Mozaik Peradaban Islam

Studi Islam

Falsafah Surga & Neraka: Sebuah Kajian Teologis dan Teleologis (9)

“Setiap yang diterima oleh manusia di alam akhirat, baik berupa pahala ataupun siksa, sebenarnya merupakan sesuatu yang dipersiapkannya di dunia ini. Perbedaannya, di dunia dia tidak menge­tahui dan memahaminya, sedangkan di akhirat dia pasti akan menge­tahui dan memahaminya secara jelas.” Siksa di Akhirat Siksa di akhirat memiliki kaitan eksistensial dengan dosa yang lebih kuat ketimbang… Teruskan Membaca

Studi Islam

Falsafah Surga & Neraka: Sebuah Kajian Teologis dan Teleologis (8)

“Dunia adalah tempat beramal yang kadang-kadang di dalamnya dapat disaksikan sebagian balasan. Sedangkan, akhirat adalah tempat khusus untuk mendapatkan balasan dan perhitungan, tanpa sedikit pun kesempatan untuk beramal.” Hukuman di Dunia Jenis balasan atau hukuman kedua ialah hukuman yang memiliki hubungan kausal dengan dosa. Artinya, ia merupakan efek dosa dan konsekuensi alamiahnya. Hukuman seperti ini… Teruskan Membaca

Studi Islam

Falsafah Surga & Neraka: Sebuah Kajian Teologis dan Teleologis (7)

“Seseorang yang teraniaya adalah tawanan dari kompleks psikologis dan jika kompleks psikologis ini tidak hilang, besar kemungkinan penderitanya akan melakukan tindak kejahatan, baik disadari maupun tidak. Ini sebabnya dibutuhkan hukuman atau balasan bagi pelaku aniaya.” Peringatan dan Pelajaran Jenis balasan yang pertama, berkenaan dengan ketentuan-ketentuan pidana yang berlaku di tengah-tengah masyarakat, baik berdasarkan undang-undang Ilahi… Teruskan Membaca

Studi Islam

Falsafah Surga & Neraka: Sebuah Kajian Teologis dan Teleologis (6)

“Surga dan neraka adalah gurun dan lahan kosong. Keduanya tercipta sejak di dunia ini. Sebagaimana kita menanam pohon-pohon di surga dengan perbuatan-perbuatan di dunia, demikian pula perbuatan-perbuatan jelek kita dapat menyalakan api untuk membakar semua kebaikan yang dengan susah payah kalian usahakan.” Korelasi Akhirat dengan Dunia Sebelumnya, kami telah menelaah perbedaan-perbedaan antara tatanan dunia dan… Teruskan Membaca

Studi Islam

Falsafah Surga & Neraka: Sebuah Kajian Teologis dan Teleologis (5)

“Eksistensi kehidupan dunia itu bersifat sosial, dimana setiap orang terikat dengan satu dan lainnya. Sehingga amal saleh yang dilakukan seseorang, bisa saja berdampak terhadap orang-orang jahat. Demikian juga sebaliknya.” Menabur dan Menuai. Perbedaan ketiga antara dunia dan akhirat ialah bahwa dunia merupakan tempat menabur benih dan menanam, sedangkan akhirat adalah tempat menuai dan memetik hasil.… Teruskan Membaca

Studi Islam

Falsafah Surga & Neraka: Sebuah Kajian Teologis dan Teleologis (4)

“Sungguh, kehidupan akhirat benar-benar merupakan kehidupan murni, dan tidak bercampur dengan kematian. Kehidupan akhirat tidak bercampur dengan kematian, tidak mengalami proses penuaan, ke­rusakan, dan kehancuran, melainkan keabadian dan kekekalan belaka.” Pembalasan di Akhirat Untuk dapat memberikan gambaran yang tepat tentang balasan di akhirat, ada baiknya kita kemukakan beberapa pertanyaan penting sebagai berikut: Apakah aturan-aturan dan… Teruskan Membaca

Studi Islam

Ilusi Kemuliaan Keturunan (Dzuriyyah) (2)

“Kemuliaan yang ada pada orang-orang tua tidak turun melalui darah melainkan melalui amal-amal dan sifat-sifat ruhani yang mengikat manusia secara lebih hakiki ketimbang bentuk morfologis, geneologis maupun biologis.” Oleh: Musa Kazhim Alhabsyi (Penulis dan Peneliti Khazanah Keislaman) Salah satu gagasan revolusioner Islam adalah gagasan tentang umat. Secara etimologis, kata ummah (أمة) memiliki akar kata yang… Teruskan Membaca

