Mozaik Peradaban Islam

Monumental

Mengenang Peristiwa Hijrah (2)

Menjelang pengambilan Bai’at Aqabah, orang-orang Anshar bertanya kepada Rasulullah Saw, “apakah engkau tidak akan meninggalkan kami untuk kembali pada kaum mu jika kemakmuran telah tercapai?” Rasulullah yang mulia tersenyum dan berkata, “Tidak. Tidak akan pernah. Darahmu adalah darahku. Aku milikmu dan engkau milikku. Kini, ulurkan tangan kalian”. Dalam penanggalan tahun Kabisat, peristiwa Hijrah ini terjadi… Teruskan Membaca

Monumental

Mengenang Peristiwa Hijrah (1)

“Masyarakat Arab pra-Islam melakukan penyesuaian dengan tahun Kabisat yang digunakan oleh Negara-negara tetangganya. Caranya agar tahun Komariah ini cocok dengan tahun Kabisat, serta agar bulan-bulan itu jatuh di musim yang tepat, mereka menambahkan satu bulan tiap tiga tahun, penyisipan ini dinamakan ‘nasi’.” Menurut orang Arab kuno, satu tahun Komariah terdiri dari 354 hari, 8 jam,… Teruskan Membaca

Tokoh

Safiyyah Binti Huyayy (4)

“Safiyyah Ra telah diambil sebagai budak setelah penaklukan, dan suaminya tewas dibunuh. Bahkan jika Kinana lolos dari kematian dan penawanan, pernikahannya dengan Safiyyah Ra pun dianggap batal di bawah hukum Islam.” Ada kritik mengenai pernikahan Nabi Muhammad Saw dengan Safiyyah Ra, yang menyebutkan bahwa dalam kasus Safiyyah ia dinikahi nabi segera setelah kematian suaminya. Para… Teruskan Membaca

Tokoh

Safiyyah Binti Huyayy (3)

“Nabi Muhammad Saw pun memberikan tawaran kepada Safiyyah Ra, Safiyyah diperkenankan kembali ke kaumnya atau menerima Islam.” Sebelum menjelaskan pendapat lain perihal Safiyyah Ra menjadi tawanan, perlu dipahami bahwa pada masa itu hukuman bagi pihak yang ditaklukkan adalah para tawanan wanita mereka dijadikan budak tanpa hak. Nabi Muhammad Saw tidak pernah memelihara budak dalam konteks… Teruskan Membaca

Tokoh

Safiyyah Binti Huyayy (2)

“Safiyyah Ra menjelaskan bahwa pengkhianatan ayahnya disebabkan oleh superioritas kaum Bani an-Nadhir. Karena garis keturunan mereka (Bani Israil) yang menolak seorang nabi dari bangsa Arab.” Sejak tiba di Madinah, kabilah Bani an-Nashir di benteng Khaybar tetap menolak ajakan damai. Alih-alih meminta maaf, Huyayy melontarkan hinaan, caci maki, dan mengatakan bahwa kaumnya takkan pernah mau berdamai.… Teruskan Membaca

Tokoh

Safiyyah Binti Huyayy (1)

“Saffiyah binti Huyayy adalah satu-satunya Ummul Mukminin (Istri Rasullullah Saw) yang memiliki hubungan kekerabatan dengan beberapa nabi.” Ummul Mukminin artinya ibu orang-orang mukmin, merupakan gelar untuk 11 istri Nabi Muhammad SAW yang wajib dimuliakan. Gelar ini sebagai bentuk cinta nabi kepada keluarganya. Salah satu di antara istri nabi yang dijuluki Ummul Mukminin adalah Saffiyah binti… Teruskan Membaca

Negara Islam

Potret Maladewa Sebagai Negara Kepulauan Interkonektif (7): Menggapai Keseimbangan Syariat Islam Dalam Industri Pariwisata

“Sebagai pusat ibadah selama berabad-abad, Hukuru Miskiiy memiliki nilai budaya dan sejarah sangat penting bagi Maladewa. Masjid ini dibangun pada tahun 1658, oleh Sultan Ibrahim Iskandar I.” Terlepas dari masalah politik di Maladewa, negara ini tetap menjadi lokasi pariwisata yang diidamkan oleh para turis. Negara kecil ini dikunjungi sekitar 900 ribu turis setiap tahun. Menjadi… Teruskan Membaca

