Mozaik Peradaban Islam

Sejarah

Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW (6): Keimanan Leluhur Nabi Suci

Rasulullah SAW bersabda, “Aku selalu berpindah-pindah dari tulang sulbi laki-laki yang suci dan ke dalam rahim-rahim wanita yang suci pula.” Ekonomi Makkah yang terus tumbuh, ternyata membawa implikasi lain berupa nilai-nilai moral dan agama pada titik terendah. Penyimpangan dari keimanan Ibrahim dan Ismail yang murni telah mulai marak terjadi jauh sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.… Teruskan Membaca

Tokoh

Ammar bin Yasir (5): Perdebatan dengan Khalid bin Walid

Rasulullah berkata, “Wahai Khalid! Janganlah melecehkan Ammar, karena Allah tidak menyukai siapa pun yang tidak menyukai Ammar dan Allah mengutuk siapa pun yang mengutuk Ammar.” Demikianlah, Ammar bin Yasir terus mengiringi perjalanan agama Islam sampai akhirnya dia ikut hijrah ke Madinah. Umat Islam tinggal di sana bersama Nabi mereka, dan secepatnya masyarakat Islam terbentuk dan… Teruskan Membaca

Tokoh

Ammar bin Yasir (4): Manusia Selain Nabi Ibrahim yang Tidak Terbakar Api

Sambil memegang kepala Ammar, Rasulullah berkata, “Wahai api! Jadilah sejuk dan nyaman bagi Ammar seperti yang engkau lakukan untuk Ibrahim.” Setelah kematian seluruh anggota keluarganya (Ayah, Ibu, dan dalam riwayat lain dikatakan saudara laki-lakinya), kini tinggal Ammar bin Yasir yang masih bertahan hidup dari penyiksaan. Namun ini belum berakhir, dia harus menghadapi penyiksaan yang lebih… Teruskan Membaca

Tokoh

Ammar bin Yasir (3): Sumayyah binti Khayyat, Syuhada Islam Pertama

Abu Jahal melakukan tindakan yang mengerikan di padang pasir Makkah kepada Sumayyah, sehingga dia menjadi orang yang mati syahid untuk pertama kalinya dalam Islam. Demikianlah, setelah Kaum Quraisy melancarkan strategi baru untuk membendung penyebaran Islam, mereka menyasar golongan orang-orang yang lemah dari umat Islam. Keluarga Yasir termasuk golongan ini. Bani Makhzum menggelandang Yasir, Sumayyah, dan… Teruskan Membaca

Tokoh

Ammar bin Yasir (2): Keluarga Yasir

Yasir bin Amir hijrah dari Yaman ke Makkah. Di sana dia menikahi seorang budak yang bernama Summayah binti Khayyat, sosok yang kelak akan dikenal sebagai syuhada Muslim pertama. Darinya, lahirlah seorang anak yang bernama Ammar. Abdullah bin Masud meriwayatkan, bahwa terdapat tujuh orang pertama yang menyatakan keislamannya di depan umum. Mereka adalah Rasulullah SAW, Abu… Teruskan Membaca

Tokoh

Ammar bin Yasir (1): Amir Kufah yang Telinganya Terpotong

Sosoknya digambarkan bertubuh tinggi, bahunya bidang, dan bermata biru, seorang yang amat pendiam dan tak suka banyak bicara. Telinganya terpotong. Dialah sahabat Rasululllah yang dijamin masuk Surga. Pada permulaan tahun ke-4 sejak masa kenabian, Rasulullah SAW mulai melancarkan dakwahnya secara terang-terangan di Makkah. Pada awalnya orang-orang kafir Quraisy mencoba membendung dakwah Rasulullah dengan cara-cara yang… Teruskan Membaca

Studi Islam

Sejarah Fikih (1): Makna dan Penamaan

“Fikih ialah memadukan ilmu dan amal. Seorang fakih adalah orang yang memalingkan diri dari dunia, zuhud demi urusan akhirat, serta menguasai bidang agama.” (Imam Hasan al-Basri)[i] Mempelajari sejarah sebuah ilmu, pada dasarnya adalah upaya mengetahui gagasan, problem, tujuan dan buahnya, sehingga jelas manfaat mempelajarinya. Begitu pula, ketika menelaah sejarah fikih. Tinjauan Makna Secara konsepsi, fikih… Teruskan Membaca