Studi Islam

Ahlus-Sunnah Wal-Jamaa’ah: Sejarah Kelahiran dan Perkembangannya

Oleh: Haidar Bagir (Presiden Direktur Kelompok Mizan, penulis buku-buku tentang Tasawuf, dan Dai Islam Cinta) “Yang harus dipahami terkait dengan asal mula mazhab ahlus-Sunnah. Mereka memang mungkin menjauh dari pertikaian, termasuk tidak secara terang-terangan mengambil sikap membela Sayidina Ali ketika terjadinya al-Fitnah al-Kubra (Kekacauan Besar). Tapi, mereka juga bukanlah bukan serta-merta pendukung kelompok Mu’awiyah, apalagi… Teruskan Membaca

Studi Islam

Ilusi Kemuliaan Keturunan (Dzuriyyah) (1)

“Persaudaraan hakiki bukanlah yang datang secara takwini melalui darah (by nature) melainkan datang melalui upaya tasyri’i (by nurture). Ilusi persaudaraan takwini (nature) jangan sampai membuat kita lalai melakukan pengukuhan dan penyempurnaannya (nurture) melalui persauadaraan tasyri’i yang lebih hakiki, yakni ikatan keimanan pada Tuhan Pencipta sekalian alam yang tunggal dan esa.” Oleh: Musa Kazhim (Penulis dan… Teruskan Membaca

Studi Islam

Sunnah-Syiah Bertemu Di Tengah-Tengah (2)

Oleh: Haidar Bagir (Presiden Direktur Kelompok Mizan, penulis buku-buku tentang Tasawuf, dan Dai Islam Cinta) “Pada kenyataannya, kesimpulan-kesimpulan hukum yang diambil dalam mazhab Syiah, hampir selalu dapat ditemukan padanannya dalam satu di antara empat mazhab dalam ahlus-Sunnah.” Juga dalam ilmu kalam (teologi-dialektis), bahkan fiqh, Sunnah dan Syiah tak seberbeda yang dikira orang. Sudah menjadi kelaziman… Teruskan Membaca

Studi Islam

Perjalanan Mengetahui: Suatu Penjelasan Ringkas

“Manusia biasa yang tidak memiliki pengalaman transendental mengenai Realitas diumpamakan seperti orang buta yang tidak bisa berjalan aman tanpa bantuan tongkat di tangannya. Tongkat yang membantu manusia ini dilambangkan sebagai daya rasional pikiran. Karena itu, ketika Musa melemparkan tongkatnya, tirai-tirai alam fenomenal tersingkapkan dari pandangannya.” Perjalanan manusia dimulai dari kebodohan (jahl), berlanjut kepada pandangan dari… Teruskan Membaca

Studi Islam

Falsafah Surga & Neraka: Sebuah Kajian Teologis dan Teleologis (3)

”Berdasarkan kesimpulan dari berbagai ayat Al-Qur’an, perbuatan manusia selama di dunia akan menjelma dalam wujud yang sebenarnya di akhirat, sehingga balasan yang akan menimpa pelaku kebaikan dan keburukan, pada hakekatnya berupa wujud hakiki dari perbuatan mereka itu sendiri.” Salah satu perbedaan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi adalah bahwa dunia merupakan tempat untuk menunaikan tugas dan… Teruskan Membaca

Studi Islam

Falsafah Surga & Neraka: Sebuah Kajian Teologis dan Teleologis (2)

”Keyakinan akan Hari kebangkitan pada hakikatnya adalah keyakinan akan adanya pengadilan yang maha agung yang akan digelar di akhirat dalam rangka memberikan balasan berupa pahala atas pelaku kebaikan dan berupa siksa kepada pelaku keburukan.” Dalam kenyataannya, tindakan manusia selalu dipengaruhi oleh pikiran dan keyakinan atau aqidahnya. Dan seringkali ia merupakan perwujudan dari karakteristik jiwanya yang… Teruskan Membaca

Studi Islam

Sunnah-Syiah Bertemu Di Tengah-Tengah (1)

