Mozaik Peradaban Islam

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (70): Para Putra Genghis Khan (4): Ogodei Khan

Tidak ada yang tahu kelak apa yang akan terjadi sebagai dampak dari pertemuan kecil keluarga ini. Faktanya, sang putra mahkota akan menorehkan sejarah yang tidak kalah dari ayahnya. Setelah mendengar usulan dari Chagatai, bahwa yang layak untuk menjadi khan selanjutnya adalah Ogodei, putra ketiga, Genghis Khan bertanya kepada Jochi, “Bagaimana menurutmu, Jochi? Bicaralah!” Dengan tanpa… Teruskan Membaca

Tokoh

Nurcholish Madjid (1): Pembaharu Pemikiran Islam (1)

Menurut Cak Nur, pembaharuan pemikiran Islam bisa berefek friksi di kalangan umat Islam, tetapi hal itu lebih baik, jika umat mendambakan dinamisasi di masa depan. Nurcholisdh Madjid – akrab disapa Cak Nur – adalah pengusung gerakan pembaharuan pemikiran – umat – Islam. Gerakannya melesut dan menggelinding semenjak awal Orde Baru, ketika usianya masih muda dan… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (69): Para Putra Genghis Khan (3): Sang Putra Mahkota

Dengan perseteruan di antara Jochi dan Chagatai, maka posisi putra mahkota tidak akan jatuh kepada siapapun di antara mereka, melainkan anak yang lain. Siapakah dia? Sambil menarik kerah Chagatai, Jochi menerjangnya, dia berteriak-teriak marah. Kedua pria itu lalu saling baku hantam. Orang-orang dekat Genghis Khan yang ikut dalam pertemuan tersebut berusaha melerai mereka, keduanya ditarik… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Muslim, Saudagar Kain yang Ahli Hadis (1)

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Demikian Muslim bin Alhajjaj tumbuh di bawah naungan keilmuan sang ayah. Ketekunannya dalam belajar sejak belia menjadikan Muslim kelak sebagai salah satu pilar ilmu hadis. Nama lengkapnya Muslim bin Alhajjaj bin Muslim bin Wardi bin Kushadh Alqushayri[1] Annaysaburi. Dia bernasab Alqushayri, beretnis Arab, lahir dan bertempat tinggal di Naysabur.[2]… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kisah Uzair: Orang yang Dianggap “Anak Allah” Oleh Kaum Yahudi (4)

  Setelah dimatikan selama 100 tahun dan dihidupkan kembali, Uzair kembali pada kaumnya. Tapi Bani Israil tidak mengenalinya. Maka mereka meminta Uzair agar memperbaiki Taurat. Maka Uzair melakukannya dan mengajarkannya kepada Bani Israil. Sejak itu, “Orang-orang Yahudi berkata: ‘Uzair adalah anak Allah.’   Setelah cukup panjang menjelaskan mengenai latar kisah yang dialami oleh uzair berdasarkan… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (68): Para Putra Genghis Khan (2): Kisah Tentang Perebutan Kekuasaan

Chagatai berkata kepada Jochi, “Bagaimana mungkin kita membiarkan diri kita diperintah oleh bajingan keturunan Merkid ini?” sebuah pernyataan keras, dia ingin berkata bahwa Jochi bukanlah putra Genghis Khan. Dalam tradisi Mongol, membahas atau mempersiapkan kematian adalah sebuah tabu yang sangat terlarang. Meski demikian, Genghis Khan sadar sepenuhnya, bahwa persoalan suksesi kepemimpinan adalah sesuatu yang sangat… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kisah Uzair: Orang yang Dianggap “Anak Allah” Oleh Kaum Yahudi (3)

