Mozaik Peradaban Islam

Category archive

Sejarah - page 22

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (35): Menyerang Jurchen Jin (1)

Untuk pertama kalinya, bangsa Mongol melakukan penyerangan terhadap peradaban besar Tiongkok. Siapapun, termasuk Genghis Khan sendiri, tidak pernah tahu bahwa ini akan menjadi pembuka bagi penaklukan peradaban besar lainnya. Setelah penolakannya untuk menjadi negara bawahan Dinasti Jurchen Jin, atau dengan kata lain, ini adalah deklarasi perang, Genghis Khan kembali ke markasnya di Sungai Kherlen, dan… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (21): Abdullah Abu Ja’far (Al-Manshur) (6)

Jika ada satu hal yang sangat monumental dilakukan oleh Al-Manshur selama masa pemerintahannya, itu adalah Kota Baghdad. Menurut Eammon Gaeron, berdirinya Kota Baghdad menandai salah satu titik balik dalam sejarah peradaban Islam. Setelah berhasil mengukuhkan legitimasinya di tengah kaum Muslimin, kini Al-Manshur mulai bisa bermimpi lebih jauh tentang cara melestarikan eksistensi Dinasti Abbasiyah. Salah satu… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (34): Dinasti Jurchen Jin

Dibanding Dinasti raksasa Jurchen Jin dari China, bangsa Mongol tidak ada apa-apanya. Utusan Jurchen datang menuntut kesetiaan Genghis Khan kepada mereka. Dia kemudian malah meludah dan menghina mereka. Sebuah deklarasi perang. Pada tahun 1210, atau Tahun Kuda, ketika usia Genghis Khan mencapai 48 tahun, dan negara barunya sudah berdiri selama empat tahun, sebuah rombongan delegasi… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (20): Abdullah Abu Ja’far (Al-Manshur) (5)

Setelah menyingkirkan semua pesaingnya, Al-Manshur mulai fokus menundukan wilayah-wilayah di sekitarnya, serta menyatukan kembali dunia Islam ke dalam satu sistem kepemimpinan. Dan untuk melestarikan kekuasaannya, dia mencopot Isa bin Musa dari posisi sebagai putra mahkota, serta menggantinya dengan putranya yang bernama Al-Mahdi. Setelah berhasil membunuh Abu Muslim, dan menghabisi keturunan Ali bin Abi Thalib, Al-Manshur… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (33): Bergabungnya Suku Uighur

Uighur Khan menyatakan kesetiaannya kepada Genghis Khan. Sebagai imbalan, dia diberi putri Genghis Khan untuk dinikahi. Inilah untuk pertama kalinya suku-bangsa non-nomaden bergabung dengan Kekaisaran Mongol. Dalam usaha untuk menyambung tali kekerabatan dengan suku Siberia dan Uighur, Genghis Khan tidak hanya melakukannya antara keluarganya dengan keluarga penguasa saja – dengan menikahkan anggota keluarganya. Dia menerima… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (19): Abdullah Abu Ja’far (Al-Manshur) (4)

Imam As-Suyuthi menyatakan, “Al-Manshur adalah orang pertama yang memicu fitnah antara golongan Abbasiyah dan Alawiyah, padahal sebelumnya mereka hidup dengan rukun. Al-Manshur telah menyiksa sejumlah besar ulama yang menyertai Muhammad dan Ibrahim dalam pemberontakannya. Sebagian di antara mereka ada yang dibunuh dan ada yang di siksa, di antaranya Abu Hanifah (pendiri Mahzab Hanafi), Abdul Hamid… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (32): Shaman Terkuat

Bangsa Mongol melihat shaman dalam posisi yang sangat tinggi, mereka adalah orang-orang yang mewakili suara ilahi. Sampai saat ini Genghis Khan masih dianggap shaman terkuat karena pada masanya dia membunuh shaman terkuat dengan mematahkan tulang belakangnya. Shaman Terkuat Setelah Temujin diangkat menjadi Genghis Khan, padang rumput Mongolia selama enam tahun berikutnya mengalami periode yang damai.… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (31): Kekaisaran Mongol (4)

Genghis Khan mengembangkan metode komunikasi yang rumit menggunakan sinyal-sinyal. Kelak, ini akan menjadi kunci bagi ekspansi Mongol lainnya, sebab musuh tidak dapat memahami pergerakan pasukan Mongol. Hierarki Militer Seluruh anggota Tumen (divisi yang memiliki anggota 10.000 prajurit)  milik Genghis Khan berperan seperti seorang kakak laki-laki tertua dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu, posisi mereka lebih… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (18): Abdullah Abu Ja’far (Al-Manshur) (3)

Setelah wafatnya Abu Muslim, para pengikutnya melakukan pemberontakan kepada Al-Manshur. Tapi yang tak disangka, ideologi politik gerakan-gerakan ini kemudian bertranformasi menjadi paham-paham baru, yang justru bertentangan, bahkan berbalik menentang ajaran Islam. Sebagaimana sudah dikisahkan pada edisi sebelumnya. Abu Muslim al Khurasani telah dibunuh secara licik oleh Al-Manshur. Di satu sisi, hal ini membuat Dinasti Abbasiyah… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (30): Kekaisaran Mongol (3)

Untuk mempertahankan kesetiaan para pejabatnya, Genghis Khan meminta anak-anak para pejabat tersebut untuk diserahkan ke dalam penguasaannya sebagai “sandera”. Adopsi Tulisan Untuk menjalankan kekaisarannya yang membentang di atas hamparan tanah yang begitu luas, secara umum Genghis Khan memerlukan sarana yang harus dikuasai oleh rakyatnya, yakni kemampuan baca-tulis. Namun, secara khusus dia memerlukannya untuk mencatat dan… Teruskan Membaca