Mozaik Peradaban Islam

Studi Islam

Ketegangan Teori dan Praktik Jihad: Studi Komparatif Al-Qaedah dan Hizbullah (1)

“Sejak peristiwa penyerangan WTC pada 11 September 2001, konsep dan praktik jihad model Al-Qaedah menjadi perdebatan dan diskusi yang luas di seantero dunia“ Dalam beberapa waktu terakhir, Densus 88 Antiteror telah melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang yang diduga terafiliasi dengan jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah daerah di tanah air. Rangkaian penangkapan ini dimulai pada… Teruskan Membaca

Pustaka

Kosmologi Islam dan Dunia Modern oleh William C. Chittick (6): Musnahnya Sebuah Warisan (6): Situasi Sekarang (2)

Tak perlu ilmuwan besar, ataupun ilmuwan apapun, untuk memahami bahwa dunia berbicara lantang tentang keagungan Sang Penciptanya. Orang bodoh pun mengetahui hal ini. Dalam dunia Islam pramodern, etos Islami ada di mana-mana, namun para pemikir dan intelektual besar tetap menghabiskan seluruh kehidupan mereka untuk mencari pengetahuan tentang Tuhan, kosmos, dan jiwa secara lebih mendalam. Menurut… Teruskan Membaca

Studi Islam

Muhammad: Manusia dan Nabi (1): Pengantar

Barangkali dunia belum pernah memiliki kebutuhan yang lebih besar untuk memahami tentang riwayat kehidupan Nabi Muhammad s.a.w yang akurat daripada saat sekarang ini. Melonjaknya minat terhadap Islam sejak beberapa dekade terakhir yang trennya terus berlanjut hingga pertukaran abad, sayangnya tidak selalu berlangsung untuk sebab yang benar. Peristiwa-peristiwa yang beberapa di antaranya dibawa oleh umat Islam… Teruskan Membaca

Pustaka

Kosmologi Islam dan Dunia Modern oleh William C. Chittick (5): Musnahnya Sebuah Warisan (5): Situasi Sekarang (1)

Kemungkinan besar proses-proses berpikir Muslim saat ini sebenarnya tidak ditentukan oleh prinsip-prinsip Islam dan pemahaman Islam. Saya katakan bahwa tradisi Islam umumnya, meskipun tidak sepenuhnya, telah menghilang. Hal ini jelas bagi orang-orang yang telah mempelajari sejarah peradaban Islam. Para sarjana sering membahas kehilangan ini dalam kaitan dengan “periode keemasan” Islam klasik dan kemunduran secara bertahap… Teruskan Membaca

Studi Islam

Manfaat dan Keajaiban Menangis bagi Manusia (7)

Bila engkau pernah merasakan kenikmatan dari meninggalkan kenikmatan dunia, maka barulah engkau akan menyadari bahwa kenikmatan dunia bukanlah kenik­matan. Islam mem­berikan perha­tian yang luar-biasa terhadap masalah kece­riaan dan kegembiraan. Pada dasarnya, tujuan Islam seba­gai agama yang sempurna adalah bagaimana manusia dapat meraih keceriaan dan ketenangan di dunia dan akhirat. Kita memiliki banyak riwayat yang menjanjikan… Teruskan Membaca

Pustaka

Kosmologi Islam dan Dunia Modern oleh William C. Chittick (4): Musnahnya Sebuah Warisan (4): Peran Tradisi Intelektual (2)

Jika Muslim ingin mengikuti “jalan yang lurus” (shirâth al-mustaqim), maka mereka perlu menggunakan pikiran mereka, kesadaran, dan berpikir dengan cara yang selaras dengan Allah, Sang Realitas sejati. Jadi, apakah tujuan Islam? Secara umum, tujuan Islam adalah membawa orang ke dalam keharmonisan dengan segala sesuatu sebagaimana adanya. Dengan kata lain, Islam membawa manusia kembali ke hadirat… Teruskan Membaca

Pustaka

Kosmologi Islam dan Dunia Modern oleh William C. Chittick (3): Musnahnya Sebuah Warisan (3): Peran Tradisi Intelektual (1)

