Mozaik Peradaban Islam

Studi Islam

Kematian Manusia: Sebuah Karikatur  (5)

“Dalam kebudayaan massa manusia menjadi objek. Mereka kehilangan gugus makna, sehingga tidak mampu memahami konteks umum dari kehidupan ini. Mereka teralienasi, kehilangan identitas sebagai pribadi (person). Tercekik oleh sistem yang dibuatnya sendiri, identitas pribadi itu mengering secara eksistensial.” —Ο— Kelahiran Massa dan Kematian Manusia Di dalam rahim materialisme, humanisme, dan kapitalisme modern, terkandung kebudayaan massa. Ciri-ciri utama… Teruskan Membaca

Tokoh

Kisah Abu Dzar al-Ghifari (9): Dialog dengan Malaikat Maut

“Wahai malaikat maut! Di mana saja engkau selama ini? Aku telah menunggumu. Wahai temanku, engkau datang pada saat aku sangat membutuhkan.” –O– Abu Dzar tinggal di Rabzah bersama Istri dan kedua anaknya. Dzar, anak lelakinya, meninggal terlebih dahulu karena sakit. Tidak lama kemudian, istrinya pun meninggal karena memakan rumput beracun. Abu Dzar pun sama-sama sakit… Teruskan Membaca

Orientalis

Karen Armstrong (4): “Saya Membenci Agama dan Itulah Inti Dari Buku Saya”

“Setelah menulis buku Trough the Narrow Gate yang kontroversial, Armstrong memutuskan tidak akan pernah menulis lagi tentang agama. Namun takdir berbicara lain.” –O– Armstrong mendapatkan gelar akademik pertamanya di Oxford dan melanjutkan studi pasca sarjana di Tennyson, namun hidupnya berantakan dan hubungan dengan keluarganya tidak baik. “Ketika saya pertama kali keluar (biara), saya tidak dapat… Teruskan Membaca

Tokoh

Shalahuddin Al Ayyubi (1)

“Dari “bukan siapa-siapa”, karirnya melesat jauh melampaui tokoh-tokoh pada masanya. Bahkan lebih dari itu, sepak terjangnya telah menjadi salah satu titik balik yang mengubah arus sejarah peradaban Islam di Timur Tengah dan Kristen di Eropa.” —Ο—   Diantara sekian nama tokoh Muslim yang dikenal dunia Barat, nama Shalahuddin Al Ayyubi atau barat sering menyebutnya Saladin,… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Penyebaran Islam di Tanah Sunda (3): Keturunan Sang Prabu Yang Memilih Islam

“Meskipun Prabu Siliwangi tidak menyetujui keinginan Syarif Hidayatullah, ia tidak menghalangi cucunya itu untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Pajajaran” —Ο—   Dalam naskah Carita Puwaka Caruban Nagari karya Pangeran Arya Cirebon yang ditulis pada tahun 1720 M, menuturkan bahwa Ki Gedeng Sindangkasih syahbandar sebelum Ki Gedeng Tapa (digantikan ki Gedeng Tapa setelah wafat) memiliki… Teruskan Membaca

Tokoh

Kisah Abu Dzar al-Ghifari (8): Kehidupan di Rabzah

“Abu Dzar melewatkan hari-harinya di Rabzah dengan kesepian dan kesendirian. Tidak ada seorang pun yang mendatangi untuk mencari tahu kondisinya. Dia tidak memiliki sarana hiburan apapun. Seandainya keluarganya bersamanya dia tidak akan merasakan kesepian yang begitu menyakitkan. Keluarganya masih di Suriah dari sejak Abu Dzar dipanggil ke Madinah dan kemudian diperintahkan untuk tinggal di Rabzah.”[1]… Teruskan Membaca

Budaya Islam

Sejumlah Sumbangan Dunia Islam Bagi Peradaban Modern (8)

 “Taman dan Kaca, adalah beberapa sumbangan kecil dari dunia Islam bagi peradaban modern yang  masih penting dan digunakan hingga sekarang.” —Ο—   Kebun dan Taman Berkebun adalah kegiatan yang memadukan dua unsur, ilmu dan seni. Sebagai ilmu, berkebun menuntut keahlian tentang teknik budi daya tanaman yang kompleks seperti, sifat-sifat tanaman, kadar air, serta tanah. Prinsip dasar yang… Teruskan Membaca

