Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

budaya

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (22): Dari Masjid-Masjid ke Panggung Teater WS Rendra (2)

in Studi Islam

Setelah membaca Barzanji Rendra berkata, “Bukankah ini berarti Nabi suka bergaul? Saya amat terharu membaca syair-syair itu, dan saya berpikir, ‘Boleh kan, bila saya ikut terharu dan ikut numpang kagum pada Muhammad?’.” Rendra mengenal Kitab Barzanji dari sahabatnya, Syu’bah Asa, yang menerjemahkan kitab tersebut. Dari syair-syair tersebut Rendra mengenal penggambaran sosok Nabi Muhammad saw, yang…

Teruskan Membaca

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (21): Dari Masjid-Masjid ke Panggung Teater WS Rendra (1)

in Studi Islam

Penyair besar WS Rendra pernah memiliki pandangan yang buruk terhadap Islam, hingga dia membaca Kitab Barzanji yang akan mengubah perjalanan hidupnya hingga akhir hayatnya. Siapa yang tidak kenal dengan WS Rendra si Burung Merak, seorang penyair besar Indonesia yang saat ini sudah wafat namun karya-karyanya masih tetap menggema di lingkungan penikmat puisi, teater, seni, dan…

Teruskan Membaca

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (20): Barzanji dan Ilmu Kekebalan Tubuh (3)

in Studi Islam

Syaikh Yusuf Makassar, yang memimpin pemberontakan di Banten melawan Kompeni Belanda selama dua tahun (1682-1684), merupakan contoh seorang sufi yang saleh sekaligus pejuang fisik yang hebat. Debus dan Pemberontakan Kekebalan dan kesaktian sejak masa pra-Islam dipentingkan dan dicari oleh banyak orang di Nusantara. Dalam legenda-legenda tentang para wali, kemenangan Islam seringkali dihubungkan dengan keunggulan zikir…

Teruskan Membaca

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (19): Barzanji dan Ilmu Kekebalan Tubuh (2)

in Studi Islam

Dalam perspektif tasawuf, ilmu kekebalan tubuh adalah pembuktian atas tingkat ketawakalan seseorang terhadap Allah dan wali-Nya, yaitu Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dan Ahmad Rifai. Martin Van Bruinessen menyebutkan, bahwa pada masa kini terdapat nilai-nilai degradasi dalam Debus. Menurutnya, debus sekarang sudah menjadi hiburan rakyat yang biasa saja, ia hanya menjadi tontonan pada acara-acara tertentu seperti…

Teruskan Membaca

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (18): Barzanji dan Ilmu Kekebalan Tubuh (1)

in Studi Islam

Pada saat pertunjukkan Debus, ditemukan aktivitas barzanjian, wiridan, atau manaqiban. Ini merupakan indikasi bahwa Debus memiliki ikatan dengan tarekat-tarekat tertentu. Sebenarnya masih banyak lagi tradisi-tradisi kebudayaan di Indonesia yang mengikutsertakan pembacaan Kitab Barzanji di dalamnya, misalnya Hadrah, Midodareni, Rebo Wekasan, Ulih-ulihan, dan lain-lain, namun kita cukupkan sampai sekian. Sekarang mari kita lanjutkan ke tema lainnya…

Teruskan Membaca

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (17): Barzanji dalam Ragam Tradisi di Indonesia (3)

in Studi Islam

Ketika mahallul qiyam (yaitu berdiri ketika kalimat asyarakal badru….) masyarakat meyakini bahwa Nabi Muhammad saw turut hadir di dalam acara tersebut. Berdirinya para peserta undangan ini adalah sebagai bentuk penghormatan terhadap Nabi. Walimatussafar Walimatussafar adalah perjamuan makan yang disediakan oleh pihak tuan rumah kepada para tamu dalam rangka tasyakuran acara pemberangkatan haji. Tujuan diadakannya walimatussafar…

Teruskan Membaca

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (16): Barzanji dalam Ragam Tradisi di Indonesia (2)

in Studi Islam

Pada umumnya kegiatan walimah di Indonesia ada empat jenis, yaitu Walimatul Urs, Walimatul Khitan, Walimatussafar, dan Walimah Wakirah. Dan di seluruh kegiatan ini, biasanya selalu ada upacara Barzanji. Kata walimah adalah kata serapan dari Bahasa Arab yang makna asalnya adalah jamuan makan yang disediakan untuk para tamu sebagai bentuk rasa syukur.[1] Sementara itu Kamus Besar…

Teruskan Membaca

Siapa Penggubah Syair Cinta Nabi Barzanji (15): Barzanji dalam Ragam Tradisi di Indonesia (1)

in Studi Islam

Pada saat mahallul qiyam (berdiri), sang ayah akan membawa si bayi ke tengah-tengah peserta dengan diikuti seorang lain yang membantu membawakan baki berisi bunga, wewangian, dan gunting. Tidak salah kiranya jika Martin Van Bruinessen dalam bukunya yang berjudul Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia mengatakan bahwa KitabBarzanji adalah teks keagamaan yang paling…

Teruskan Membaca

Islam dan Budaya Lokal dalam Perspektif ‘Irfan (1)

in Islam Nusantara

Belajar dan menghayati budaya merupakan sumber pengetahuan dan penghayatan terhadap agama itu sendiri. Oleh Haidar Bagir[1] Belakangan ini wacana agama banyak diwarnai dengan kekhawatiran menguatnya eksklusivisme legal-tekstual bersama masuknya faham Islam transnasional yang, sayangnya, cenderung bermusuhan dengan budaya dan produk-produknya. Masih belum hilang ingatan kita kepada Talibanisme yang menghancurkan patung Buddha di Bamiyan, Afghanistan, ketika…

Teruskan Membaca

Spiritualitas, Minoritas Kreatif, dan Peradaban Islam Klasik (4): Visi Spiritualitas Islam

in Studi Islam

  Oleh Mi’raj Dodi Kurniawan[1] “Terdapat 6 dari 26 peradaban yang masih bertahan hingga hari ini, yaitu: Peradaban Barat, Peradaban Kristen Ortodoks, Peradaban Islam, Peradaban Hindu, dan Peradaban Timur Jauh. Kunci dari bertahannya mereka adalah karena memiliki visi spiritualitas.” –O– Sulit untuk dipungkiri, faktor penting tetapi tersembunyi di balik megahnya Peradaban Islam Klasik ialah visi…

Teruskan Membaca