Oleh: Haidar Bagir (Presiden Direktur Kelompok Mizan, penulis buku-buku tentang Tasawuf, dan Dai Islam Cinta) “Jalan (madz-hab) memang bisa berbeda-beda, tapi tujuan bisa saja sama. Bahkan ketika jalan-jalan itu bersilangan, kesemuanya itu saling melengkapi satu sama lain. Bukan menyesatkan. Kalau ada yang tersesat, maka itu bukan karena keberadaan banyak jalan itu melainkan karena ketidaktahuan pejalan… Teruskan Membaca

Studi Islam

Falsafah Surga & Neraka: Sebuah Kajian Teologis dan Teleologis (1)

”Seluruh umat Islam sepakat akan kepastian hari kebangkitan. Namun, mereka berbeda pendapat tentang bentuk dan cara kebangkitan. Sekelompok ahlul-hadis dan fuqaha di kalangan muslimin meyakini kebangkitan fisik; Sebagian besar filsuf terutama kaum Peripatetik, menganggapnya sebagai kebangkitan spiritual (rohani) semata; Di sisi lain, para tokoh tasawuf, filsuf dan teolog terkemuka, meyakini kebangkitan yang bersifat fisik sekaligus… Teruskan Membaca

Arsitektur

Jin adalah Pendiri Bangunan Peradaban Besar Kuno

Al-Qur’an mengisahkan, bahwa Nabi Sulaiman memerintahkan bangsa jin untuk mendirikan dan membangun monumen dan bangunan-bangunan megah. Oleh Ali A Olomi | Profesor Sejarah Timur Tengah dan Islam di Pennsylvania State University Jin adalah makhluk tak terlihat yang konon hidup berdampingan dengan manusia. Kisah-kisah tentang jin yang mengganggu manusia merupakan hal yang biasa dan sudah tersebar… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kontroversi Akal dan Kalbu dalam Pembentukan Pengetahuan Manusia: Sebuah Refleksi Kritis (8)

“Pada hakikatnya, kita tidak akan punya akal yang sejati, sebagaimana kita juga tidak akan punya pengetahuan yang sejati. Semua pengetahuan kita, bahkan juga eksistensi kita, hanyalah pantulan yang rambang dari Cermin Realitas Ilahi.” Kesimpulan Hadis qudsi yang menyebut akal sebagai ciptaan pertama Allah, seperti juga hadis qudsi yang menyebut nur muhammad sebagai ciptaan pertama-Nya, menujukkan… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kontroversi Akal dan Kalbu dalam Pembentukan Pengetahuan Manusia: Sebuah Refleksi Kritis (7)

“Semua benda material bergerak menuju ke-ada­-an immaterial dengan bantuan daya-daya yang juga immaterial. Pada puncaknya, daya-daya immaterial juga bergerak mendekat ke arah Maha Penggerak Utama, yaitu Tuhan.” Akan tetapi, Mulla Shadra mengajukan berbagai dalil untuk mendukung teori gerakan substansialnya. Selain empat aksiden yang sudah disebutkan sebelumnya,[1] Mulla Shadra membuktikan bahwa substansi juga mengalami pergerakan walaupun… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kontroversi Akal dan Kalbu dalam Pembentukan Pengetahuan Manusia: Sebuah Refleksi Kritis (6)

“Cahaya memiliki sifat kecahayaan yang sama dan identik. Perbedaan antara cahaya matahari dan cahaya lampu pada hakikatnya terletak pada efek pencahayaan keduanya. Menurut teori tasykik, wujud itu pun demikian. Dari segi kewujudannya, semua yang maujud itu identik. Tetapi, dari segi intensitas, prioritas, ketinggian, dan terutama sekali kemampuan efeknya, maujud itu berbeda-beda.” Kaidah Kedua Meski diungkapkan… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kontroversi Akal dan Kalbu dalam Pembentukan Pengetahuan Manusia: Sebuah Refleksi Kritis (5)

Fikr adalah kerja akal yang paling menakjubkan. Aktivitas fikr memang mirip dengan kegiatan tarkib (penggabungan atau komposisi), hanya saja ia jauh lebih kaya dan berhasil-guna. Fikr jauh lebih mendasar dan menukik ketimbang gubahan-gubahan puitis dan imajinatif yang sering dangkal dan kusut. Makna Keberpikiran Pikiran dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Arab fikr. Kata kerja fikr… Teruskan Membaca