Mozaik Peradaban Islam

Tokoh

Hudzaifah bin al-Yaman (4): Perang Khandaq (Parit) [1]

“Wahai Rasulullah, dulu jika kami orang-orang Persia sedang dikepung musuh, maka kami membuat parit di sekitar kami,” kata Salman al-Farisi. Sebelum memasuki kisah tentang peran vital Hudzaifah bin al-Yaman dalam Perang Khandaq, penulis akan memaparkan secara singkat terlebih dahulu tentang gambaran besar peristiwa yang terjadi pada saat itu. Hal ini penting, sebab, tanpa menghadirkan konteks,… Teruskan Membaca

Mualaf

Peter Sanders: Mualaf yang Menjadi Fotografer Terkemuka Dunia (1)

Karir profesionalnya dalam fotografi dimulai pada pertengahan tahun 60-an. Ketika itu dia menjadi fotografer artis ternama dalam bisnis musik termasuk Bob Dylan, Jimi Hendrix, The Doors, The Who, the Rolling Stones, dan lain-lain. Hingga pada satu titik dia merasakan kegersangan spiritual yang mencekam. Dia memutuskan berhenti, dan memulai perjalanan spiritualnya. Bukan hal mudah bagi siapapun… Teruskan Membaca

Tokoh

Hudzaifah bin al-Yaman (3): Perang Uhud

Al-Yaman bin Jabir (ayah Hudzaifah), dilarang ikut perang karena sudah tua. Namun dia tetap menyusul ikut perang tanpa diketahui siapapun.  Dari kejauhan, dia melihat ayahnya sedang dihujam pedang oleh prajurit Muslim. Dia berteriak, “Ayahku! Ayahku! Jangan, dia ayahku!” Al-Tabari dalam kitabnya, Tarikh al-Rusul wa al-Muluk, mengatakan, meskipun Hudzaifah bin al-Yaman merupakan sahabat yang masuk Islam… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (69): Wafatnya Al-Makmun

Menurut Tabari, masa kekhalifahan Al-Makmun berlangsung selama 20 tahun, 5 bulan dan 13 hari. Meski sosoknya cukup kontroversial, tapi umumnya sejawaran sependapat, bahwa selama kurun pemerintahannya, Al-Makmun telah berhasil mengantarkan peradaban Islam mencapai puncak era keemasannya. Al-Makmun meninggal pada hari Kamis, 18 Rajab 218 H, di sebuah wilayah Romawi yang dikenal dengan nama Badidun. Setelah… Teruskan Membaca

Tokoh

Hudzaifah bin al-Yaman (2): Pemilik Rahasia Nabi Tentang Orang Munafik (2)

Hudzaifah bertanya, “Wahai Rasulullah, dulu kita berada dalam kejahiliyahan dan diliputi kejahatan, lalu Allah mendatangkan kepada kita kebaikan ini, apakah di balik kebaikan ini ada kejahatan?” Hudzaifah bin al-Yaman RA terus mendalami ajaran Islam dengan didikan Rasulullah SAW, sampai pada akhirnya dia mencapai sebuah kesimpulan: Bahwa bagi siapapun yang ingin mengetahui tentang kebaikan, hal itu… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (68): Abdullah Al-Makmun (17)

Al-Makmun mengetahui bahwa sebagian besar ulama yang mengakui kemahlukan Alquran, bersikap pura-pura patuh. Maka dia memerintahkan Ishaq bin Ibrahim agar mengirim para ulama tersebut menghadap langsung padanya di Tarsus. Tapi ketika mereka baru mencapai Raqqah, tersiar kabar bahwa Al-Makmun sudah wafat. Sebagaimaan sudah dikisahkan sebelumnya, bahwa setelah Ishaq bin Ibrahim membacakan surat balasan dari Al-Makmun… Teruskan Membaca

Tokoh

Hudzaifah bin al-Yaman (1): Pemilik Rahasia Nabi Tentang Orang Munafik (1)

