Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Revolusi

Islam di Kuba (3): Penyebaran Islam di Kuba

in Lifestyle

“Orang-orang berbicara buruk tentang Muslim, menyebut mereka teroris, hal semacam itu,” ujar Froilan Reyes yang kini telah mengganti namanya menjadi Hassan. Jika kedatangan Paus John Paul II ke Kuba pada tahun 1998 dianggap sebagai kebangkitan agama-agama, khususnya Katolik Roma, lalu sejak kapan Islam juga dapat tumbuh di sana? Haji Isa, begitu biasanya dia disapa, dia…

Teruskan Membaca

Islam di Kuba (2): Keberagamaan di Kuba

in Lifestyle

Setelah revolusi, Fidel Castro menerapkan kebijakan yang sangat keras terhadap agama. Dia menasionalisasi seluruh sekolah parokial dan membuat para pendeta dan biarawati terusir dari negara tersebut. Berdasarkan data dari Encyclopædia Britannica, pada tahun 2005, mayoritas penduduk Kuba, atau hampir 50 persen dari populasinya adalah penganut Katolik Roma, setidaknya dihitung secara nominal yang tercatat, karena pada…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (17): Klan Jurkin

in Sejarah

Klan Jurkin adalah bangsawan Mongol yang menolak mengakui Temujin sebagai khan. Dia kemudian mengalahkan mereka dan membunuh para petingginya. Anggota lainnya diampuni dan diberi tanah, bahkan ada yang diangkat anak. Cara ini adalah revolusi baru dalam dunia Mongol. Tidak lama sebelum penyerangan suku Tatar, Temujin pernah mengundang orang-orang klan Jurkin untuk perjamuan makan. Namun acara…

Teruskan Membaca

Invasi Prancis ke Aljazair (9): Abdul Qadir (6)

in Monumental

Abdul Qadir datang ke Prancis di saat negara ini sedang mengalami turbulensi politik besar-besaran. Puncaknya adalah Raja Louis-Philippe digulingkan dari kekuasaan. Lalu bagaimana nasib Abdul Qadir dan kawan-kawannya? Daumas tidak pernah memberitahu pemerintah Prancis terkait penolakan Abdul Qadir untuk tinggal di Prancis dengan segala kemewahannya. Sebaliknya, dia memberi saran kepada Abdul Qadir untuk menulis surat…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (15): Rahasia Aspek Tempat (2)

in Studi Islam

“Setiap hari adalah Asyura, dan setiap tempat adalah Karbala.” –O– Pada hari pertama Muharam, Sayidina Husein dan rombongan tiba di wilayah Nainawa. Rombongan melanjutkan prosesi melewati Ghadiriyah menuju lokasi yang disebut dengan Karbala. Sebelum berhenti, Sayidina Husein menanyakan nama lokasi itu. Seseorang memberitahunya bahwa tempat itu bernama Karbala. Beliau lalu menjawab, “Memang, inilah tempat karb…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (14): Rahasia Aspek Tempat (1)

in Studi Islam

“Dalam perjalanan menuju Kufah, Sayidina Husein ditawari bantuan 20.000 tentara terlatih untuk melindunginya, namun beliau menolak. Jelas bahwa Sayidina Husein tidak menyiapkan strategi militer. Tujuannya adalah revolusi penyadaran.” –O– Salah satu aspek penting dalam gerakan Sayidina Husein adalah tempat-tempat yang beliau lalui menuju Karbala. Belum ada riset luas mengenai signifikansi khas masing-masing tempat, tapi jelas…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (13): Rahasia Aspek Waktu

in Studi Islam

“Bagi siapapun yang pernah membaca sejarah hijrah Nabi, maka dia akan menemui banyak sekali keserupaan alur dengan hijrahnya Sayidina Husein.” –O– Salah satu aspek penting lain dalam peristiwa Karbala adalah waktu yang dipilih oleh Sayidina Husein untuk pergi dari Madinah sampai hari kesyahidannya. Ada keistimewaan dalam pemilihan waktu yang kita bisa telaah lebih jauh untuk…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (12): Rahasia Kesucian Gerak (2)

in Studi Islam

“Sekiranya bukan karena aku membenci kecurangan, niscaya aku akan menjadi orang yang paling cerdik (memainkan kecurangan). Namun, setiap kecurangan pasti membawa pada kekejian, dan setiap kekejian pasti membawa pada kekufuran.” ~Sayidina Ali –O– Salah satu tujuan Sayidina Husein melakukan perlawanan di Karbala ialah untuk menggagalkan bergulirnya rencana Dinasti Umayyah untuk mempergunakan simbol-simbol Islam dan sentimen-sentimen…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (11): Rahasia Kesucian Gerak (1)

in Studi Islam

“Sayidina Husein menolak cara-cara yang cenderung mengaburkan perbedaan antara pihak yang benar dan pihak yang salah sejak awal. Beliau ingin membongkar manipulasi dan distorsi ‘Kekhalifahan Islam’ itu sampai akar-akarnya.” –O– Saat kita mengatakan bahwa gerakan Sayidina Husein itu bersifat suci, maka maksudnya, ia tidak berangkat dari kepentingan pribadi dan kelompok atau partai untuk menumpuk uang,…

Teruskan Membaca

Memaknai Revolusi Imam Husein (10): Memaknai Asyura

in Studi Islam

“Terhadap masyarakat yang mencintai Husein namun membiarkannya pergi sendirian, penyair Arab, Farazdaq, mengungkapkan, ‘Hati mereka bersamamu, tetapi pedang mereka terhunus untuk membunuhmu’.” –O– Asyura adalah hari perlawanan suci Sayidina Husein, cucu Nabi Muhammad SAW, terhadap kekuasaan korup yang tumbuh di dalam tubuh umat. Drama sakral itu membawa begitu banyak renungan dan pelajaran. Ribuan buku dan…

Teruskan Membaca