Mozaik Peradaban Islam

Monumental

Bayt Al-Hikmah (6): Al-Kindi (4): Jiwa Manusia

Tugas kita adalah untuk membersihkan jiwa dari noda yang melekat padanya dari tubuh, dan naik melalui alam surga, akhirnya ke dunia intelek di mana ia akan berada dalam terang Sang Pencipta. Al-Kindi memiliki dua karya yang dia dedikasikan untuk membahas ontologi jiwa manusia, yaitu Bahwa Ada Substansi Non-Material dan Wacana Tentang Jiwa. Kedua karya ini… Teruskan Membaca

Monumental

Bayt Al-Hikmah (5): Al-Kindi (3): Kebenaran Pertama

Semua ilmu filsafat adalah tentang penyelidikan kebenaran, maka filsafat pertama adalah pengetahuan tentang kebenaran pertama dan penyebab semua kebenaran. Karya Al-Kindi yang paling ternama, yang berjudul Mengenai Filsafat Pertama, dikhususkan untuk membahas filsafat pertama atau metafisika, atau lebih spesifik lagi ini adalah studi tentang Ketuhanan. Argumen yang tercantum di dalamnya di antaranya adalah: karena semua… Teruskan Membaca

Monumental

Bayt Al-Hikmah (4): Al-Kindi (2): Karya-Karya

Al-Kindi adalah ahli kriptografi, sebuah ilmu tentang analisa frekuensi huruf dan kode. Kriptografi adalah pembuka jalan bagi dunia komputer, Internet, dan digital. Al-Kindi disebut-sebut sebagai Bapak Kriptografi. Para pencinta ilmu di masa kini cukup beruntung karena deretan buku yang dianggap hasil karya al-Kindi terselamatkan. Daftar karya-karya al-Kindi awalnya ditemukan dalam sebuah buku dari abad ke-10… Teruskan Membaca

Monumental

Bayt Al-Hikmah (3): Al-Kindi (1): Di Bawah Dekapan Khalifah Abbasiyah

Al-Kindi dikenal sebagai filsuf Muslim pertama. Dia sangat disukai Khalifah al-Mamun. Namun di bawah Khalifah al-Mutawakkil hidupnya menderita. Salah satu sarjana terbesar yang hidup pada Zaman Keemasan Islam adalah seorang pria yang bernama Abu Yusuf Yaqub bin Ishaq as-Sabbah al-Kindi, atau lebih tenar dengan sebutan al-Kindi saja.[1] Di antara deretan filsuf terkemuka Muslim lainnya, al-Kindi… Teruskan Membaca

Monumental

Bayt Al-Hikmah (2): Gerakan Penerjemahan

Khalifah Al-Mamun meminta kepada Kaisar Kristen Bizantium untuk mengiriminya salinan setiap buku dari perpustakaan mereka. Fakta ini menyanggah mitos abadi tentang benturan antara dunia Muslim dan Kristen yang seolah-olah kaku dan tidak dapat ditawar-tawar. Pengantar redaksi: Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel yang berjudul Bayt Al-Hikmah: Lembaga Riset Pertama Islam. Artikel tersebut sebelumnya hanya terdiri… Teruskan Membaca

Tokoh

Omar Khayyam (4): Rubaiyat, Puisi-Puisi Karya Omar Khayyam

Beberapa (mengharap) untuk Kemuliaan Dunia Ini; dan beberapa Mendesah untuk Surga Sang Nabi, yang akan datang; Ah, ambillah Uang Tunainya, dan bebaskanlah tagihannya, Juga tidak perlu mengindahkan gemuruh Gendang di kejauhan! Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, keterkenalan Omar Khayyam di dunia Barat adalah karena puisi-puisinya – atau puisi yang mengatasnamakan dirinya, sebagaimana akan sedikit diulas di… Teruskan Membaca

Tokoh

Omar Khayyam (3): Jenius Matematika dan Astronomi

Omar Khayyam menciptakan sistem kalender baru yang disebut dengan Kalender Jalali, yang mana oleh sarjana Barat pun diakui bahwa keakuratannya melebihi kalender Gregorian yang dipakai saat ini. Omar Khayyam, yang memiliki nama lengkap Ghiyath al-Din Abu al-Fath Umar bin Ibrahim al-Nisaburi al-Khayyami, dilahirkan di Nishapur, Persia (sekarang di Iran) pada 18 Mei 1048. Dia wafat,… Teruskan Membaca