Rasulullah memberikan nama-nama orang munafik kepada Hudzaifah. Umar bin Khattab lalu bertanya kepadanya, “Apakah aku termasuk di antara mereka?” Apa jawaban Hudzaifah? Abu Nasr as-Sarraj, dalam kitabnya yang berjudul Al-Luma’ fi At-Tashawwuf mengatakan, bahwa di antara sahabat-sahabat Rasulullah, ada beberapa orang yang mendapatkan ilmu khusus yang hanya diberikan kepadanya. Orang-orang tersebut di antaranya adalah Sayyidina… Teruskan Membaca

Tokoh

Nurcholish Madjid (5): Guru Bangsa (2)

“Islam Yes, Partai Islam No” adalah jargon yang dilahirkan oleh Cak Nur. Dalam lain waktu, pada detik-detik menjelang mundurnya Presiden Suharto, Cak Nur diusulkan memimpin negara, namun dia menolak. Selain K.H. Abdurrahman Wahid, alias Gus Dur, Nurcholish Madjid pernah disebut-sebut sebagai guru bangsa. Jika Gus Dur pernah menjadi Presiden RI, Cak Nur tidak pernah sama… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (67): Abdullah Al-Makmun (16)

Ishaq bin Ibrahim membacakan surat balasan dari Al-Makmun di hadapan para ulama. Setelah mendengar tanggapan Al-Makmun, satu-persatu para ulama tersebut menyatakan bahwa Alquran adalah mahluk, kecuali empat orang, yaitu: Ahmad bin Hanbal, Sajjadah, Al-Qawariri and Muhammad bin Nuh al-Madrub. Setelah Ishaq bin Ibrahim selesai menginterogasi sejumlah ulama, dia menulis semua jawaban mereka, lalu mengirimkannya kepada… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (74): Masa Akhir Genghis Khan (4): Penaklukkan Terakhir (2)

Dalam perjalanan menuju ke Tangut, Genghis Khan terjatuh dari kudanya. Dia menderita luka dalam dan demam tinggi. Meski demikian dia tetap bersikeras melanjutkan ekspedisi penaklukkannya. Pada tahun 1126, atau Tahun Anjing, Genghis Khan dan pasukannya bergerak dari tanah Mongolia menuju ke selatan, ke wilayah suku Tangut. Dia hendak menyelesaikan urusan lamanya dengan Burkhan, khan suku… Teruskan Membaca

Tokoh

Nurcholish Madjid (4): Guru Bangsa (1)

Pada Mei 1998, Cak Nur menyarankan Presiden Suharto untuk melepas jabatannya. Suharto menjawab, “Jika orang yang moderat seperti Cak Nur tak lagi mempercayai saya, maka sudah saatnya bagi saya untuk mundur.” Nurcholish Madjid – akrab dipanggil Cak Nur – adalah Guru Bangsa. Dia bukan hanya pemikir yang otentik dan pembicara yang sopan dan artikulatif, tetapi… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (66): Abdullah Al-Makmun (15)

Al-Makmun memanggil para ulama ahli hadis ke persidangan inkuisisi. Pada gelombang pertama, dia memanggil tujuh tokoh ulama senior. Pada gelombang selanjutnya, dia memanggil sejumlah ulama yang lebih muda dari gelombang pertama. Di antara mereka yang hadir saat itu ada Ahmad bin Hanbal, tokoh pendiri mahzab Hanbali ” Dengan keluarnya surat Al-Makmun, maka pengadilan inkuisisi pertama… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (73): Masa Akhir Genghis Khan (3): Penaklukkan Terakhir

Gadis-gadis Mongol yang bisanya menghabiskan hari-hari dengan memerah susu, kini dapat mengenakan pakaian sutra dan emas dari tanah Muslim. Mereka juga kini memiliki pelayan Muslim. Sekembalinya pasukan Mongol dari Asia Tengah pada tahun 1223, mereka memperoleh banyak sekali barang jarahan. Bagi sebagian besar orang Mongol, ini menjadi titik tertinggi perolehan kekayaan dalam kehidupan mereka. Semangat… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (65): Abdullah Al-Makmun (14)

