Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Tokoh - page 27

Tokoh

Hudzaifah bin al-Yaman (2): Pemilik Rahasia Nabi Tentang Orang Munafik (2)

Hudzaifah bertanya, “Wahai Rasulullah, dulu kita berada dalam kejahiliyahan dan diliputi kejahatan, lalu Allah mendatangkan kepada kita kebaikan ini, apakah di balik kebaikan ini ada kejahatan?” Hudzaifah bin al-Yaman RA terus mendalami ajaran Islam dengan didikan Rasulullah SAW, sampai pada akhirnya dia mencapai sebuah kesimpulan: Bahwa bagi siapapun yang ingin mengetahui tentang kebaikan, hal itu… Teruskan Membaca

Tokoh

Hudzaifah bin al-Yaman (1): Pemilik Rahasia Nabi Tentang Orang Munafik (1)

Rasulullah memberikan nama-nama orang munafik kepada Hudzaifah. Umar bin Khattab lalu bertanya kepadanya, “Apakah aku termasuk di antara mereka?” Apa jawaban Hudzaifah? Abu Nasr as-Sarraj, dalam kitabnya yang berjudul Al-Luma’ fi At-Tashawwuf mengatakan, bahwa di antara sahabat-sahabat Rasulullah, ada beberapa orang yang mendapatkan ilmu khusus yang hanya diberikan kepadanya. Orang-orang tersebut di antaranya adalah Sayyidina… Teruskan Membaca

Tokoh

Nurcholish Madjid (5): Guru Bangsa (2)

“Islam Yes, Partai Islam No” adalah jargon yang dilahirkan oleh Cak Nur. Dalam lain waktu, pada detik-detik menjelang mundurnya Presiden Suharto, Cak Nur diusulkan memimpin negara, namun dia menolak. Selain K.H. Abdurrahman Wahid, alias Gus Dur, Nurcholish Madjid pernah disebut-sebut sebagai guru bangsa. Jika Gus Dur pernah menjadi Presiden RI, Cak Nur tidak pernah sama… Teruskan Membaca

Tokoh

Nurcholish Madjid (4): Guru Bangsa (1)

Pada Mei 1998, Cak Nur menyarankan Presiden Suharto untuk melepas jabatannya. Suharto menjawab, “Jika orang yang moderat seperti Cak Nur tak lagi mempercayai saya, maka sudah saatnya bagi saya untuk mundur.” Nurcholish Madjid – akrab dipanggil Cak Nur – adalah Guru Bangsa. Dia bukan hanya pemikir yang otentik dan pembicara yang sopan dan artikulatif, tetapi… Teruskan Membaca

Tokoh

Nurcholish Madjid (3): Pembaharu Pemikiran Islam (3)

Meluasnya resonansi gagasan pembaharuan Islam Cak Nur sejak awal Orde Baru didukung oleh jiwa zaman (zeitgeist) yang menuntut pemikiran baru bagi tatanan keindonesiaan dan keislaman di era Orde Baru. Bukan hanya faktor otoritas intelektual penggagas dan reaksi banyak pihak. Tetapi jiwa zaman (zeitgeist) pun turut membesarkan dan meluaskan gaung gagasan pembaharuan pemikiran Islam dari Nurchoslish… Teruskan Membaca

Tokoh

Nurcholish Madjid (2): Pembaharu Pemikiran Islam (2)

Cak Nur menguasai bahasa Indonesia, bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Perancis, dan bahasa Persia, maka tak heran dia mampu membaca dan menyerap berbagai karya intelektual baik dari Timur maupun Barat. Selain kualitas intelektual pribadi Nurcholish Madjid – akrab disapa Cak Nur – yang dianggap otoritatif dalam menyuarakan pembaharuan pemikiran Islam, paling tidak ada enam pihak… Teruskan Membaca

Tokoh

Nurcholish Madjid (1): Pembaharu Pemikiran Islam (1)

Menurut Cak Nur, pembaharuan pemikiran Islam bisa berefek friksi di kalangan umat Islam, tetapi hal itu lebih baik, jika umat mendambakan dinamisasi di masa depan. Nurcholisdh Madjid – akrab disapa Cak Nur – adalah pengusung gerakan pembaharuan pemikiran – umat – Islam. Gerakannya melesut dan menggelinding semenjak awal Orde Baru, ketika usianya masih muda dan… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Muslim, Saudagar Kain yang Ahli Hadis (1)

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Demikian Muslim bin Alhajjaj tumbuh di bawah naungan keilmuan sang ayah. Ketekunannya dalam belajar sejak belia menjadikan Muslim kelak sebagai salah satu pilar ilmu hadis. Nama lengkapnya Muslim bin Alhajjaj bin Muslim bin Wardi bin Kushadh Alqushayri[1] Annaysaburi. Dia bernasab Alqushayri, beretnis Arab, lahir dan bertempat tinggal di Naysabur.[2]… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari, Murid dari Seribu Guru (2)

Sebab buah dikenal pohonnya, Imam Bukhari dikenal lantaran karya-karyanya. Satu di antaranya Sahih Bukhari, kitab yang ditulis usai melewati pengalaman mengecewakan. Syahdan, Imam Bukhari menyaksikan kitab-kitab mencampuradukkan antara hadis berkualitas sahih dan lemah. Ia merekam kesaksiannya itu saat bekelana ke berbagai negeri seantero Jazirah Arab. Walhasil, intelektual asal Bukhara ini tidak puas dengan karya-karya pendahulunya.… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari, Murid dari Seribu Guru (1)

Imam Bukhari berkelana ke berbagai negeri sejak belia demi menuntut ilmu hadis. Pada usia 16 tahun, Bukhari telah menghafal sejumlah kitab karya ulama ternama. Di bawah terang purnama, ia kemudian mulai menumpahkan ilmunya ke dalam karya pertamanya.   Luasnya hanya separuh Kota Jakarta Selatan. Penduduknya kurang lebih sama dengan populasi kabupaten Merauke di Papua. Hanya… Teruskan Membaca