Bagi Muslim, manusia harus berpikir karena mereka pasti berpikir, karena mereka adalah makhluk berpikir. Mereka tidak punya pilihan lain kecuali berpikir, karena Allah telah memberi mereka akal dan pikiran. Penting untuk menekankan bahwa tidak ada agama dapat bertahan hidup, apalagi berkembang, tanpa tradisi intelektual yang hidup. Ini menjadi jelas begitu kita bertanya pada diri sendiri… Teruskan Membaca

Studi Islam

Manfaat dan Keajaiban Menangis bagi Manusia (6)

“Mengenai menangis, pepatah Portugis mengatakan bahwa: ‘Menangis membasuh jiwamu’. Kalau dipikir-pikir, setelah menangis, tidakkah rasanya seperti itu?” Seorang anak kecil bertanya kepada ibunya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” “Karena Ibu memang perlu menangis,” jawab si ibu. “Aku tidak mengerti maksud Ibu,” kata sang anak. Si Ibu hanya memeluk anaknya dan berkata, “Dan kamu memang tidak akan… Teruskan Membaca

Studi Islam

Manfaat dan Keajaiban Menangis bagi Manusia (5)

“Jika benar tangisan dan air mata merupakan tanda kelemahan, lalu mengapa hal itu menjadi ekspresi wajib bagi para nabi dan orang-orang suci saat dibacakan ayat-ayat Allah atas mereka?” Pada saat kebiasaan masyarakat umum lebih cenderung mengkritik, memandang rendah dan mengejek orang yang menangis karena dianggap “kurangnya kekuatan” yang bersangkutan, Islam justru mengangkat orang yang mampu… Teruskan Membaca

Studi Islam

Manfaat dan Keajaiban Menangis bagi Manusia (4)

“Sungguh sayang! Banyak manusia yang lalai bahwa engkau (air mata) adalah air kehidupan dan penyelamat mereka.” Sebagaimana manusia dengan hati yang lembut mampu merasa­kan setiap musibah dan penderitaan orang lain, sungguh tak diragukan bahwa sifat tidak peduli pada penderitaan sesama dan memberikan konsen­trasi yang berlebihan pada acara-acara hiburan yang merusak dan melampaui batas, bakal membuat… Teruskan Membaca

Pustaka

Kosmologi Islam dan Dunia Modern oleh William C. Chittick (2): Musnahnya Sebuah Warisan (2): Ijtihad

Mengingat kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang mujtahid, sebagian besar Muslim Sunni selama beberapa abad telah berpendapat bahwa pintu ijtihâd telah tertutup. Golongan Syi’ah, sebaliknya, menganggap hal itu selalu terbuka. Kata taqlîd sering dikupas dalam tulisan-tulisan pemikir Muslim zaman modern, yang biasanya dia menggambarkannya sebagai celaan masyarakat Islam. Bagaimanapun, bahasan-bahasan di sini, tidak berfokus pada… Teruskan Membaca

Studi Islam

Manfaat dan Keajaiban Menangis bagi Manusia (3)

“Pedang, tombak, panah, senapan, meriam, dan roket, bukanlah senjata yang dapat dipakai untuk mengalahkan musuh internal (hawa nafsu), namun tangisan dan air mata, akan dengan mudah meredam dan memadamkan kobaran apinya.” Menangis dan meneteskan air mata, terutama bagi pria, umumnya dipandang sebagai tanda kelemahan dalam beberapa budaya, bahkan di kalangan sebagian kaum Muslimin. Sedangkan sebagian… Teruskan Membaca

Pustaka

Kosmologi Islam dan Dunia Modern oleh William C. Chittick (1): Musnahnya Sebuah Warisan (1)

Di dalam Islam ada dua jenis pengetahuan, yaitu taqlîd (mengikuti otoritas) dan tahqîq (intektual). Tidaklah masuk akal jika orang mengaku memahami tahqîq tapi dia hanya meniru gurunya. Pengantar Redaksi Artikel dalam rubrik pustaka kali ini akan mengutip beberapa halaman sebuah buku yang ditulis oleh William C. Chittick, yang berjudul Science of the Cosmos, Science of… Teruskan Membaca

Studi Islam

Manfaat dan Keajaiban Menangis bagi Manusia (2)

