Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Mazhab Hanafi

Imam Abu Hanifah (7): Tewas di Tangan Khalifah

in Tokoh

Al-Mansur menawari Abu Hanifah jabatan sebagai kepala pengadilan negara, namun dia menolaknya. Ketika ditanya alasannya, dia berkata, “Jika aku mengatakan yang sebenarnya, itu baik untuk jabatan tersebut, dan jika aku berbohong, aku tidak cocok untuk jabatan tersebut, karena aku seorang pembohong.” Pemberontakkan atas nama Alawi yang dilakukan oleh Muhammad al-Nafs al-Zakiya dan adiknya, Ibrahim, hampir-hampir…

Teruskan Membaca

Imam Abu Hanifah (6): Pemberontakkan Melawan al-Mansur, Khalifah Abbasiyah

in Tokoh

Abu Hanifah dilaporkan telah menyumbangkan sebanyak 4.000 keping emas untuk mendukung pemberontakan melawan al-Mansur. Murid-murid Abu Hanifah bahkan mulai ketakutan dibunuh oleh orang-orang Dinasti Abbasiyah karena sikap guru mereka. Dalam carut marut situasi politik di akhir periode kekuasaan Bani Umayyah, banyak pihak yang menggalang dukungan rakyat untuk melakukan pemberontakan. Mereka memiliki berbagai macam motif dan…

Teruskan Membaca

Imam Abu Hanifah (5): Pemberontakkan Zaid bin Ali

in Tokoh

Pada tahun 120 H, Zaid bin Ali, cucu dari Imam Husein, mengangkat senjata melawan Dinasti Umayyah. Abu Hanifah mendukung di belakangnya dengan dana dan mengeluarkan fatwa. Zaid kalah telak, kepalanya dipenggal dan dipajang di gerbang kota Damaskus. Bagaimana dengan nasib Abu Hanifah? Pada tahun 120 H / 738 M Hisyam bin Abdul-Malik, khalifah Dinasti Umayyah…

Teruskan Membaca

Imam Abu Hanifah (4): Berguru Kepada para Imam Syiah

in Tokoh

Meski hari ini mazhab Hanafi yang dilahirkan oleh Abu Hanifah dikategorikan ke dalam Suni. Namun faktanya, Abu Hanifah pernah belajar kepada para Imam Syiah, yakni Muhammad al-Baqir, Jafar as-Sadiq, dan Zaid bin Ali. Abu Hanifah adalah orang yang belajar kepada banyak kalangan di dalam Dunia Islam, tidak terbatas kepada suatu sekte tertentu. Selagi kecil, dia…

Teruskan Membaca

Imam Abu Hanifah (3): Menolak Jabatan

in Tokoh

Abu Hanifah diminta untuk menjadi bendahara negara oleh Khalifah Umayyah, Yazid. Dia menolaknya karena takut terhadap Allah. Hakim bin Hashim berkata, “Dia lebih menyukai hukuman raja ketimbang hukuman Allah.” Setelah berurusan dengan Kaum Khawarij, Abu Hanifah meninggalkan studi ilmu kalamnya dan mendedikasikan dirinya untuk mempelajari hukum Islam karena dia yakin memiliki keunggulan di bidang ini.…

Teruskan Membaca

Imam Abu Hanifah (2): Pedagang Sutra yang Berselisih dengan Khawarij

in Tokoh

Abu Hanifah adalah pedagang sutra yang kaya raya. Ketika telah mendalami ilmu kalam, dia melakukan lebih dari 20 kali perjalanan ke Basra hanya untuk berdebat dengan Kaum Khawarij, yang mana membuat namanya melambung. Secara keseluruhan, Abu Hanifah hidup selama 70 tahun dalam hitungan kalender Hijriyah. Dia hidup di masa transisi dua kekuatan besar dalam Dunia…

Teruskan Membaca

Imam Abu Hanifah (1): Pembaharu Hukum Islam

in Tokoh

Pada masanya, Abu Hanifah dianggap sebagai sosok yang kontroversial karena metode rasionalnya dalam menetapkan hukum Islam. Oleh ulama tradisional, dia dianggap sebagai ancaman bagi validitas hukum dari tradisi kenabian. Numan bin Tsabit bin Zuta (80–150 H/699–767 M), atau lebih dikenal sebagai Abu Hanifah, atau sebagai “Imam Besar” (al-Imam al-Azam), adalah salah satu tokoh intelektual terpenting…

Teruskan Membaca