Tokoh

Omar Khayyam (2): Matematika dari Masa ke Masa (2)

Jauh sebelum John Wilson (1741 – 1793) menemukan teori bilangan “Teorema Wilson”, Ibnu al-Haitham (965-1040) sesungguhnya telah menemukannya terlebih dahulu. Matematika pada Zaman Keemasan Islam (2) Pada abad ke-10 para ahli aljabar di dunia Islam memperoleh perkembangan dari yang tadinya hanya menggunakan polinomial kuadrat al-Khawarizmi beralih ke penguasaan aljabar ekspresi yang melibatkan kekuatan integral positif… Teruskan Membaca

Tokoh

Omar Khayyam (1): Matematika dari Masa ke Masa (1)

Omar Khayyam secara umum lebih dikenal sebagai seorang penyair, padahal di luar itu dia adalah seorang matematikawan yang temuannya menyumbangkan jasa besar bagi ilmu matematika yang kita gunakan pada masa kini. Artikel kali ini akan mengulas tentang sosok Omar Khayyam (1048-1131), seorang matematikawan terkemuka yang di dunia Barat justru lebih dikenal karena puisi-puisinya. Padahal, di… Teruskan Membaca

Tokoh

Al-Jahiz (5): Tokoh Besar Mu’tazilah

Sebagai seorang pemikir Mu’tazilah, al-Jahiz memang menentang gagasan tentang takdir dan sepenuhnya mendukung gagasan bahwa Alquran adalah makhluk, tetapi dalam hal gagasan bahwa Alquran tak dapat ditiru, dia tidak setuju dengan gurunya al-Nazzam. Sebagaimana semua tokoh-tokoh intelektual lain pada zamannya, al-Jahiz juga terlibat dalam diskusi tentang agama—terutama Islam, yang masih berkembang dalam beberapa hal signifikan… Teruskan Membaca

Tokoh

Al-Jahiz (4): Karya-Karya Al-Jahiz

Di dalam Kitab al-Hayawan (Kitab tentang Hewan-Hewan), al-Jahiz menulis tentang efek lingkungan pada peluang kelangsungan hidup hewan. Jauh berabad-abad sebelum Charles Darwin melahirkan teori evolusi. Al-Jahiz menulis sejumlah besar buku dan risalah dalam bidang teologi, sosiologi, zoologi, sastra, matematika, dan karya-karya lainnya (hingga 200 teks). Beberapa dari karya-karya ini masih ada hingga sekarang, sementara sisanya… Teruskan Membaca

Tokoh

Satu Abad Pejuang Toleransi Ustadz Husein al-Habsyi (6): Berhenti Merokok

Di Madinah Husein bertemu dengan seorang waliyullah yang meludahi isi mulutnya. Semenjak itu dia berhenti merokok. Meski demikian, dokter dan para perawat tidak putus asa untuk menyelamatkan nyawa Husein al-Habsyi yang sedang berada di meja operasi. Akhirnya, untuk sumber listrik mereka menggantinya dengan genset. Sementara itu untuk sumber penerangan mereka menggunakan lampu dari mobil sejenis… Teruskan Membaca

Tokoh

Al-Jahiz (3): Perjalanan Karir

Khalifah al-Mamun sangat tertarik kepada al-Jahiz dan dia memintanya untuk menjadi guru bagi anak-anaknya. Namun begitu melihat mata al-Jahiz, anak-anak khalifah itu begitu ketakutan. Sebagai seorang pemuda, al-Jahiz menulis risalah pertamanya tentang sifat kekhalifahan. Ibunda al-Jahiz, setelah menyadari bakat putranya, konon memberinya nampan penuh buku catatan dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan mencari nafkah dari… Teruskan Membaca

Studi Islam

Ilusi Identitas Arab: Sebuah Pengalaman dan Klarifikasi (25): Penutup: Marilah Kita Jauhi Kebanggaan pada Identitas Palsu

Fenomena kearab-araban itu sepenuhnya adalah ilusi yang memanfaatkan kebodohan massa. Elit yang hendak meraih dominasi dan kekuasaan cenderung memanfaatkan ilusi dan kebodohan massa ini. Oleh Musa Kazhim al-Habsyi | Penerjemah dan Koresponden TV Arab Saya ingin menutup keseluruhan tulisan ini dengan berkilas balik pada pemandangan awal yang melatarbelakanginya. Tendensi kearab-araban yang kita saksikan di Indonesia… Teruskan Membaca

