Mozaik Peradaban Islam

Tasawuf

Malik bin Dinar al-Sami (2): Pertobatan

Suatu malam, Malik yang munafik, yang pada siang hari taat beribadah, namun pada malam hari bersenang-senang, mendengar suara dari dalam kecapinya, “Malik, apa yang membuatmu tidak bertobat?” Versi Kesatu Farid al-Din Attar dalam Tadhkirat al-Awliya menuturkan kisah tentang pertobatan Malik bin Dinar: Sekarang kisah pertobatannya terjadi sebagaimana berikut ini. Dia (Malik bin Dinar) adalah pria… Teruskan Membaca

Tokoh

Negus (7): Raja yang Melindungi Kaum Muslimin

Ketika utusan Quraisy meminta agar Negus menyerahkan orang-orang Islam yang kini berada dibawah perlindungannya, seketika Negus murka. Dia berkata, “Tidak. Demi Allah, aku tidak akan menyerahkan mereka kepada kalian berdua. Jika ada suatu kaum hidup berdampingan denganku, dan memilihku daripada orang selain saya, maka aku harus mengundang dan bertanya kepada mereka tentang apa yang dikatakan… Teruskan Membaca

Tasawuf

Malik bin Dinar al-Sami (1): Asal-Usul Julukan Dinar

Suatu hari Malik naik kapal, para pelaut meminta ongkos kepadanya, namun dia tidak punya uang. Mereka memukulinya dan mengancam akan membuangnya ke laut. Tiba-tiba ikan di lautan naik ke permukaan, masing-masing membawa dinar. Malik bin Dinar al-Sami adalah putra seorang budak Persia dari Sejestan (atau Kabol) dan nantinya dia akan menjadi murid Abu Said bin… Teruskan Membaca

Sejarah

Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW (4): Etos Dagang Saudagar Quraisy (1)

Leluhur Rasulullah, Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay, menjalin aliansi dengan suku-suku yang jauh agar karavan-karavan Makkah dapat melintasi daerah-daerah dan mengunjungi pasar-pasar baru. Olehnya, jalur perdagangan global menjadi terbuka. Awalnya, di Kota Makkah tidak ada rumah atau bangunan selain Kabah. Kabilah Jurhum maupun belakangan Khuzaah, yang berkuasa di Makkah, mereka tinggal di luar Tanah… Teruskan Membaca

Tokoh

Negus (6): Raja yang Melindungi Kaum Muslimin

Ummul Mukminin Aisyah binti Abu Bakar ra., mengisahkan tentang sejarah hidup Negus dan bagaimana lika-liku perjalanan hidupnya sampai ke tampuk kekuasaan. Berdasarkan kisah tersebut, sikap adil dan ketegaran Negus dalam menjaga kebenaran sudah dikenal sejak pertama kali dia menaiki tampuk kekuasaan Habasyah. Abu Thalib mengetahui rencana orang-orang Quraisy untuk melobi Negus dengan mengutus dua orang… Teruskan Membaca

Tokoh

Ibnu Jubair (14): Naik Haji (3): Para Pengkhotbah

Seorang pengkhotbah dari Khurasan, pria dengan wajah tampan dan gerakan yang anggun, berbicara menggunakan bahasa Arab dan Persia dengan fasih, membuat pendengar gemetar dengan emosi dan meleleh dengan rintihan. Para peziarah meninggalkan Arafah setelah matahari terbenam, seperti yang telah aku katakan. Larut malam itu mereka ke Muzdalifah, di mana mereka menggabungkan salat maghrib dan isya,… Teruskan Membaca

Tokoh

Negus (5): Raja yang Melindungi Kaum Muslimin

Abu Thalib menuturkan syair untuk Negus yang isinya sebagai berikut: “…Ketahuilah, bahwa engkau orang mulia dan luhur. Hingga orang yang tinggal di tempatmu tidak merasa menderita. Ketahuilah, bahwa Allah membekalimu dengan keluasaan, Dan sebab-sebab kebaikan yang kesemuanya melekat padamu. Engkau orang dermawan yang berakhlak mulia, Orang jauh dan orang dekat mendapatkan manfaat darinya.”      Ketika… Teruskan Membaca

Tokoh

Ibnu Jubair (13): Naik Haji (2): Kemewahan di Arafah

Di Arafah, seolah-olah sang Amir menghuni kota bertembok yang bergerak ketika dia pindah dan menetap di tempat dia tinggal. Pemandangan kemegahan kerajaan seperti ini tidak pernah terlihat di antara raja-raja Barat. Arafah juga merupakan dataran yang luas (sama dengan Muzdalifah, memiliki dataran yang luas), cukup luas untuk menampung seluruh umat manusia pada Hari Kebangkitan. Dataran… Teruskan Membaca

Tokoh

Ibnu Jubair (12): Naik Haji (1): Muzdalifah

Sejak awal bulan, genderang-genderang milik Amir ditabuh pada pagi dan sore dan pada saat jam-jam salat, untuk menandai keseriusan periode itu. Genderang terus berlanjut sampai hari ketika kami pergi ke Arafah Makkah, Bulan Haji, Maret – April 1184 Penampakkan bulan baru pada bulan ini muncul pada Kamis malam, bertepatan dengan tanggal 15 Maret-nya orang Kristen….… Teruskan Membaca

Studi Islam

Keterbukaan Imam Bukhari terhadap Para Periwayat Syiah (3): Penerimaan Para Ulama

Imam Dhahabi berkata, “Seandainya riwayat mereka seluruhnya ditolak, maka hilanglah sebagian sunnah Nabi, dan hal ini akan menjadikan kerusakan yang nyata.” Oleh Syafiq Basri | Mantan Wartawan Tempo, Pengamat Masalah Sosial, Agama, dan Komunikasi Ibnu al-Madini (w. 234 H) telah mensinyalir, kalau saja para kritikus hadis menjadikan keyakinan periwayat sebagai acuan diterima atau ditolaknya sebuah… Teruskan Membaca

