi Islam

Abdullah bin Saba dan Kejadongan Sebagian Ulama Islam (1): Kurangnya Ilmu

Di Malaysia, telah muncul konsep baru untuk menggambarkan ulama yang sering mengeluarkan pernyataan tidak masuk akal, yaitu Jadong, akronim dari ‘Jahat, Bodoh, dan Sombong’. Oleh Profesor Syed Farid Alatas | Pengajar di  National University of Singapore Pengantar redaksi: Tulisan Prof. Syed Farid Alatas ini kami publikasikan sebagai peringatan juga bagi kita di Indonesia, karena gejala… Teruskan Membaca

Studi Islam

Tasannun dan Tasyayyu’, Bertemu Lagi Dalam Tasawuf (4)

“Istilah taqiyyah, berarti tidak mengungkapkan misteri Ilahi—termasuk di dalamnya tidak mengumbar penjelasan-penjelasan esoteris/batini yang diterima dari para imam— kepada masyarakat awam dan bukan menyembunyikan kesyiahan, karena bagi kaum sufi pemisahan mazhab sudah tidak relevan.” Oleh: Haidar Bagir Nah, sekarang, kita akan menginjak kepada bagian akhir pembahasan ini. Jika dalam fikih dan kalam tasannun dan tasyayyu‘… Teruskan Membaca

Studi Islam

Tasannun dan Tasyayyu’, Bertemu Lagi Dalam Tasawuf (3)

Dalam studi-studi awal, Imam Bukhari dan Imam Muslim mengambil hadis dari lebih dari 50 orang mutasyayyi’in (yang ber-tasyayyu), bahkan rafidhi. Dan jelas ini bukanlah disebabkan karena ketidaktahuan para imam ahli hadis ini akan ke-tasyayyu- an atau ke-rafidhi-an mereka Oleh: Haidar Bagir Sudah menjadi pengetahuan yang diterima luas bahwa para penulis kitab-kitab Shahih menerima bahkan periwayatan… Teruskan Membaca

Studi Islam

Tasannun dan Tasyayyu’, Bertemu Lagi Dalam Tasawuf (2)

Seseorang bisa diakui sebagai Sunni tapi pada saat yang sama ber-tasyayyu‘. Saya memang belum bisa mendapatkan rujukan tentang Syiah yang ber-tasannun. Tapi, seperti saya sebutkan sebelumnya, selain kaum Zaydi, bahkan bukan tak ada kaum Imamiyah Itsna ‘Asyariyah yang menghormati ketiga khalifah pertama sebagai khalifah-khalifah/sahabat-sahabat yang lurus. Oleh: Haidar Bagir Sudah tentu kuper dan salah fatal… Teruskan Membaca

Studi Islam

Tasannun dan Tasyayyu’, Bertemu Lagi Dalam Tasawuf (1)

Sebenarnya, jika mau berpikir jernih, semua konflik antar mazhab ini—meski juga selalu melibatkan orang-orang ekstrem dan intoleran di antara kedua belah pihak—lebih banyak didalangi oleh penguasa atau tangan-tangan jahat politik kekelompokan. Oleh: Haidar Bagir Konflik Sunnah-Syiah sudah berusia berabad-abad. Sampai saat ini pun kita belum bisa membayangkan kapan masalah ini teratasi. Bahkan, ada kesan bahwa… Teruskan Membaca