Hanya beberapa bulan sebelum wafatnya, Al-Makmun mengeluarkan kebijakan kontroversial, dengan menginterogasi para ulama tentang pendapat mereka mengenai kemahlukan Alquran. Sejarah mengenal ini sebagai Al-Mihnah atau fitnah Khalqul Quran. Orientalis menyebut ini sebagai lembaga inkuisisi pertama dalam sejarah Islam Al-Makmun wafat pada bulan Rajab 218 H. Selama lebih dari 20 tahun masa pemerintahannya, Al-Makmun telah berhasil mengantarkan peradaban… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (72): Masa Akhir Genghis Khan (2): Kematian Jochi

Jochi tidak pernah kembali ke Mongolia dan mati di perasingan. Legenda Kazakhstan mengatakan, bahwa tidak ada seorang pun petugas kekaisaran yang berani memberi tahu Genghis Khan tentang kematian putranya. Ekspedisi penaklukan Mongol ke Asia Tengah berhenti di kota Multan (sekarang berada di pusat Pakistan) pada musim panas 1222, atau Tahun Kuda. Setelah turun dari pegunungan… Teruskan Membaca

Tokoh

Nurcholish Madjid (3): Pembaharu Pemikiran Islam (3)

Meluasnya resonansi gagasan pembaharuan Islam Cak Nur sejak awal Orde Baru didukung oleh jiwa zaman (zeitgeist) yang menuntut pemikiran baru bagi tatanan keindonesiaan dan keislaman di era Orde Baru. Bukan hanya faktor otoritas intelektual penggagas dan reaksi banyak pihak. Tetapi jiwa zaman (zeitgeist) pun turut membesarkan dan meluaskan gaung gagasan pembaharuan pemikiran Islam dari Nurchoslish… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (64): Abdullah Al-Makmun (13)

Di akhir tahun 216 H, Al-Makmun tiba di Mesir untuk memadamkan pemberontakan di sana. Sebagian catatan sejarah mengatakan, bahwa Al-Makmun sempat membuka salah satu Piramida yang ada di sana. Tujuannya tidak lain untuk menyingkap lebih jauh makna-makna tulisan yang banyak terdapat di dalam Piramida. Setelah selesai melakukan penandatanganan perjanjian damai dengan Theophilus, kaisar Bizantium, Al-Makmun… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (71): Masa Akhir Genghis Khan (1): Perseteruan Jochi dan Chagatai

Untuk mendamaikan kedua putranya, Jochi dan Chagatai, Genghis Khan mengirim mereka dalam sebuah ekspedisi perang. Alih-alih sukses, keduanya malah saling bertikai dan hendak mengobarkan peperangan. Episode kehidupan pribadi Genghis Khan yang paling tidak menyenangkan terjadi pada masa-masa menjelang sisa hidupnya, terutama selama kampanye perang ke Asia Tengah. Perseteruan yang terjadi di antara putra-putranya membuatnya sangat… Teruskan Membaca

Tokoh

Nurcholish Madjid (2): Pembaharu Pemikiran Islam (2)

Cak Nur menguasai bahasa Indonesia, bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Perancis, dan bahasa Persia, maka tak heran dia mampu membaca dan menyerap berbagai karya intelektual baik dari Timur maupun Barat. Selain kualitas intelektual pribadi Nurcholish Madjid – akrab disapa Cak Nur – yang dianggap otoritatif dalam menyuarakan pembaharuan pemikiran Islam, paling tidak ada enam pihak… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kisah Uzair: Orang yang Dianggap “Anak Allah” Oleh Kaum Yahudi (5)

M. Quraish Shihab berpendapat; “Memang hampir semua uraian Alquran tentang peristiwa tidak menjelaskan siapa pelakunya, kapan dan di mana peristiwa itu terjadi. Sebab yang dipentingkan adalah pelajaran yang harus diambil dari peristiwa itu. Di sisi lain, hal tersebut juga untuk menunjukkan bahwa peristiwa serupa dapat saja terjadi pada setiap orang, kapan, dan di mana saja.… Teruskan Membaca