Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Islam Nusantara - page 2

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (6)

in Islam Nusantara

“Muhammad Subarkah dalam salah satu tulisannya di buku “Peran Dakwah Damai Habaib/Alawiyin di Nusantara” menyatakan, bahwa corak keberagamaan kaum ‘Alawiyin atau habib yang mengutamakan bobot sufistik daripada fiqhiyah (legal-formal) juga dianggap menjadi salah satu penentu meluasnya penyebaran dakwah. Sayangnya, tradisi pengajaran Islam sufistik ini pada masa sekarang justru mendapat tantangan dari kaum ‘eksetoris’, bahkan dianggap…

Teruskan Membaca

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (5)

in Islam Nusantara

“Imam Ahmad bin ‘Isa Al-Muhajir diperkirakan tiba di Hadramaut pada pada 965 M. Beliau menetap di tempat bernama Husaisah dan di sana dia mulai membangun landasan dakwah Islam yang moderat dan toleran, dengan pembobotan pada spiritualitas. Sejak itu, Hadhramaut seperti menemukan kembali posisinya dalam sejarah Islam, dan dalam sejarah penyebaran Islam di periode selanjutnya, kita…

Teruskan Membaca

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (4)

in Islam Nusantara

“Dibanding periode kedatangan orang-orang Arab sebelumnya, generasi yang datang pada periode ketiga ini relatif lebih siap dan mapan, baik dalam bidang intelektual, maupun spiritual. Mereka umumnya para ulama yang menguasai khazanah ilmu keislaman yang bersambung hingga Rasulullah SAW. Sejarawan menyebut mereka sebagai kaum Alawiyin, atau sekarang biasa dikenal dengan sebutan “Habib”.”  —Ο—   Periode ketiga…

Teruskan Membaca

Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara; Studi Kiprah Keturunan Arab Meracik NKRI (3)

in Islam Nusantara

“Sangat mungkin periode kedua masukanya Islam ke Nusantara ini dilatari oleh satu rangkaian narasi sejarah yang sama. Hanya persoalannya, kita tidak bisa melacak lebih jauh kiprah masyarakat Islam pada periode ini secara akurat, mengingat minimnya sumber informasi yang mendukung upaya tersebut.” —Ο—   Masih dalam satu rentang periodesasi yang sama, fase kedua arus kedatangan Islam…

Teruskan Membaca

Syekh Hasanuddin “Quro” Karawang (1)

in Islam Nusantara

“Salah satu kelebihan yang paling menonjol dari Syehk Hasanuddin adalah suaranya yang sangat merdu ketika melantunkan ayat suci Al Quran. Ini juga asal mula munculnya julukan “Quro” yang bermakna “ahli membaca Al Quran”. —Ο—   Di Kampung Pulobata, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terdapat makam salah satu tokoh penyebar Islam periode…

Teruskan Membaca

Gebang Tinatar: Masterplan Peradaban Pesantren (1)

in Islam Nusantara

Pesantren Gebang Tinatar di Tegalsari hidup dan berkembang dari generasi ke generasi. Santri datang silih berganti. Yang hidup menggantikan yang mati. Pesantren ini mungkin tinggal kenangan dan sisa-sisa bangunan yang terus diziarahi, tapi ilmu yang diajarkannya terus menggelora dalam sanubari para santri. Keikhlasan para kiai itu telah menjelma ribuan bahkan jutaan pahala yang menemani sejuk…

Teruskan Membaca

Ziarah Makam Wali (8): Syekh Siti Jenar (1)

in Budaya Islam

“Aku adalah perbendaharaan tersembunyi. Maka Aku ingin dikenal, lalu Ku-ciptakan makhluk agar Aku dikenal. Ungkapan hadis qudsi ini telah mengilhami pandangan Syekh Abdul Jalil bahwa semua yang ada adalah Dzat Allah semata. Allah tidak menciptakan alam semesta dengan dzat lain, melainkan dengan Dzat-Nya sendiri, yang dengan itu Allah menyaksikan diri-Nya. Inilah manunggaling kawulo-Gusti yang telah…

Teruskan Membaca

Islam di Lombok (8): Masjid Kuno Bayan Beleq (2)

in Islam Nusantara

“Masjid ini bentuknya harus dipertahankan sebagaimana bentuk aslinya terdahulu, dan tidak ada seorangpun yang boleh memperbaiki masjid ini terkecuali masyarakat adat setempat. Material bekas masjid ini pun terlarang untuk digunakan kembali pada bangunan apapun.” –O– Di dalam Masjid Kuno Bayan, pada bagian atas mimbarnya terdapat hiasan berbentuk naga. Pada bagian badan Naga tersebut terdapat gambar…

Teruskan Membaca

Islam di Lombok (7): Masjid Kuno Bayan Beleq (1)

in Islam Nusantara

“Tidak semua orang diperbolehkan shalat di masjid ini adalah karena dulunya masjid ini hanya satu-satunya masjid yang berada di Lombok. Bagian dalam masjid hanya mampu menampung sebanyak 40 orang, oleh karena itu hanya pemuka-pemuka agama dari perwakilan tiap daerah Lombok yang bisa salat di sini.” –O– Masjid Bayan Beleq adalah masjid tertua di Pulau Lombok.…

Teruskan Membaca

Islam di Lombok (5): Dakwah Tuan Guru (1)

in Islam Nusantara

“Para pelajar asli Lombok yang naik haji dan menimba ilmu Mekah, sepulangnya dari sana mereka menemukan kejanggalan ajaran Islam di Lombok. Ternyata ajaran agama Islam tidak sepenuhnya dilaksanakan dan masih bercampur baur dengan ajaran animisme dan dinamisme warisan nenek moyang. Mereka bertekad untuk membuat perubahan, mereka adalah yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru.” –O– Pada…

Teruskan Membaca