Tokoh

Negus (9): Raja yang Melindungi Kaum Muslimin

Saat mendengar penjelasan Jakfar bin Abu Thalib tentang kedudukan Nabi Isa bin Maryam dalam agama Islam, Raja Negus kemudian mengambil tongkatnya dan berkata, “Sungguh, perbedaan pemahaman orang Muslim dan keyakinanku tentang Yesus tidak lebih besar dari tongkat yang aku bawa ini.” Apa yang dikatakan oleh Ummu Salamah bahwa kedua utusan orang Quraisy ini berpendirian kuat,… Teruskan Membaca

Sejarah

Kisah Nabi Syuaib (5): Azab Dua Kaum

Qatadah bin an-Numan meriwayatkan, “Syuaib dikirim ke dua kaum; kepada bangsanya sendiri, yaitu Kaum Madyan, dan kepada para penyembah semak berduri. Semak berduri adalah semacam pohon yang melilit.” Di dalam Alquran, dikatakan bahwa Nabi Syuaib diutus ke dua nama kaum, yakni Madyan dan Aikah: “Dan (Kami telah mengutus) kepada Madyan saudara mereka Syuaib.” (Q.S al-Araf… Teruskan Membaca

Sejarah

Kisah Nabi Syuaib (4): Dialog Pemuka Madyan dengan Nabi Syuaib

“Sesungguhnya kami benar-benar melihatmu seorang yang lemah di antara kami.” (QS Hud [11]: 91). Ada beberapa pendapat tentang makna “lemah” dalam ayat ini, Abdul Ala bin Wasil al-Asadi mengatakan, maksudnya Syuaib bermata buta, sedangkan Abbas bin Abdul Muthalib mengatakan dia rabun. Setelah Nabi Syuaib memberikan peringatan-peringatan kepada kaumnya, sebagaimana telah dijelaskan pada artikel seri-seri sebelumnya,… Teruskan Membaca

Sejarah

Kisah Nabi Syuaib (3): Peringatan-Peringatan

Ketika pemuka Madyan berkata kepada Nabi Syuaib, “Engkau harus kembali ke agama kami,” maknanya bukan berarti dia pernah menjadi penyembah berhala, melainkan mereka memintanya untuk diam, jangan mengganggu. Setelah sebelumnya Nabi Syuaib memperingatkan kaumnya terkait transaksi yang tidak adil dan perilaku mereka yang merusak di muka bumi, kali ini dia memperingatikan mereka terkait ajakan mereka… Teruskan Membaca

Sejarah

Kisah Nabi Syuaib (2): Kaum Pedagang

Berdasarkan pemaparan Alquran, Kaum Madyan adalah kelompok masyarakat kuat yang memiliki profesi sebagai pedagang. Namun mereka melakukannya dengan cara mengurangi hak orang lain dan bertransaksi dengan tidak adil. Di dalam Alquran, Nabi Syuaib berkata kepada kaumnya: “Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan; dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan… Teruskan Membaca

Sejarah

Kisah Nabi Syuaib (1): Kaum Madyan

Ibnu Humaid meriwayatkan, “Setiap kali Rasulullah menyebut nama Syuaib, beliau seringkali berkata, ‘Dia adalah pengkhotbahnya para nabi!’ Beliau mengatakan ini karena keindahan cara Syuaib (dalam berdakwah).” Nama Nabi Syuaib AS di dalam Alquran disebutkan sebanyak 11 kali. Di dalam surat al-Ankabut, disebutkan tiga nama nabi yang diutus kepada kaumnya karena mereka telah melakukan keburukan di… Teruskan Membaca

