Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Alawiyin

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (12)

in Islam Nusantara

“Pada sekitar abad ke 18, keturunan Alawiyin telah mengalami asimilasi dengan masyarakat lokal. Mereka memperoleh kedudukan yang memungkinkan kiprahnya terlihat nyata dalam masyarakat. Secara spekulatif penulis menilai bahwa kehadiran kaum Alawiyin yang merata dan berpengaruh di hampir setiap kepulauan besar di Nusantara inilah yang menjadi racikan pertama anatomi keindonesiaan hari ini.” —Ο—   Sebagaimana sudah…

Teruskan Membaca

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (10)

in Islam Nusantara

“Orang-orang Arab ini – khususnya para Habib – tidak hanya berpengaruh secara teknis di tengah masyarakat, tapi juga secara intelektual dan spiritual. Inilah faktor yang paling ditakuti dan sekaligus dibenci oleh bangsa kolonial dari orang Arab di Nusantara.” —Ο—   Sebagaimana sudah disebutkan pada edisi sebelumnya, bahwa kiprah orang-orang Arab, khususnya kaum Alwiyin pada periode…

Teruskan Membaca

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (9)

in Islam Nusantara

Dalam analisis Engseng Ho, jalan damai diaspora para Habib itulah, yang menjadi pembeda karakter diaspora perdagangan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa. Alih-alih menggunakan jalan damai, bangsa-bangsa Eropa justru melakukan akumulasi dan eksplorasi sumber daya alam daerah-daerah subur di Samudera Hindia. Akumulasi inilah yang kemudian menyebabkan kolonialisasi berabad-abad, termasuk di Indonesia. Sebut saja diaspora sejenis sebagai…

Teruskan Membaca

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (8)

in Islam Nusantara

“Yang menarik, sebagaimana disimpulkan dari berbagai penelitian, termasuk oleh Azyumardi Azra, perkembangan ‘irfan (gnostisisme Islam) Ibn ‘Arabi di Nusantara terutama dibawa oleh para pemikir dari lingkungan thariqah ‘Alawiyah atau murid-murid mereka.” —Ο—   Dalam artikel berjudul “Napas Cinta dari Hadramaut” yang pernah dipublikasi oleh Majalah Tempo tahun 2012, Haidar Bagir mengungkapkan bahwa “Para pengikut tarekat…

Teruskan Membaca

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (7)

in Islam Nusantara

“Pada kenyataannya, dalam penelitian yang lebih serius, bukan hanya Syaikh Siti Jenar, tapi para anggota Wali Songo keseluruhan adalah para guru panteisme (tauhid wujud).” —Ο—   Prof. Azyumardi Azra, dalam salah satu tulisannya mengatakan, “Kaum muslim Nusantara tidak hanya memiliki ortodoksi Islam yang bersumber dari para ulama otoritatif, tapi wilayah Nusantara sendiri terbentuk menjadi ranah…

Teruskan Membaca

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (6)

in Islam Nusantara

“Muhammad Subarkah dalam salah satu tulisannya di buku “Peran Dakwah Damai Habaib/Alawiyin di Nusantara” menyatakan, bahwa corak keberagamaan kaum ‘Alawiyin atau habib yang mengutamakan bobot sufistik daripada fiqhiyah (legal-formal) juga dianggap menjadi salah satu penentu meluasnya penyebaran dakwah. Sayangnya, tradisi pengajaran Islam sufistik ini pada masa sekarang justru mendapat tantangan dari kaum ‘eksetoris’, bahkan dianggap…

Teruskan Membaca

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (5)

in Islam Nusantara

“Imam Ahmad bin ‘Isa Al-Muhajir diperkirakan tiba di Hadramaut pada pada 965 M. Beliau menetap di tempat bernama Husaisah dan di sana dia mulai membangun landasan dakwah Islam yang moderat dan toleran, dengan pembobotan pada spiritualitas. Sejak itu, Hadhramaut seperti menemukan kembali posisinya dalam sejarah Islam, dan dalam sejarah penyebaran Islam di periode selanjutnya, kita…

Teruskan Membaca

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (4)

in Islam Nusantara

“Dibanding periode kedatangan orang-orang Arab sebelumnya, generasi yang datang pada periode ketiga ini relatif lebih siap dan mapan, baik dalam bidang intelektual, maupun spiritual. Mereka umumnya para ulama yang menguasai khazanah ilmu keislaman yang bersambung hingga Rasulullah SAW. Sejarawan menyebut mereka sebagai kaum Alawiyin, atau sekarang biasa dikenal dengan sebutan “Habib”.”  —Ο—   Periode ketiga…

Teruskan Membaca