Malaikat vang mulia berkata kepada Uzair: “Sebenarnya kamu tinggal di sini selama seratus tahun lamanya.” Allah SWT mematikanmu lalu menghidupkanmu agar engkau mengetahui jawaban dari pertanyaannmu ketika engkau merasa heran dari kebangkitan yang dialami oleh orang-orang yang mati. Ibnu Katsir adalah salah satu ulama yang menafsirkan bahwa Uzair adalah tokoh yang dikisahkan dalam QS. Al-Baqarah:… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (67): Para Putra Genghis Khan (1): Kisah Tentang Perebutan Kekuasaan

Genghis Khan menggambarkan keturunannya bagaikan ular. Dari keempat anaknya, siapa yang akan dia tunjuk? Genghis Khan memiliki banyak sekali anak, baik laki-laki maupun perempuan. Mereka adalah anak-anak dari istri-istri dan selir-selirnya. Istri pertama dan tertua adalah Borte, darinya Genghis Khan memiliki empat anak laki-laki, mereka adalah Jochi, Chagatai, Ogodei, dan Tolui. Menurut tradisi bangsa Mongol,… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (63): Abdullah Al-Makmun (12)

Dalam ekspedisi militer ke Bizantium, Al-Makmun menggunakan jasa budak-budak Turki sebagai pasukan inti. Selama pertempuran tersebut, mereka berhasil menunjukkan keberanian dan kesetiaan yang mengagumkan. Dari sini, keberadaan mereka menjadi makin penting di mata para petinggi Dinasti Abbasiyah. Setelah menikahkan putrinya yang bernama Ummu Fadl, dengan Muhammad bin Ali Ridha pada bulan Safar 215 H, Al-Makmun… Teruskan Membaca

Sejarah

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (66): Berapa Jumlah Korban Mongol di Asia Tengah?

Sejarawan mencatat, jumlah korban yang dibunuh oleh Mongol mencapai 15 juta orang. Ini artinya, dalam satu waktu tertentu di suatu kota di Asia Tengah, setiap prajurit Mongol harus membunuh 350 orang. Mungkinkah? Kisah tentang kekejian bangsa Mongol di Asia Tengah, telah banyak digambarkan oleh para sejarawan. Sementara penghancuran banyak kota di Asia Tengah memang benar-benar… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kisah Uzair: Orang yang Dianggap “Anak Allah” Oleh Kaum Yahudi (2)

Agak berbeda dengan umumnya ahli tafsir, M. Quraish Shibab menjelaskan bahwa, sosok yang dimaksud dalam QS. al-Baqarah: 259, belum tentu uzair. Sebab dalam ayat tersebut tidak dijelaskan siapa orang itu, sebagaimana ayat sebelumnya (QS. al-Baqarah: 258) tidak menjelaskan siapa penguasa yang mendebat Ibrahim as. Memang hampir semua uraian Alquran tentang peristiwa tidak menjelaskan siapa pelakunya,… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (62): Abdullah Al-Makmun (11)

Pada tahun 211 H, Al-Makmun mendeklarasikan secara terbuka bahwa manusia pilihan mulia setelah Rasululllah Saw adalah Ali bin Abi Thalib. Pada tahun 212 H, dia mengatakan bahwa Alquran adalah mahluk juga. Pada tahun 215 H, dia menikahkan putrinya yang bernama Ummu Fadl dengan salah satu tokoh terkemuka keluarga Ali bin Abi Thalib yang bernama Muhammad… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Tradisi Pesantren di Tengah Hiruk Pikuk Era Digital

Pesantren boleh dikatakan model pendidikan Islam tertua di Indonesia. Lembaga inilah yang memelihara kesinambungan tradisi Islam warisan ulama dari masa ke masa. Kehadiran pesantren hingga saat ini setidaknya mencerminkan kemampuannya untuk bertahan, bahkan di tengah riuh rendah kedatangan era industri 4.0. Tak ada data pasti kapan pesantren pertama kali dirintis. Namun sebagian catatan sejarah mengungkapkan,… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kisah Uzair: Orang yang Dianggap “Anak Allah” Oleh Kaum Yahudi (1)