Tokoh

Ibnu Jubair (11): Makkah (3): Keutamaan Syaban

Seorang pria asing mengucapkan, “Jika perbuatan buruk telah membawaku jauh dari-Mu, pikiran jujurku telah membawaku dekat lagi.” Berulang-ulang sampai dia pingsan karena ekstasi. Makkah, Bulan Syaban, November – Desember 1183 Malam pada tengah bulan Syaban yang diberkati, dimuliakan oleh orang-orang Makkah karena tradisi mulia yang turun kepada kita tentang hal itu.[1] Mereka berlomba-lomba satu sama… Teruskan Membaca

Studi Islam

Keterbukaan Imam Bukhari terhadap Para Periwayat Syiah (2): Asal-Usul Syiah dan Metode Pemilihan Hadis Sahih

Dari penelitian, dapat ditemui para periwayat hadis dari berbagai jenis kelompok Syiah, mulai Syiah biasa (ringan), Syiah berlebihan (ghuluw/mufrit shadid/jalad/muhtaraq), hingga kelompok Rafidah (sejenis sempalan Syiah yang ekstrim), yang narasinya dimuat dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim. Oleh Syafiq Basri | Mantan Wartawan Tempo, Pengamat Masalah Sosial, Agama, dan Komunikasi Banyak pendapat tentang sejarah kemunculan… Teruskan Membaca

Tokoh

Ibnu Jubair (10): Makkah (2): Festival Rajab

Orang-orang Makkah menganggap bulan ini sebagai kesempatan yang sungguh-sungguh bagi para peziarah untuk bertemu satu sama lain. Ini adalah acara festival lokal yang luar biasa, yang telah mereka peringati tanpa jeda jauh sebelum zaman Nabi Muhammad. Makkah, Bulan Rajab, 20 Oktober 1183…. Orang-orang Makkah menganggap bulan ini sebagai kesempatan yang sungguh-sungguh bagi para peziarah untuk… Teruskan Membaca

Tokoh

Negus (4): Raja yang Melindungi Kaum Muslimin

Tentang sambutan Negus pada kaum Muslimin, Ummu Salamah mengisahkan, “Ketika kami tiba di Habasyah, An-Najasyi (Negus) menyambut kami dengan sambutan yang baik sekali. Kami merasa aman terhadap agama kami, dan bisa beribadah kepada Allah SWT tanpa mendapatkan penyiksaan dan mendengar kata-kata yang tidak kami sukai.” Bila menilik pada sejarah, ada setidaknya dua Negus yang memerintah… Teruskan Membaca

Tokoh

Ibnu Jubair (9): Makkah (1): Jumadil Ula

Kota ini dan orang-orangnya dari zaman yang sangat kuno telah mendapat keuntungan dari doa-doa Ibrahim, sang sahabat Allah, seperti yang tertulis (Q.S al-Qasas [28]: 57). Bukti dari ayat ini begitu nyata di Makkah, dan akan tetap demikian sampai Yaumul Qiyamah. Jeddah ke Makkah Pada Selasa malam, hari kedua bulan Agustus, kami meninggalkan Jeddah — hanya… Teruskan Membaca

Tokoh

Ibnu Jubair (8): Jeddah, Kota para Keturunan Nabi

Sebagian besar orang yang tinggal di kota ini dan di padang pasir dan pegunungan di sekitarnya adalah keturunan Nabi, atau Jafar ash-Shadiq. Kehidupan mereka memilukan. Tidak diragukan lagi, mereka adalah keluarga yang telah Allah jamin masa depannya, bukan pada saat ini. Di Jeddah kami menginap di rumah Gubernur, Ali, yang memerintah pelabuhan ini atas nama… Teruskan Membaca

Tokoh

Ibnu Jubair (7): Menyeberangi Laut Merah

Tepat ketika kami melihat burung-burung pertama dari Arab mulai berputar-putar di udara, petir menyambar gunung-gunung di timur dan badai yang membesar menggelapkan langit, menutupi segalanya. Mari kita lanjutkan catatan perjalanan Ibnu Jubair. Pada episode kali ini penulis akan menampilkan proses perjalanan Ibnu Jubair dari Aydhab (dulunya berada di Mesir) menuju ke Jeddah (sekarang berada di… Teruskan Membaca

Sejarah

Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW (3): Bahasa Arab sebagai Lingua Franca

Ada beberapa pendapat tentang sejak kapan bahasa Arab digunakan? Yaitu, (1) semasa Nabi Ismail, karena dia orang pertama yang fasih menggunakannya, (2) pada masa Sem, putra Nabi Nuh, dan (3) sejak Nabi Adam masih hidup di Surga. Sejak dahulu, suku-suku nomaden yang mendiami Semenanjung Arabia telah menggunakan bahasa Arab sebagai sebagai alat komunikasi. Namun, kapan… Teruskan Membaca

Tokoh

Ibnu Jubair (6): Tentara Salib Menjarah Timur Tengah

Selain menjarah para kafilah haji, yang paling mengejutkan dari kelancangan pasukan ini adalah, mereka mencoba memasuki Madinah dan merampok makam Nabi Muhammad SAW. Sultan Shalahuddin al-Ayyubi lah yang berupaya untuk memburu dan menghentikan mereka. Setelah kita menyimak pemaparan dari Michael Wolfe yang memberikan komentar-komentar tentang perjalanan Ibnu Jubair, seorang penjelajah Muslim dari Spanyol pada abad… Teruskan Membaca