Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

China

Kiprah Harun al-Rasyid dalam Zaman Keemasan Islam (4): Kertas adalah Mesin Utama Peradaban Baru

in Sejarah

Pada tahun 751 Dinasti Abbasiyah bertempur dengan Dinasti Tang dari China. Mereka tidak pernah menyangka bahwa akhir dari pertempuran ini akan mengubah sejarah dunia, yaitu terciptanya proses alih teknologi pembuatan kertas dari China ke Timur Tengah. Meskipun puncak Zaman Keemasan Islam baru terjadi satu generasi atau lebih setelah Kekhalifahan Harun al-Rasyid, namun saat dia memimpin…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (46): Pembebasan Uighur Muslim (2)

in Sejarah

Setelah dibebaskan dari penguasa yang menindas, Uighur Muslim menjadi suku bangsa Muslim pertama yang menjadi bagian dari Kekaisaran Mongol. Kepada pasukan Mongol mereka berkata, “Kalian adalah salah satu perwujudan belas kasihan Tuhan dan karunia rahmat Ilahi.” Uighur Muslim tinggal jauh di barat Mongolia, di kaki Pegunungan Tian Shan, yang pada masa kini mencakup wilayah Kirgistan,…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (45): Pembebasan Uighur Muslim (1)

in Sejarah

Genghis Khan dikenal sebagai penguasa yang toleran terhadap agama. Suatu hari, seorang Uighur Muslim datang jauh dari Kashgar (sekarang Kirgistan), mengadu kepadanya bahwa kaumnya ditindas oleh penguasa Buddha mereka. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Genghis Khan kini memiliki terlalu banyak harta rampasan dan materi untuk dibagikan, dan dia perlu menemukan cara untuk mengelola dan menyimpannya…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (44): Pulang ke Mongolia dan Kaya Raya

in Sejarah

Bangsa Mongol membawa begitu banyak harta benda dari China, yang bahkan belum pernah ada padanannya dalam bahasa Mongol. Bukannya puas, hasrat bangsa Mongol justru terus tumbuh untuk mendapatkan lebih banyak lagi. Pada paruh pertama tahun 1215, atau Tahun Babi, pasukan Mongol secara perlahan berangkat dengan membawa karavan orang, hewan, dan barang-barang dari hasil rampasan perang…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (43): Menyerang Jurchen Jin (9)

in Sejarah

Ketika Mongol melancarkan serangan terakhirnya ke Zhongdu (Beijing sekarang), sejarawan China mencatat, “Tulang-tulang orang-orang yang dibantai menumpuk setinggi gunung, bumi dipenuhi oleh lemak manusia dan mayat-mayat yang membusuk menimbulkan wabah.” Genghis Khan dan sekutu-sekutunya yang baru bergabung – prajurit dan penduduk Jurchen yang membelot ke Mongol – dengan mudah merebut kota. Namun, kali ini, dia…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (42): Menyerang Jurchen Jin (8)

in Sejarah

Tahun 1214, dinasti raksasa di China menyerah terhadap pasukan Mongol yang mereka anggap rendah dan primitif. Uniknya, Genghis Khan tidak mengambil tahkta di sana, dia lebih memilih pulang ke Mongolia. Akhir dari Perang Pada tahun 1214, Genghis Khan akhirnya berhasil mengepung kota pertahanan terakhir Dinasti Jurchen Jin di Zhongdu (Beijing pada masa kini), di mana…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (41): Menyerang Jurchen Jin (7)

in Sejarah

Dalam pertempuran sengit, pasukan Mongol melarikan diri dengan terbirit-birit, meninggalkan semua barang-barang. Pasukan musuh segera keluar benteng, kegirangan untuk mengambilnya. Di saat seperti itu pasukan Mongol berbalik menyerang dari semua arah. Setelah semua pengintaian, pengorganisasian, dan propaganda, ketika serangan puncak hendak dilakukan, tentara Mongol berusaha menciptakan sebanyak mungkin kebingungan dan kekacauan bagi musuh. Salah satu…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (40): Menyerang Jurchen Jin (6)

in Sejarah

Alih-alih menyerang kota secara langsung, pasukan Mongol membuat kekacauan di desa sekitarnya. Mereka membakar rumah dan memanahi petani sehingga mereka dengan panik membanjiri gerbang kota, menjadi tameng hidup bagi pasukan Mongol. Bagi orang Mongol, gaya hidup petani yang mereka temui di China sulit untuk dipahami. Wilayah Dinasti Jurchen Jin dipenuhi dengan begitu banyak orang dan…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (39): Menyerang Jurchen Jin (5)

in Sejarah

Genghis Khan berkata, “Tidak ada yang baik dari semua ini (peperangan) sampai semuanya selesai.” Maksudnya adalah segala cara boleh dilakukan asal itu mendatangkan kemenangan, bahkan dengan cara licik atau kejam. Cara berperang prajurit Mongol adalah penyempurnaan dari sistem perang masyarakat padang rumput tradisional yang telah dikembangkan di Mongolia selama ribuan tahun. Senjata-senjata milik musuh yang…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (38): Menyerang Jurchen Jin (4)

in Sejarah

Pasukan Mongol menciptakan kerusuhan di pedesaan-pedesaan yang berada di sekeliling kota dan dengan cepat menghilang. Mereka baru muncul kembali hanya ketika kota tersebut telah merasa aman. Genghis Khan hendak menciptakan teror. Terlepas dari segala kekurangan pasukan Mongol – bertempur di tanah asing dan prajurit mereka kalah jumlah dibanding musuh, Genghis Khan memiliki kelebihan yang tidak…

Teruskan Membaca