Kaligrafi

Al-Akbar, Al-Quran Raksasa dari Palembang yang Mendunia (2)

“Al-Quran Al-Akbar adalah satu-satunya dan pertama ada di dunia” –O– Alamat lengkap Al-Quran Al-Akbar berada di Jalan M Amin Fauzi, Soak Bujang, RT 03, RW 01, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan. Dari pusat kota Palembang menuju lokasi berjarak sekitar 9 km, apabila menggunakan kendaraan bermotor dapat ditempuh dalam waktu sekitar 25 menit. Repoter… Teruskan Membaca

Sejarah

The British East India Company (3):  Titik Balik Sejarah Timur Tengah

“Setelah berhasil menguasai Teluk Aden pada paruh pertama abad ke 19, Inggris tidak pernah bisa beranjak dari tempat itu. Dan bagi Timur Tengah inilah momentum yang akan mengubah wajah kawasan itu hingga sekarang.” —Ο—   Setelah mengamankan jalur Mesir dan Suez dari ancaman Napoleon tahun 1801, pada tahun 1819 Inggris segera merapihkan sisanya, yaitu para… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Penyebaran Islam di Tanah Sunda (2): Para Perintis

“Masuknya Islam di Jawa Barat tidak bisa dilepaskan dari jasa-jasa para perintis seperti Bratalegawa, Syekh Quro, Pangeran Walangsungsang dan Syekh Nurjati. Atas Jasa dan dari keturunan merekalah Islam menyebar dari pesisir sampai pedalaman Tanah Pasundan” —Ο—   Agama Islam baru masuk ke daerah Jawa Barat antara akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15. Beberapa tokoh… Teruskan Membaca

Tokoh

Kisah Abu Dzar al-Ghifari (7): Perintah Pergi ke Rabzah

“Abu Dzar bertanya, ‘katakan kepadaku ke mana aku harus pergi. Apakah aku harus pergi ke hutan?’ Kemudian Ustman menjawab, ‘aku memberimu perintah untuk pergi ke Rabzah.’” –O– Tibalah Abu Dzar di Madinah atas panggilan Ustman bin Affan. Sebelumnya Ustman telah mendapatkan informasi bahwa Abu Dzar mendapat dukungan dari masyarakat banyak. Ustman berpendapat bahwa apa yang… Teruskan Membaca

Budaya Islam

Sejumlah Sumbangan Dunia Islam Bagi Peradaban Modern (7)

“Bayangkan, dunia yang kita huni sekarang, seandainya bubuk mesiu tidak pernah ada atau ditemukan? Atau bayangkan peradaban modern tanpa ditunjang oleh sistem pengetahuan matematika dan algoritma. Lalu apa makna kemodernan tanpa sistem perhitungan, tanpa kalkukasi yang persisi?”.  —Ο—   Sistem Penomoran Apa jadinya peradaban kita sekarang bila sistem perhitungan atau algoritma tidak pernah ditemukan? Mungkin… Teruskan Membaca

Islam Nusantara

Penyebaran Islam di Tanah Sunda (1): Kerajaan dan Agama pra-Islam

“Sebelum datangnya Islam, masyarakat Sunda memang sudah menjadi masyarakat yang religius. Berbagai artefak yang ditemukan menunjukkan bahwa di tanah ini pernah hidup beberapa kepercayaan, mulai dari kepercayaan kepada roh-roh, hingga agama Hindu yang pernah menjadi agama resmi kerajaan.” —Ο—   Bumi Jawa Barat merupakan bagian dari Sunda Island, yang luas wilayahnya hampir sepertiga dari Pulau… Teruskan Membaca

Kaligrafi

Al-Akbar, Al-Quran Raksasa dari Palembang yang Mendunia (1)

