Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Ottoman - page 3

Islam dan Perang Dunia I (8): Jihad dan Pan-Islamisme

in Monumental

“Sebelum Perang Dunia I pecah, Eropa dibayang-bayangi ketakutan akan Jihad dan Pan-Islamisme. Hingga muncul dua solusi: melawannya atau mengeksploitasinya?” –O– Jika di pihak Inggris terdapat tokoh intelijennya yang melegenda, yang dikenal dengan sebutan Lawrence of Arabia (nama aslinya Thomas Edward Lawrence), yang bahkan kisahnya sampai dibukukan dan difilmkan,[1] maka sedikit yang mengetahui, di pihak Jerman…

Teruskan Membaca

Islam dan Perang Dunia I (7): Max von Oppenheim, Pencetus Jihad dari Jerman

in Monumental

“Terpengaruh Oppenheim, Wilhelm II, Kaisar Jerman, pada 1898 berkunjung ke Timur Tengah. Di depan makam Sultan Saladin dia berpidato dan menyatakan dirinya sebagai teman abadi bagi 300 juta Muslim di dunia.” –O– Jihad dalam Islam, baik itu berdasarkan al-Quran maupun Hadist, sebenarnya memiliki makna yang luas, namun dalam konteks Perang Dunia I, oleh orang-orang Eropa,…

Teruskan Membaca

Islam dan Perang Dunia I (6): Penindasan Bangsa Arab

in Monumental

“Cemal Pasha, salah satu Jenderal Ustmaniyah, menggantung tokoh-tokoh Arab yang dia curigai sebagai pengkhianat di depan keramaian. Momentum ini dianggap sebagai cikal bakal bangkitnya sentimen Arabisme di Timur Tengah.” –O– Perang menjadi ujian bagi hubungan Kesultanan Ustmaniyah (Ottoman) dengan rakyatnya yang bersuku bangsa Arab. Meskipun pada awalnya orang-orang Arab Ottoman sebagian besar mempertahankan kesetiaan tradisional…

Teruskan Membaca

Islam dan Perang Dunia I (5): Kalah

in Monumental

“Kisah ini bukanlah kisah yang menyenangkan dalam sejarah Islam, karena Kekhalifahan Islam – Ustmaniyyah – mengalami kekalahan telak dan menyakitkan. Namun bagaimanapun sejarah ini, kendatipun kelam, adalah sesuatu yang harus dicermati dan dipelajari.” –O– Setelah Kesultanan Ustmaniyah (Ottoman) menerbitkan fatwa “Perang Suci” dalam Perang Dunia I, atau yang mereka sebut dengan cihad-ı ekber (Jihad Besar),[1]…

Teruskan Membaca

Islam dan Perang Dunia I (3): Alasan Kesultanan Ustmaniyah Ikut Berperang

in Monumental

“Di tengah kecamuk Perang Dunia I, Ustmaniyah memutuskan untuk bergabung dengan Jerman dan Austria-Hongaria untuk melawan Rusia, Inggris, dan Prancis. Apa yang menjadi alasan Ustmaniyah sesungguhnya?” –O– Pecahnya Perang Dunia I pada bulan Agustus 1914 secara umum disambut dengan rasa percaya diri akan kemenangan dan kegembiraan oleh orang-orang Eropa, di antara mereka yang merayakannya, itu…

Teruskan Membaca

Konya, Turki (2): Pasang Surut Maulawiyyah

in Travel

“Sekte Maulawiyyah Jalaluddin Rumi telah dilarang sejak Kemal Attaturk berkuasa. Para darwish dianggap ancaman bagi republik baru Turki, dan mereka terpaksa menjalankan aktivitasnya secara rahasia.” –O– Alasan para pengunjung mendatangi Konya adalah untuk melihat bangunan yang dulunya merupakan Tekke, atau pemondokkan Maulawi (pengikut Rumi), sekarang statusnya merupakan “museum” milik pemerintah Turki, meskipun istilah itu agak…

Teruskan Membaca

Islam dan Perang Dunia I (2): Pembunuhan Franz Ferdinand

in Monumental

“Liga Balkan berhasil mengusir Ustmaniyah dari Balkan. Mabuk kemenangan, Serbia menginginkan perluasan lagi wilayahnya dengan mengusir Austria-Hongaria. Langkah pertama adalah dengan cara membunuh Franz Ferdinand, putra mahkota Austria-Hongaria. Inilah awal mula bencana Perang Dunia I.” –O– Inti dari penyebab pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914 adalah karena persaingan di antara kekuatan-kekuatan besar di Eropa.…

Teruskan Membaca

Islam dan Perang Dunia I (1): The Sick Man Of Europe

in Monumental

“Ada dua aspek utama penyebab dari melemahnya Ustmaniyah: peningkatan populasi yang sangat besar, dan penolakan terhadap modernisasi.” –O– Pada awal Perang Dunia I, sebagian besar wilayah di Timur Tengah secara politik didominasi oleh Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman). Dengan penguasaan wilayah yang sangat besar, Ottoman kemudian memutuskan untuk ikut terlibat dalam Perang Dunia I, namun apa alasan…

Teruskan Membaca

Kesultanan Ustmaniyah Menaklukan Konstantinopel (5): Istanbul dan Perubahan Gelombang Sejarah

in Monumental

“Konstantinopel berganti nama menjadi Istanbul dan dijadikan ibu kota. Mengetahui Ustmaniyah berjaya, kekuatan-kekuatan Eropa mengubah rute perdagangannya ke Atlantik. Sebuah babak baru kolonialisme Eropa dimulai.” –O– Sultan Mehmed II mengubah nama Konstantinopel menjadi Istanbul, dan untuk pembangunannya kembali setelah penaklukan, Mehmed memandang bahwa jejak-jejak masa lalu kota ini tidak perlu dihancurkan. Sebaliknya, dia berusaha menjadikan…

Teruskan Membaca

Kesultanan Ustmaniyah Menaklukan Konstantinopel (4): Jatuhnya Konstantinopel

in Monumental

“Shalat Jumat pertama setelah penaklukan dilakukan di Katedral Hagia Sophia. Untuk mengubahnya menjadi masjid, Ustmaniyah hanya perlu menyingkirkan lonceng dan salib. Namanya pun tidak diubah, hanya penyebutannya saja menjadi ‘Ayasofya,’ supaya terdengar lebih Turki.” –O– Di tengah jalannya pertempuran antara Kesultanan Ustmaniyah (Ottoman) dan Kekaisaran Bizantium, terdapat satu sosok di balik layar yang juga memainkan…

Teruskan Membaca