Negara Islam

Potret Maladewa Sebagai Negara Kepulauan Interkonektif (6): Polemik Dan Masa Transisi Politik Pasca Kemerdekaan (2)

“Pemerintah terus menghadapi tantangan dalam menangani korupsi dan mengatasi masalah-masalah sistemik lainnya di Maladewa, seperti ekstremisme agama dan kekerasan politik.” Transisi dari satu presiden ke presiden lain, tidak lantas menyurutkan situasi politik yang memanas di Maladewa. Pemerintahan Presiden Yameen Abdul Gayoom—yang merupakan saudara tiri dari Maumoon Abdul Gayoom—tidak berbeda secara signifikan dengan pemerintahan sebelumnya. Yang… Teruskan Membaca

Negara Islam

Potret Maladewa Sebagai Negara Kepulauan Interkonektif (5): Polemik Dan Masa Transisi Politik Pasca Kemerdekaan (1)

“Meskipun tidak tersorot oleh perhatian dunia internasional, Maladewa, setelah meraih kemerdekaan dan kedaulatan sebagai republik, terus barada dalam polemik politik yang berkelanjutan.” Di bawah kepemimpinan Ibrahim Nasir, pengembangan pariwisata di Maladewa diinisiasi sebagai sumber ekonomi yang potensial. Arah membangunan ini dilatari oleh pemahaman akan daya tarik Maladewa sebagai pasar pariwisata yang menarik bagi dunia internasional.… Teruskan Membaca

Negara Islam

Potret Maladewa Sebagai Negara Kepulauan Interkonektif (4): Transisi Sistem Pemerintahan Kesultanan, Monarki Konstitusional, Hingga Menjadi Republik (2)

“Pada tanggal 11 November 1968, sistem kesultanan dihapuskan. Negara Republik disahkan di Maladewa, di bawah kepemimpinan Presiden Ibrahim Nasir.” Dua tahun setelah monarki kembali diberlakukan pada tahun 1954, Inggris memperoleh izin untuk membangun kembali lapangan terbang RAF Gan di Atol Addu paling selatan. Di bawah perjanjian baru dengan pemerintah pusat, Inggris diperkenankan untuk mempekerjakan penduduk… Teruskan Membaca

Negara Islam

Potret Maladewa Sebagai Negara Kepulauan Interkonektif (3): Transisi Sistem Monarki Absolut, Monarki Konstitusional, Hingga Menjadi Republik (1)

“Sistem Monarki absolut terlalu mendarah daging secara budaya, sehingga sistem Monarki Konstitusional tidak bisa berjalan secara adil. Akibatnya, terjadi demo besar-besaran. Massa dihasut untuk menentang Konstitusi yang kemudian dirobek di depan umum.” Meskipun pemerintahan berada di bawah suksesi Sultan untuk sebagian sejarahnya, tetapi Maladewa memiliki riwayat sistem politik monarki yang dibangun di atas aturan konstitusional… Teruskan Membaca

Negara Islam

Potret Maladewa Sebagai Negara Kepulauan Interkonektif (2): Implikasi Dan Dampak Datangnya Kolonialisme

“ ’Mutiara Samudra Hindia’ terekspos ke dunia luar ketika pengaruh asing diundang ke Maladewa oleh Sultan Kalhu Mohammed. Awal tujuan penguasa Dinasti Hilali tersebut, untuk menjalin hubungan diplomatik dan komersial. Namun, kepentingan kekuasaan asing jarang berbuah manis.” Setelah memeluk agama Islam para penguasa di kepulauan Maladewa disebut sebagai sultan. Di mana masa pemerintahan kesultanan ini… Teruskan Membaca

Negara Islam

Potret Maladewa Sebagai Negara Kepulauan Interkonektif (1): Mengenal Maladewa

“Tokoh muslim menyebarkan Islam dengan ajaran damai, juga berakulturasi dengan kebudayaan di masa itu. Sehingga mudah diterima oleh penduduk Maladewa, dan tersebar secara masif.” Maladewa, adalah sebuah wilayah kepulauan yang terbentuk dari rangkaian atol karang dari mahkota pegunungan vulkanik purba yang tenggelam. Dalam ejaan universal disebut sebagai Maldives, atol ini memiliki laguna, pantai berpasir, dan… Teruskan Membaca