Tasawuf

Habib al-Ajami (4): Membocorkan Tempat Persembunyian Hasan al-Basri

Tentara al-Hajjaj, Gubenur Dinasti Umayyah, memburu Hasan al-Basri. Hasan bersembunyi di tempat Habib, namun dia malah membocorkannya kepada mereka. Farid al-Din Attar dalam Tadhkirat al-Awliya menuturkan: Suatu hari para petugas Hajjaj[1] mencari Hasan al-Basri. Dia bersembunyi di tempat penyepian Habib. “Apakah engkau melihat Hasan hari ini?” tanya para petugas kepada Habib. “Aku melihatnya,” jawabnya. “Di… Teruskan Membaca

Tasawuf

Habib al-Ajami (3): Karamah Habib

Suatu waktu Hasan al-Basri sedang menunggu perahu yang terlambat. Habib lalu datang, dan mempertanyakan mengapa Hasan mesti menunggu. Habib berjalan di atas air dan pergi. Melihatnya, Hasan pingsan. Doa yang Dikabulkan Suatu hari, seorang wanita tua datang menemui Habib dan, terjatuh di kakinya, menangis dengan sedih. “Aku memiliki seorang putra yang sudah lama tidak kutemui.… Teruskan Membaca

Sejarah

Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW (5): Etos Dagang Saudagar Quraisy (2)

Jika dikonversi ke Rupiah, sekali berangkat, karavan dagang Quraisy dapat membawa barang-barang senilai Rp 175 miliar. Orang Makkah, karena kaya, bahkan dapat minum dari gelas emas. Sejak kaum Quraisy mengatur dua kali perjalanan dagang dalam setahun, ke Yaman dan Suriah, maka penduduk Makkah menjadi sangat sibuk dengan dua aktivitas: ekonomi dan keagamaan. Kota Makkah pengaruhnya… Teruskan Membaca

Tasawuf

Habib al-Ajami (2): Sang Rentenir yang Menjadi Wali Allah (2)

Berita tentang Habib yang dikutuk menyebar luas, bahkan anak-anak ketika melihatnya berkata, “Inilah dia Habib si rentenir. Lari, jangan sampai debunya menempel pada kita dan kita menjadi dikutuk seperti dia!” Mari kita lanjutkan kembali kisah Habib al-Ajami yang dituturkan oleh Farid al-Din Attar dalam Tadhkirat al-Awliya. Setelah Habib mendapati makanannya berubah menjadi darah hitam, dia… Teruskan Membaca

Tasawuf

Habib al-Ajami (1): Sang Rentenir yang Menjadi Wali Allah (1)

Habib berkata kepada pengemis, “Jika kami memberimu apa yang kami miliki engkau tidak akan menjadi kaya, dan kami sendiri yang akan menjadi miskin!” Spontan, makanan Habib berubah menjadi darah hitam. Habib ketakutan. Habib bin Muhammad al-Ajami al-Basri adalah orang Persia yang menetap di Basrah (sekarang di Irak). Dia juga kadang disebut Habib al-Farisi. Dia dikenal… Teruskan Membaca

Tasawuf

Malik bin Dinar al-Sami (3): Sahabat Allah

Malik bin Dinar memiliki tetangga yang perilakunya sangat buruk. Orang-orang meminta Malik untuk menegurnya. Ketika dia berangkat sebuah suara berkata, “Jauhkan tanganmu dari sahabat-Ku!” Malik dan Tetangganya yang Berakhlak Buruk Ada seorang pemuda yang tinggal di sekitar rumah Malik, dia sangat bejat dan berakhlak rendah. Malik terus-menerus merasa sedih karena perilakunya yang buruk, tetapi dia… Teruskan Membaca

Tokoh

Negus (8): Raja yang Melindungi Kaum Muslimin

Jakfar bin Abu Thalib membacakan permulaan surat Maryam di hadapan Negus dan para uskupnya. Mereka semua menangis hingga jenggotnya basah oleh airmata. Negus berkata, ‘Sesungguhnya ayat tadi dan yang dibawa Isa berasal dari sumber yang sama. Pergilah kalian berdua, hai utusan Quraisy! Demi Allah, aku tidak akan menyerahkan mereka kepada kalian berdua, dan mereka tidak… Teruskan Membaca