Menurut Ibnu Katsir, berdasarkan riwayat dari Ishak bin Basyar menceritakan, Said, dari Abu Arubah, dari Qatadah, dari Al Hasan, dari Abdullah bin Salam, bahwa Uzair adalah seorang hamba yang diwafatkan Allah SWT selama seratus tahun, dan kemudian dibangkitkan kembali oleh-Nya. Kisah ini, disebut dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 259.   Dalam Alquran, ada setidaknya dua… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (61): Abdullah Al-Makmun (10)

Al-Makmun meyakini, bahwa kebahagiaan sejati bagi masyarakatnya, adalah ketika kehidupan mereka berdiri di atas dasar pendidikan dan kebudayaan yang baik. Baginya, dana berapapun tak pernah cukup ketika dihadapkan dengan harga ilmu pengetahuan. Di samping sukses membangun Baghdad, Al-Makmun juga sukses menjinakkan sejumlah kekuatan oposisi di seluruh wilayah kekuasaannya. Adalah Abdullah bin Tahir, putra Tahir bin… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kaum Quraisy (22): Epilog

Maka ketika pada akhirnya Nabi Muhammad Saw diutus sebagai Rasul pamungkas, yang beliau hadapi adalah satu elit global yang menguasai Makkah, sebuah pasar dunia. Tepat di kota dan masyarakat yang penuh kepentingan itulah Nabi hadir dan diperintah menyerukan tauhid. Kaum Quraisy dan Kota Makkah adalah dua identitas yang tak terpisahkan. Keduanya saling menopang membentuk kesatuan… Teruskan Membaca

Sejarah

Dinasti Abbasiyah (60): Abdullah Al-Makmun (9)

Di bawah pemerintahan Al-Makmun, Baghdad berkembang menjadi pusat ilmu pengetahuan dan metropolitan terbesar di dunia, mengalahkan Bizantium dan China. Baghdad menjadi pasar global, yang menampung berbagai komoditi penting dari berbagai penjuru bumi. Tidak mengherankan bila kini ditemukan banyak koin Arab bertebaran di sejumlah bagian wilayah di dunia, bahkan hingga ke Jerman, Rusia, Swedia, dan Finlandia.… Teruskan Membaca

Tokoh

Perjalanan Intelektual Imam Bukhari, Murid dari Seribu Guru (2)

Sebab buah dikenal pohonnya, Imam Bukhari dikenal lantaran karya-karyanya. Satu di antaranya Sahih Bukhari, kitab yang ditulis usai melewati pengalaman mengecewakan. Syahdan, Imam Bukhari menyaksikan kitab-kitab mencampuradukkan antara hadis berkualitas sahih dan lemah. Ia merekam kesaksiannya itu saat bekelana ke berbagai negeri seantero Jazirah Arab. Walhasil, intelektual asal Bukhara ini tidak puas dengan karya-karya pendahulunya.… Teruskan Membaca

Monumental

Masjid Cheraman Juma: Situs Arkeologi Islam Tertua di India (3)

Setelah pembangunan pertama yang dilakukan oleh Malik bin Dinar, Masjid Cheraman Juma mengalami beberapa kali renovasi, diantara: sekitar abad 11 M, abad 17 M, dan terakhir tahun 1974. Saat ini, Masjid Cheraman Juma dianggap sebagai situs sejarah yang menjadi milik semua masyarakat di negara bagian Kerala, India. Sebagaimana sudah diulas pada edisi sebelumnya. Kerala, yang… Teruskan Membaca

Lifestyle

Islam di Kuba (12): Sulitnya Menjadi Muslim (2)

Soleymon Mustafa, dia belajar tentang Islam sendirian, dan masuk Islam sendirian juga. Dia bercerita, “Saya pikir saya gila, karena saya pikir tidak ada orang lain yang Muslim.” Selain persoalan gaya hidup masyarakat Kuba yang gemar mengkonsumsi alkohol dan daging babi, beberapa mualaf juga mengalami persoalan tekanan sosial ketika menjadi Muslim. Isqura Arudin, 34, misalnya, mengalami… Teruskan Membaca