Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Umayyah

Bayt Al-Hikmah (14): Warisan untuk Dunia (1)

in Monumental

Tanpa Bayt Al-Hikmah, Eropa tidak akan pernah lepas dari Abad Kegelapan menuju Renaisans, sebab sumber referensi utama para sarjana Kristen di Eropa berasal dari Bayt Al-Hikmah. Demikianlah kita telah mengulas perjalanan hidup dua tokoh besar Bayt Al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan): al-Kindi dan Hunayn bin Ishaq. Meskipun keduanya sama-sama berjasa bagi dunia ilmu pengetahuan, bahkan hingga masa…

Teruskan Membaca

Ibnu Jubair (2): Asal-Usul Muslim Spanyol

in Tokoh

Hanya dengan berlayar sehari dari pantai utara berbatu Maroko, di lembah Mediterania yang subur di Andalusia, para Muslim mendirikan perpaduan peradaban yang kelak akan menerangi Eropa selama delapan abad kemudian. Asal-usul kedatangan Muslim Spanyol dapat dilacak pada tahun-tahun terakhir abad ke-7 di sebuah wilayah Laut Mediterania Barat di mana daratan Eropa dan Afrika hampir bertemu.[1]…

Teruskan Membaca

Imam Abu Hanifah (3): Menolak Jabatan

in Tokoh

Abu Hanifah diminta untuk menjadi bendahara negara oleh Khalifah Umayyah, Yazid. Dia menolaknya karena takut terhadap Allah. Hakim bin Hashim berkata, “Dia lebih menyukai hukuman raja ketimbang hukuman Allah.” Setelah berurusan dengan Kaum Khawarij, Abu Hanifah meninggalkan studi ilmu kalamnya dan mendedikasikan dirinya untuk mempelajari hukum Islam karena dia yakin memiliki keunggulan di bidang ini.…

Teruskan Membaca

Pakistan (7): Dikuasai Kekhalifahan Umayyah

in Negara Islam

“Dalam babakan sejarah Pakistan klasik, wilayah ini pernah dikuasai Kekhalifahan Umayyah setelah panglima perang Muhammad bin Qasim yang masih berusia 17 tahun berhasil mengalahkan Maharaja Dahar. Dengan demikian, bukan hanya menjadi bagian wilayah Kekhalifahan Umayyah, melainkan juga wilayah cikal-bakal Pakistan modern ini mulai intens berinteraksi dengan orang-orang Arab Islam dan dipengaruhi ajaran Islam dan corak…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (12): Rahasia Kesucian Gerak (2)

in Studi Islam

“Sekiranya bukan karena aku membenci kecurangan, niscaya aku akan menjadi orang yang paling cerdik (memainkan kecurangan). Namun, setiap kecurangan pasti membawa pada kekejian, dan setiap kekejian pasti membawa pada kekufuran.” ~Sayidina Ali –O– Salah satu tujuan Sayidina Husein melakukan perlawanan di Karbala ialah untuk menggagalkan bergulirnya rencana Dinasti Umayyah untuk mempergunakan simbol-simbol Islam dan sentimen-sentimen…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (11): Rahasia Kesucian Gerak (1)

in Studi Islam

“Sayidina Husein menolak cara-cara yang cenderung mengaburkan perbedaan antara pihak yang benar dan pihak yang salah sejak awal. Beliau ingin membongkar manipulasi dan distorsi ‘Kekhalifahan Islam’ itu sampai akar-akarnya.” –O– Saat kita mengatakan bahwa gerakan Sayidina Husein itu bersifat suci, maka maksudnya, ia tidak berangkat dari kepentingan pribadi dan kelompok atau partai untuk menumpuk uang,…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (9): Asyura

in Studi Islam

“Singgasana yang dibangun Umayyah dengan susah payah mulai runtuh dengan perlahan setelah mereka membantai keluarga Rasulullah dalam Asyura. Yang hak dan yang batil menjadi terang benderang. Setelahnya, Umayyah tidak pernah sama lagi. Sampai berakhirnya dinasti ini, pemberontakan tidak pernah kunjung padam.” –O– Asyura Hari itu, tanggal 10 Muharram 61 H, Sayidina Husein keluar dengan mengenakan…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (6): Wafatnya Hasan bin Ali

in Studi Islam

“Muawiyah berkata, ‘Ibnu Abbas, tahukah engkau Hasan sudah meninggal?’ Ibnu Abbas balik bertanya, ‘Untuk itu engkau bertakbir?’ Muawiyah menjawab dengan girang ‘Iya!’.” –O– Menurut catatan sejarah, orang pertama yang mengusulkan untuk mengangkat Yazid menjadi khalifah setelah Muawiyah adalah al-Mughira bin Syu’bah – sosok yang patut dicurigai sebagai dalang skenario pembunuhan Khalifah kedua. Hal ini terjadi…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (5): Dinasti Pertama Islam

in Studi Islam

“Setelah berdamai dengan Hasan, Muawiyah mendaulat dirinya sebagai Khalifah. Muawiyah kemudian menunjuk Yazid, putranya, sebagai penggantinya. Cetak biru sistem politik Islam kembali menjadi sistem ashobiyah, pertalian darah, dan kesukuan. Dinasti pertama dalam Islam telah berdiri.” –O– Tak kurang seperti ayahnya, Hasan bin Ali bin Abi Thalib memiliki kecermatan yang tinggi dalam membaca situasi dan corak…

Teruskan Membaca