“Adalah Turki dan Persia, dua negara di masa lalu yang memiliki nama paling termasyur dalam sejarah kaligrafi. Tetapi jangan salah, di masa kekinian Indonesia juga dapat mengambil peran sebagai salah satu negara yang membuat suatu terobosan baru dalam sejarah kaligrafi dan berkelas dunia. Di Palembang, Sumatra Selatan, terdapat sebuah Al-Quran yang terbuat dari ukiran kayu… Teruskan Membaca

Sejarah

The British East India Company (2): Meraba Rute Perdagangan  

“Setelah BEIC melejit pamornya, dan India pun menempati urutan tertinggi dari skala prioritas Kerajaan Inggris. Masalah kemudian muncul. Bagaimana mencari dan mengamankan rute perdagangan, agar asset kerajaan yang berjarak ribuan kilometer ini tetap aman?” —Ο— Kisah bermula ketika pada tahun 1800-an teknologi kapal layar digantikan oleh kapal uap yang berbahan bakar batu bara. Pada waktu… Teruskan Membaca

Studi Islam

Kematian Manusia: Sebuah Karikatur (4)

“Humanisme Renaisans adalah “ibu kandung” darwinisme, kapitalisme, dan kolonialisme. Nalar pemikiran-pemikiran inilah, yang memantik impuls orang Eropa untuk menggelar perbudakan dan mengobarkan kekerasan di jagat raya.” —Ο— Ekses-ekses Penuhanan manusia meniscayakan kekuasaan dan kekayaan dan kehancuran manusia itu sendiri. Yang berlaku adalah hukum: lebih besar kekuasaan dan kekayaan, lebih layak manusia untuk hidup (baca: teori evolusi).… Teruskan Membaca

Tokoh

Kisah Abu Dzar al-Ghifari (6): Bertemu Muawiyah

“Abu Dzar berkata kepada Muawiyah, ‘apakah tuan-tuan yang sewaktu Quran diturunkan kepada Rasulullah, dia (harta kekayaan) berada di lingkungan tuan-tuan?’” –O– Abu Dzar al-Ghifari telah tiba di Suriah, tempat di mana Gubernur Muawiyah bin Abu Sufyan berkuasa. Menurut Tarikh Abul Fida, kejadian tersebut terjadi pada tahun 30 Hijriyah.[1] Di sana rakyat jelata telah menyambut kedatangannya,… Teruskan Membaca

Negara Islam

Titik Balik Sejarah Islam Modern (5): Berdirinya Negara Arab Saudi

“Sejarah Arab Saudi modern dimulai pada tahun 1902 ketika Abdul Aziz Al-Sa’ud bersama sekelompok pengikutnya merebut kota Riyadh, dan mengembalikannya ke dalam kendali keluarga Saud. Di tangannya-lah visi perjanjian antara Muhammad ibn Saud dengan Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab pada dua abad sebelumnya menjadi kenyataan.” —Ο—   Abdul Aziz al Sa’ud adalah putra dari Abdurrahman, pemimpin terakhir… Teruskan Membaca

Mualaf

Mengenal Abdul Karim Oey (3): Perjuangan Kemerdekaan

“Pasca agresi militer Belanda ke-2,  Oey menjadi buronan tentara Belanda. Mengetahui hal ini, dia melarikan diri ke pedalaman Bengkulu.” –O– Tiga bulan setelah proklamasi, tepatnya pada tanggal 7 November 1945 berdiri sebuah Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) di Yogyakarta. Pada tahun 1946, Masyumi didirikan juga di Bengkulu, di sana Abdul Karim Oey Tjeng Hien… Teruskan Membaca

Tokoh

Kisah Abu Dzar al-Ghifari (5): Situasi Politik Pada Saat Itu (2)

“Ustman bin Affan berkata kepada Ali bin Abu Thalib, ‘tidakkah engkau ketahui bahwa Umar mengangkat Muawiyah menjadi gubernur selama masa pemerintahannya, maka patutkah aku disalahkan jika aku mengangkatnya juga?’ Ali menjawab, ‘Tetapi tahukah engkau? Bahwa takutnya Muawiyah kepada Umar lebih besar daripada takutnya budak Umar.’” –O– Dalam kitabnya Ibnu Katsir menceritakan dialog yang terjadi di… Teruskan Membaca