Studi Islam

Ilusi Identitas Arab: Sebuah Pengalaman dan Klarifikasi (24): Selingan Terakhir: Kekayaan Makna dalam Bahasa Arab

Siapa saja yang secara jujur membaca dan mencoba menafsirkannya bakal berakhir dengan merendahkan hati di hadapannya.   Oleh Musa Kazhim al-Habsyi | Penerjemah dan Koresponden TV Arab Saya sudah katakan bahwa tulisan ini bukan untuk memerikan keunggulan dan keistimewaan bahasa Arab. Tapi rasanya wajar jika sebelum menutup tulisan ini, saya menyampaikan sebuah selingan seputar kekayaan… Teruskan Membaca

Studi Islam

Ilusi Identitas Arab: Sebuah Pengalaman dan Klarifikasi (23): Asal-usul Bahasa: ‘Araby dan ‘Ajamy (2)

Nabi Muhammad saw adalah penutur bahasa paling bermakna, jelas, dan tegas di antara semua manusia yang ada di muka bumi ini dari dulu hingga akhir zaman. Oleh Musa Kazhim al-Habsyi | Penerjemah dan Koresponden TV Arab Terlepas dari diskusi rumit itu (mengenai awal bahasa-red), berdasarkan uraian etimologis ‘araby yang telah saya sampaikan, yakni bahasa yang… Teruskan Membaca

Studi Islam

Ilusi Identitas Arab: Sebuah Pengalaman dan Klarifikasi (22): Asal-usul Bahasa: ‘Araby dan ‘Ajamy (1)

Tidaklah sulit bagi kita untuk membayangkan bahwa bahasa pada mulanya adalah tunggal. Oleh Musa Kazhim al-Habsyi | Penerjemah dan Koresponden TV Arab Sebelum mengakhiri tulisan ini dan kembali ke latar belakang masalah kita, izinkan saya memberikan satu kemungkinan teori makna ‘araby dan ‘ajamy. Sejumlah pakar linguistik berpandangan bahwa semua bahasa sejatinya bersumber dari satu bahasa… Teruskan Membaca

Studi Islam

Ilusi Identitas Arab: Sebuah Pengalaman dan Klarifikasi (21): Arab dalam Hadis-Hadis Nabi (2)

Imam Ali Zainal Abidin berpidato di hadapan Yazid pasca tragedi Karbala, “Wahai manusia sekalian, kami (Ahlul Bait) diberi enam anugerah dan tujuh keutamaan….” Oleh Musa Kazhim al-Habsyi | Penerjemah dan Koresponden TV Arab Dalam kitab-kitab sejarah seperti al-Futuh karya Ibnu A’tsam al-Kufi, Maqatil al-Thalibiyyin karya Abul Faraj al-Ishfahani, dan Maqtal al-Husein karya al-Khawarizmi, ada sebuah… Teruskan Membaca

Studi Islam

Ilusi Identitas Arab: Sebuah Pengalaman dan Klarifikasi (20): Arab dalam Hadis-Hadis Nabi (1)

Nabi bersabda, “Aku adalah paling fasihnya orang Arab, meski aku dari Quraisy.” Dalam hadis ini Nabi ingin menegaskan bahwa kefasihannya itu tidak ada hubungannya dengan suku tertentu. Oleh Musa Kazhim al-Habsyi | Penerjemah dan Koresponden TV Arab Pada bagian sebelumnya saya telah mengutip beberapa hadis yang menjelaskan bagaimana Nabi Muhammad menggunakan kosakata ‘araba (عرب) beserta… Teruskan Membaca

Studi Islam

Ilusi Identitas Arab: Sebuah Pengalaman dan Klarifikasi (19): A’rab (Orang-orang Arab) dalam Alquran (3)

Dalam Alquran, semua kata a’rab digunakan dalam bentuk jamak (plural). Ini menimbulkan kesan bahwa mereka memiliki keburukan komunal, bukan hanya keburukan individual. Oleh Musa Kazhim al-Habsyi | Penerjemah dan Koresponden TV Arab Marilah kita sekarang membuka Alquran dan bertanya tentang a’rab. Hal yang segera kita temukan bahwa ada 6 ayat yang berbicara tentang a’rab ini… Teruskan Membaca