Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Islam - page 4

Penaklukan Persia (5): Kelahiran Nabi Muhammad Saw dan Mimpi Buruk Raja Persia

in Sejarah

Anushirwan yang sudah berkuasa selama 40 tahun, terbangun dari mimpinya karena 14 puncak istananya rubuh. Sementara itu, Aminah tengah berjuang untuk melahirkan anaknya di Makkah. Di tengah keluarga Bani Hasyim di Makkah pada Senin pagi, Tanggal 9 Rabiul-Awwal,[1] permulaan tahun dari peristiwa penyerangan pasukan gajah, atau bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 bulan April tahun…

Teruskan Membaca

Penaklukan Persia (4): Bangkitnya Neo-Persia: Kekaisaran Sasaniyah

in Sejarah

Persia menyaksikan kejayaan dan kebesarannya pada zaman keemasan Sasaniyah. Bukan hanya kekuatan militer yang tangguh tetapi juga pusat peradaban dan budaya. Pada masa ini Nabi Muhammad lahir. Setelah mengalahkan Darius III – raja Akhemeniyah yang terakhir – pada tahun 336 SM, antara tahun 334 hingga 330 SM Aleksander Agung dari Makedonia menuntaskan penaklukan seluruh wilayah…

Teruskan Membaca

Penaklukan Persia (3): Kekaisaran Akhemeniyah, Dinasti Pertama Persia

in Sejarah

Bangkitnya kekaisaran ini: tidaklah secara bertahap, namun sebuah ledakan yang kekuatannya tidak terbendung, yang gaungnya dirasakan oleh seluruh dunia. Dalam waktu singkat dunia tunduk di bawah kekuasaan mereka. Pada sekitar tahun 1500 SM dataran tinggi Iran dihuni oleh suku-suku Arya. Di antara suku-suku tersebut, muncullah suku Medes – atau sering disebut Media – dan Persia,…

Teruskan Membaca

Penaklukan Persia (2): Dinasti Persia dari Masa ke Masa

in Sejarah

Persia adalah suku bangsa yang diketahui sudah ada dari sejak tahun 1.000 SM, bahasa mereka adalah Parsi. Secara tradisional orang Persia menyebut wilayah tempat tinggal mereka sebagai Iran, yang artinya “Tanah Bangsa Arya”. Persia adalah nama sebuah wilayah kuno di Asia Barat Daya, yang apabila dibandingkan dengan masa kini wilayahnya kurang lebih adalah wilayah negara…

Teruskan Membaca

Penaklukan Persia (1): Pengantar

in Sejarah

Ketika Persiapan Perang Khandaq di Madinah, Rasulullah mencangkul batu keras dan bersabda, “Allah Maha Besar. Aku diberi tanah Persi. Demi Allah, saat ini pun aku bisa melihat istana Madain yang bercat putih.” Alkisah, pada suatu hari tahun 5 Hijriyah atau 626 Masehi, umat Islam di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad saw sedang mempersiapkan Perang Ahzab, atau…

Teruskan Membaca

Perjalanan Rosie Gabrielle Memeluk Islam (22): Leopold Weiss (2): The Message of The Quran

in Mualaf

Asad tinggal bersama Arab Badui yang dipercayai masih memelihara tradisi berbahasa Arab yang paling dekat dengan bahasa Arab yang dipakai pada zaman Rasulullah saw. Sejak tinggal di Makkah dan Madinah, dan hingga akhir hidupnya, minat Asad terhadap Islam “terpusat pada masalah regenerasi.” Pengetahuan akademisnya tentang bahasa Arab klasik — dipermudah oleh penguasaannya atas bahasa Ibrani…

Teruskan Membaca

Pengantar Teosofi Islam (19): Cahaya di Atas Cahaya (6): Alur Penciptaan

in Studi Islam

Manusia, sebagian menyerap kehidupan fisik yang serba-sementara, sebagian lain menembus kehidupan non-fisik yang tak-terbatas, dan sebagian lain melebur dan menyatu dengan Sumber Kehidupan Mutlak. Allah SWT berfirman: Dialah yang menurunkan air dari langit, kemudian lembah-lembah mengalirkannya sesuai dengan kadar masing-masing. Arus air lalu membawa buih yang mengapung. Pada apa (logam) yang mereka leburkan dalam api…

Teruskan Membaca

Pengantar Teosofi Islam (18): Cahaya di Atas Cahaya (5): Prinsip Kadar dan Keadilan Ilahi

in Studi Islam

Kegelapan sebenarnya adalah keadaan tiada atau kurang cahaya (amr ‘admy), karena cahaya adalah kecemerlangan yang mewujud secara nyata. Jadi, kezaliman identik dengan kekurangan dan ketiadaan. Dalam bahasa Alquran, kekuasaan antara lain diungkapkan dengan kata قدرة (qudrah). Qudrah berakar dari kata yang sama dengan  قدر (qadr) dan berarti kadar atau ukuran. Dengan demikian, ketika Alquran menyebut…

Teruskan Membaca

Pengantar Teosofi Islam (17): Cahaya di Atas Cahaya (4): Cahaya Ilahi (2)

in Studi Islam

An-Nasafi menulis: “Ayat ‘Dia menciptakan tujuh langit’ (QS 65: 12) tidak membuktikan bahwa tidak ada lagi langit yang lain kecuali yang tujuh itu.” Dalam sebuah hadis, Baginda Nabi bersabda: “Ilmu adalah cahaya yang dipancarkan Allah ke dalam hati seorang hamba yang dikehendaki-Nya.” Ilmu disebut cahaya karena memang ilmu itu bersifat terang dan menerangi pemiliknya. Dengan…

Teruskan Membaca

Pengantar Teosofi Islam (16): Cahaya di Atas Cahaya (3): Cahaya Ilahi (1)

in Studi Islam

Allah adalah Cahaya langit dan bumi. Perumpamaan Cahaya Allah adalah seperti misykat, yang di dalamnya ada pelita. Dalam surah an-Nur ayat 35, Allah berfirman: Allah adalah Cahaya langit dan bumi. Perumpamaan Cahaya Allah adalah seperti misykat, yang di dalamnya ada pelita. Pelita itu berada dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang berkilau) seperti mutiara,…

Teruskan Membaca