Mualaf

Yusuf Islam: Bangkit dari Stigma yang Melekat dan Menjadi Duta Perdamaian

“Drama yang saya alami seperti sebuah film Hollywood yang mengerikan. Dan saya adalah bintangnya. Tetapi, tidak ada yang pernah memberi tahu saya alur ceritanya, apalagi dialognya.” Keputusan Yusuf Islam menjadi sebuah kontroversi. Keputusannya meninggalkan dunia musik pada tahun 1977, bukan tanpa sebab. Ia tahu betapa sulitnya untuk memeluk agama yang diyakini berdampingan dengan keinginan para… Teruskan Membaca

Mualaf

Yusuf Islam (2): Pencarian Makna Hidup Dalam Keterasingan Dan “Nearly Death Experience”

“Di dalam hiruk pikuk ketenaran dan kekayaan yang berlebih, ia kehilangan inspirasi. Bahkan Yusuf Islam mengalami krisis identitas.” Pengalaman di antara hidup dan mati mengubah perspektif Yusuf Islam. Pemulihan selama hampir satu tahun, mungkin telah menyelamatkan jiwanya. Ia mendapatkan kesempatan untuk merasakan kedamaian, cara pandang hidupnya mulai berubah. Akan tetapi, dia tidak bisa berhenti mencari… Teruskan Membaca

English Articles

Understanding Political Islam: Analysis of its Emergence in the Global World

“To understand Muslim politics is to look at the diverse methods by which people identify themselves as Muslims in various social locations, be they religious scholars, intellectuals, merchants, and so on, in understanding, utilizing and mobilizing the symbols and language of Islam around issues of social order, power, and authority..” Reading comment on “thinking about… Teruskan Membaca

Tokoh

Ibnu Al Haitham (2): Kontribusi Dalam Pemahaman Sifat Cahaya Dan Eksplorasi Karya Multidisiplinernya

“Dijuluki sebagai “Ptolemeus Kedua” oleh Abu Hasan Bayhaqi, dan “Fisikawan” oleh John Peckham. Ibnu Al-Haitham merupakan pembuka jalan bagi ilmu pengetahuan modern dan tentang optik.” Dijuluki sebagai “Ptolemeus Kedua” oleh Abu Hasan Bayhaqi, dan “Fisikawan” oleh John Peckham. Ibnu Al-Haitham merupakan pembuka jalan bagi ilmu pengetahuan modern dan tentang optik.[1] Secara otodidak Ibnu Al-Haitham mempelajari… Teruskan Membaca

Tokoh

Ibnu-Al Haitham (1): Perjalanan Hidup Dari Kurungan Ke Cahaya

“Demi menyelamatkan diri, Ibnu Al-Haitham pun berpura-pura hilang ingatan. Itu ia lakukan demi keselamatan jiwanya dari hukuman mati.” Dunia Islam telah melahirkan banyak ilmuwan dalam berbagai bidang yang menjadi pelopor dalam sejarah, di mana Ibnu Al-Haitham adalah salah satunya. Di dunia barat ia dikenal dengan nama Al-Hazen, Avennathan, dan Avenetan. Tak dipungkiri lagi bahwa Ibnu… Teruskan Membaca

Tokoh

Ilmu Kalam Menurut Imam al-Asy’ari: Telaah Kitab Al-Luma’ (1)

“Al-Asy’ari terkenal dengan kecerdasan dan kekuatan pemahamannya. Sebagai murid dari seorang pembesar madzhab Mu’tazilah, al-Jubba’i, yang merupakan penulis yang handal, al-Asy’ari tidak kalah darinya dalam berdebat dan menyampaikan gagasan secara lisan maupun tulisan.“ Biografi Singkat Abu al-Hasan Ali bin Ismail bin Abi Basyar Ishaq bin Salim bin Ismail bin Abdullah bin Musa bin Amir al-Bashrah… Teruskan Membaca