Mozaik Peradaban Islam

Tag archive

Genghis Khan - page 6

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (28): Kekaisaran Mongol (1)

in Sejarah

Diktum Genghis Khan: “Masalah di dalam tenda harus diselesaikan di dalam tenda, dan masalah padang rumput harus diselesaikan di padang rumput.” Artinya, masalah pribadi diselesaikan sendiri, masalah umum berurusan dengan hukum. Sebagian besar pemimpin atau raja, tumbuh dan berkembang bersama institusi-institusi atau badan-badan yang berada di sekelilingnya, setidaknya itulah istilah yang digunakan dalam konteks negara…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (27): Genghis Khan

in Sejarah

Ketimbang mengambil gelar lama Gur Khan, Temujin lebih memilih gelar baru yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu Genghis Khan. Artinya adalah kuat, tegas, tidak tergoyahkan, atau tidak kenal takut, atau dalam arti lain, serigala. Dengan telah menaklukkan dan melebur tiga suku terbesar – Tatar, Kereyid, dan Naiman –ke dalam sukunya sendiri, kini Temujin telah menjadi…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (20): Sang Pemersatu

in Sejarah

Temujin memaksa setiap rakyatnya hidup dengan gaya militer. Setiap 10 orang wajib bergabung dalam satu regu yang latar belakang anggotanya dari suku, klan, atau keluarga yang berbeda. Di dalamnya mereka wajib saling menolong. Hukuman mati bagi yang melanggarnya. Meski Temujin telah mendorong para pengikutnya untuk melaksanakan perkawinan antar suku dan adopsi, namun cara itu dinilai…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (15): Temujin Khan

in Sejarah

Meskipun pengikutnya sedikit, Temujin mengangkat dirinya menjadi khan bagi orang Mongol. Jamuka yang tidak setuju merebus 70 pengikut Temujin dalam kuali untuk memusnahkan jiwa mereka. Tujuh adalah angka sial bagi orang Mongol. Pada tahun-tahun mendatang setelah perpisahan mereka, Jamuka dan Temujin masing-masing mengumpulkan sejumlah keluarga dan klan Mongol yang tercecer di berbagai tempat untuk menjadi…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (12): Menyelamatkan Borte

in Sejarah

Dalam sebuah penyerangan bersama Ong Khan dan Jamuka, Temujin berhasil merebut kembali Borte, istrinya. Dalam pertemuannya kembali, pasangan muda itu berbahagia, namun tidak lama Temujin menemukan Borte tengah hamil. Selama berabad-abad kemudian, bangsa Mongol masih mempertanyakan siapa ayah dari anak tersebut. Setelah menyetujui rencana penyerangan terhadap suku Merkid, Ong Khan juga mencari dukungan tambahan untuk…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (11): Spiritualitas Genghis Khan

in Sejarah

Jauh hari sebelum bangsa Mongol memeluk Islam, Genghis Khan sendiri adalah penganut animisme, dia menyembah Dewa Tengri, Langit Biru Abadi. Terlepas dari penggambarannya yang keji, dia sebenarnya menunjukkan sisi spritualitas dan kelemahannya sebagai manusia. Lari dari orang-orang Merkid, Temujin bersembunyi di hutan Gunung Burkhan Khaldun. Pikirannya bergulat, di sana dia harus menemukan sebuah jawaban tentang…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (8): Melarikan Diri

in Sejarah

Temujin diawasi seorang anak lelaki yang kurang waspada dan lemah. Melihat kesempatan ini dia mengayunkan balok ke kepalanya sampai pingsan. Di tengah ancaman kematian, Temujin kemudian berhasil mengatur pelarian yang mustahil menggunakan akal cerdiknya. Ketimbang sebagai keluarga kecil, keluarga Tayichiud lebih tepat disebut sebagai klan, karena jumlah mereka banyak. Di dalam klan ini terdapat strata-strata…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (7): Pembunuhan Begter

in Sejarah

Temujin mengintai kakaknya dengan panah. Ketika sudah dekat, dia menembaknya tanpa ampun. Atas tindakannya, Temujin menjadi buronan bagi seluruh masyarakat padang rumput Mongolia. Setelah bertengkar dengan ibu mereka, kedua bersaudara itu, Temujin dan Khasar melihat Begter sedang duduk diam di atas bukit kecil yang menghadap padang rumput. Mereka berdua mendekatinya dengan hati-hati di balik rerumputan…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (5): Kematian Yesugei

in Sejarah

Setelah kematian ayahnya, karena dianggap tidak berguna, Temujin yang belum berusia sepuluh tahun dibuang oleh sukunya, sehingga dia mesti hidup seperti binatang, memakan apapun yang dapat dimakan, tikus dan akar-akaran. Pada saat Temujin sampai di perkemahan keluarganya, ayahnya sudah meninggal. Yesugei, ayah Temujin, meninggalkan dua istri dan tujuh anak yang usianya di bawah sepuluh tahun.…

Teruskan Membaca

Bangsa Mongol dan Dunia Islam (4): Borte

in Sejarah

Dalam perjalanan ke Timur bersama ayahnya, Temujin bertemu dengan orang-orang suku Onggirat. Di sana dia bertemu Borte, gadis kecil cantik yang berusia setahun lebih tua darinya. Ayah Borte berkata kepada Temujin, “Anak ini memiliki api di matanya dan cahaya di wajahnya.” Hanya sedikit yang diketahui dari masa kecil Temujin pada masa awal, dan menurut beberapa…

Teruskan Membaca