Apakah hanya tertawa yang bisa menghibur lara ataukah menangis juga dapat meringankan dan memberi energi bagi manusia? Pada bagian pertama tulisan ini, sudah dibahas tentang manfaat tertawa khususnya bagi fisik dan jiwa manusia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Begitu pula sekilas pembahasan tentang makna air mata yang disebut sebagai salah satu mukjizat terbesar… Teruskan Membaca

Studi Islam

Manfaat dan Keajaiban Menangis bagi Manusia (1)

Bagaimana pandangan Islam tentang air mata dan tangisan? Benarkah Islam melarang orang menangis—seperti anggapan sebagian Muslim? Pada umumnya masyarakat sudah mengerti manfaat tertawa bagi kesehatan dan kebahagiaan manusia. Akan tetapi, apakah kita sudah mengetahui manfaat dan keajaiban menangis bagi manusia sebagai keadaan esensial yang tidak mungkin dilepaskan dari kehidupan? Tulisan ini akan memberikan penjelasan dan… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari (17): Kritik terhadap Sahih al-Bukhari (5): Abu Rayyah, Sang Penggugat Abu Hurairah (3)

Menurut Abu Rayyah, orang-orang yang paling bertanggungjawab atas tersebarnya riwayat-riwayat Israiliyyat adalah Ka‘ab al-Akhbar, Wahab bin Munabbih, Abdullah bin Salam, Tamim bin Aus al-Dari, dan Abu Hurairah. Keadilan para Sahabat (2) Selain menyebutkan bahwa ada di antara para sahabat yang melakukan kebohongan tentang hadis, sebagaimana telah disinggung dalam artikel sebelumnya, Abu Rayyah juga mengkritik dengan… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari (16): Kritik terhadap Sahih al-Bukhari (4): Abu Rayyah, Sang Penggugat Abu Hurairah (2)

Sistem keadilan para sahabat harus digugurkan, karena di antara mereka pun terjadi perdebatan dan kecurigaan mengenai pemalsuan dan bertambahnya hadis. Adhwa ala al-Sunnah al-Muhammadiyyah Artikel kali ini masih membahas seputar kritik hadis dari Abu Rayyah. Kita akan mengulas mengenai buku pertamanya yang berjudul Adhwa ala al-Sunnah al-Muhammadiyyah (terbit 1958).  Secara garis besar buku itumembahas beberapa… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari (15): Kritik terhadap Sahih al-Bukhari (3): Abu Rayyah, Sang Penggugat Abu Hurairah (1)

Abu Rayyah, seorang ulama muda Mesir, menggugat keberadaan Abu Hurairah dalam Sahih Bukhari. Menurutnya, Abu Hurairah bukanlah sosok yang kredibel. Tokoh ulama Muslim selanjutnya yang mengkritik Sahih Bukhari (atau lebih tepatnya kepada seluruh ulama pengumpul hadis) adalah Abu Rayyah (1889-1970 M). Abu Rayyah yang memiliki nama lengkap Mahmud Abu Rayyah adalah seorang ulama asal Mesir.… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari (14): Kritik terhadap Sahih al-Bukhari (2): Al-Tirmidzi

Al-Tirmidzi, ulama hadis yang juga murid dari Bukhari ini, memberikan kritik terhadap Sahih Bukhari. Dia mempersoalkan keberadaan periwayat yang bernama Ibnu Abu Laila dalam Sahih Bukhari. Namun siapakah Ibnu Abu Laila? Kritik terhadap hadis Sahih al-Bukhari bukan hanya datang dari kalangan non-Muslim saja, tapi juga dari kalangan ulama Muslim itu sendiri, hal ini bahkan sudah… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari (13): Kritik terhadap Sahih al-Bukhari (1): Sudut Pandang Non-Muslim

Bagaimana bisa hadis yang baru dicatat sekitar dua abad setelah wafatnya Nabi dianggap asli? Bisa saja hadis-hadis tersebut digunakan untuk kepentingan politis. Meskipun Bukhari disebut-sebut sebagai orang pertama yang menerapkan standar baru dalam metode pengumpulan hadis, bahkan melebihi ulama pengumpul hadis lainnya, namun bukan berarti hasil karyanya ini bebas dari kritik. Kritik terhadap Sahih al-Bukhari… Teruskan Membaca